Chapter one

2.1K 68 6
                                    

untuk para readers yang belum baca 2FAB4YOU, baca dulu gih biar paham hehe.
Eitss tapi vote sama komen juga yak!!
Happy reading!

***

Author POV

"Kenalin aku Ruvel." seraya mengulurkan tangannya dan memasang senyum manis. Yasmin menautkan alis nya bingung, tak ada niatan untuk membalas uluran tangan Ruvel.

"Ruvel Pratama." sambung nya dengan tangan yang masih diudara. Yasmin masih bergeming. Melihat Yasmin yang belum juga merespon nya, Ruvel pun menarik tangannya kembali lalu memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana jeans biru miliknya.

"Neng cantik sakit gigi ya?." goda Ruvel sambil terkekeh.

Yasmin menggeleng polos, melihat itu Ruvel tertawa geli. Yasmin meninggalkan Ruvel tanpa memperdulikannya, lalu berjalan menghampiri teman-teman SMA nya. Sudah lama ia tidak bertemu dengan Aqila dan Klara, namun ia tidak menemukan kedua nya disana. Yasmin sudah menanyakan dimana keberadaan Aqila dan Klara kepada teman-teman yang lain tetapi mereka hanya menggeleng dan lanjut bergosip ria. Yasmin memutuskan untuk telepon Klara namun nihil, tidak ada jawaban sama sekali.

"DOORRR!!!"

"AAAAAAAAAA!" teriak Yasmin yang membuat semua perhatian para undangan tertuju pada dirinya, belum lagi handphone nya yang terlempar lalu jatuh dengan layar yang langsung menggelap. Termasuk Devan yang spontan berdiri dari duduknya. Seakan sadar ia sudah menjadi pusat perhatian, Yasmin langsung menyengir kikuk sangat malu sampai-sampai musik yang mengalun ikut terhenti karena mendengar teriakan Yasmin yang menggelegar. Ruvel yang sedari tadi memperhatikan gerak-gerik Yasmin dari kejauhan itu akhirnya tertawa gemas.

"Ternyata bener dia gak sakit gigi." batin Ruvel sambil meneguk minuman yang bertengger di tangannya.

"Maaf kelepasan hehe." hanya itu yang mampu Yasmin ucapkan diselingi kekehan sumbang dengan memecahkan keheningan suasana saat ini. Beberapa menit kemudian para tamu kembali melanjutkan aktivitas yang sempat tertunda, musik pun kembali mengalun untuk mencairkan suasana. Yasmin bisa melihat berbagai ekspresi para tamu yang sempat terganggu karna teriakkan nya, ada yang menatap nya sinis, tidak suka, menertawai, menahan tawa dan ada juga yang hanya menggelengkan kepala. Yasmin berjanji siapa pun yang mengagetinya tak segan-segan ia akan menyakar dengan kuku jari tangan nya yang panjang-panjang.

Beruntung kali ini handphone Yasmin ternyata tidak rusak, selang berapa detik ia pun menoleh ke belakang dengan wajah merah padam nya. Terlihat lah sosok Klara dan Aqila yang masih membeku di tempatnya memasang ekspresi sama kaget nya dengan tangan menutupi mulut yang sedikit terbuka. Yasmin meremas dress nya kesal bukan main, lalu bangkit dari duduk nya menatap kedua sahabat karib nya tajam. Yasmin melangkahkan kaki nya keluar gedung dan memutuskan untuk mencari udara segar di taman belakang gedung. Tidak, tidak bukan mencari udara segar melainkan dirinya teramat sangat malu dengan kejadian yang baru saja menimpa nya.

Sadar akan kesalahan nya, Aqila dan Klara pun berjalan mengikuti Yasmin pergi. Ternyata Yasmin sudah lebih dulu duduk di ayunan kayu dengan mencebikkan bibirnya kesal.

"Ngapain lo pada ngikutin gue sih?!." cerocos Yasmin sensi.

"Eh? anu... kita berdua minta maaf yas udah ngagetin lo, soalnya gue kira lo gak bakal kaget.. " kini Klara mulai memberanikan mengeluarkan suaranya.

RUVELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang