-CHAP 9-

147 11 1
                                    

"jangan kasih gue hadiah yang ini, gue belom siap."

****

Maaf aku baru melanjutkan cerita ku sekarang, kemarin -kemarin yang lalu aku banyak sekali kendala untuk menulis, yah kalo di bilang tidak mempunyai inspirasi sama sekali, seketika otak ku buntu. Ga tau apa yang mesti aku tulis , berkat sahabat - sahabat ku, aku mau menulis lagi, terimakasih banyak kalian..

*****

Di part sebelum nya aku bangga sekali dengan kehidupan ku, kehidupan yang jauh luar biasa dari kehidupan orang lain.. Aku bangga mempunyai mami yang sangat luar biasa, dia selalu mengerti dengan ku apapun kondisinya.

Mami orang yang sangat cerewet, kalau aku melakukan kesalahan mami selalu memarahi ku dengan kata - kata yang sudah sangat ku hafal "kalo kecil nya saja sudah begini gimana kalo sudah besar, ancur dunia!"  , iya begitu katanya hehe.

Selain cerewet mami juga penyayang, ia selalu menyayangi orang di sekitar nya..

Entahlah aku harus mendeskripsikan apa lagi tentang mami...

Pokok nya dia hebat deh.. aku ga sombong dengan sifat mami ku , ga ko. aku hanya bangga karna mempunya mami seperti dia.

Aku mencintai kehidupan ku sendiri, aku mencintai kondisi di sekitar ku, aku mencintai tuhan yang sudah memberikan ku banyak sekali hal - hal yang luar biasa.

Dan yang harus kau tau, semua berawal dari mencintai jati diri sendiri. jika kau berhasil mencintai dirimu sendiri, kau juga berhasil mencintai orang lain.

****

Kalo aku ceritakan bagaimana awalnya rico memutuskan untuk berhubungan lebih dari sekedar teman , ga bakal ada abis nya .

Akan berbelit - belit, muter - muter , panjang - panjang, tapi endingnya mah sama .

Flashback on

"bel" panggil rico dari belakangku

*degh*

"bel" panggil rico lagi

*degh*

"yatuhannn bellaaaaaa...." teriak nya

Aku netralkan jantung ku yang sudah ingin lepas dari tempat nya , lalu aku balikan tubuhku dengan kondisi yang tidak baikbaik saja... ohh tuhannn..

"eh iya kenapa kaa?" kata ku sedikit gugup

"dari tadi dipanggilin juga!!"

"ga denger kaa, maaf" kata kemudian

Firli mana firli.... i need you firli...  -batinku

"oh yauda bel gapapa, mungkin karna disini berisik juga. gue mau ngomong penting sama lo, tapi gue rasa jangan disini deh"

"eh .. kenapa?" tanyaku padanya

"ga pede aja hehe" .. "nanti malem jangan lupa online whatsap ya, gue mau ngomong" ucap rico dengan senyuman nya yang begitu memukau

*degh*

"pipi lo merah bel? Lo sakit?"

Langsung kupegang pipiku "eh"

"hahaha.." tawanya

Flashback off.

Mungkin kalo kalian langsung bisa menyimpulkan, tapi kalau aku tidak, aku ga ngerti apa yang rico bicarakan padaku, ga sama sekali masuk ke otakku.

Aku bertanya - tanya dalam diriku "rico mau ngomong apa ya"

****

Waktu itu kalau tidak salah sudah hampir malam, mata ku sudah mengantuk, karna sudah banyak kegiatan yang aku lakukan, seperti mengerjakan pr dan membantu mama.

Kemudian bergetar handphone ku, tanda ada pesan masuk. sangat jarang sekali ada yang mengirimi ku pesan jam segitu.

Dari whatsap ternyata.. pesan dari..

INI ASLI  JANTUNG MAU COPOT!  

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

INI ASLI  JANTUNG MAU COPOT!
 

aku ga bisa ngedeskripsiin lagi gimana perasaan aku saat itu... yang aku rasain
Jantung aku bunyinya ga beraturan..

Ku matikan handphone ku langsung, ku lempar entah kemana, ku cari benda yang mampu membuat ku tenang..bantal guling dan selimut kesayangan ku yang menjadi benda penenang ku.. ku tenggelam kan wajahku di dalam nya..

****

seingat ku setelah kejadian itu, aku bangun tidak sesuai alarm, aku kalang kabut tapi beruntungnya aku tidak terlambat untuk menuju stasiun.

jadi tuh gini, berhubung sekolah ku dan rumah ku terbilang jauh, aku harus bangun pagi, jika aku tidak bangun sesuai bunyi alarm ku, aku harus siap untuk terlambat menuju stasiun.

Sesampainya distasiun , ku bercerita kepada aal. Sebenarnya aku sering cerita ke dia jika didalam kereta, tapi tidak pernah ku beri tau kalian hehe. ya gitulah pokoknya.

ku ceritakan bagaimana seorang laki - laki seperti dia bisa jatuh cinta kepadaku?

Jadi memang benar ya, cinta tidak butuh alasan

****

"HAAAA SERIUSSSSSSS!!! DEMIIII APAAAAAA???" teriak ndaay yang sangat kaget ketika ku ceritakan semuanya..

Aku sudah sampai saat itu dikelas, dan kebetulan ndaay dan firli sudah datang, ku hampiri mereka,  lalu ke ceritakan semuanya kepada mereka tentang kondisi ku kemarin malam.

"DEMIIIII APAPUNNNN KALOOO LOO TOLAKKK KAAA RICO GUEEE JAMINN LOO NYESELLL!!! KAA RICOO SEGITUUU GANTENGGGG SUMPAHH!! GUEEE GA BOONG!!" 

"bacot lo ndaay" kata firli kemudian

"eh gue bukan bacot fir, gue refleks kaget aja sumpah!"

"kaget kenapa?"

"kaget lah tolol, kita baru sekolah 3bulan disini dan sibella udah ada yang naksir, gimana ga kaget gue! ya allah bel bangga gue jadi temen lo" ucapnya sambil menepuk bahu ku

"biasa aja ah, wajar lah si bella segini mah cakep, emang lo!"

"tai ! Tapi emang bener si, lo punya magnet tersendiri bel, makanya banyak yang naksir, gue jamin yang naksir lo bukan kaa rico doang" kata ndaay mengarah padaku

"semua keputusan ada ditangan lo bel, lo mau nerima apa ga nya itu urusan lo, tapi kalo lu udah ngambil keputusan lo, lo gaboleh nyesel suatu saat nanti. Lo ngerti maksud gue kan?" ucao firli yang sangat bijak

"TUMBEN BIJAK?" kataku berbarengan dengan ndaay

"otak gue lagi lancar"

"terus gue mesti gimana?"

"Di ibaratin gini. Lo betah ya netep, risih ya pergi. sama kaya gitu, lo suka ya terima, lo gasuka ya tolak, semuanya simpel, kalo lo bawa keadaan ini dengan santai"
















I COME BACK  😭

PART INI AGAK PENDEK

BINGUNG BIKIN SKEMA NYA 😭

MAAP POKOKNYA MAAP :(

DRICO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang