Chapter nine

590 26 1
                                    

Latepost bgt parah): maap ya
author lg sibuq bgt):
see u 💜💜💜

*****

Author POV

Pagi-pagi sekali Yasmin sudah bangun dari tidur nya, ia harus mengecek kembali barang bawaan nya untuk berangkat ke Yogya. Setelah menjalankan ibadah solat subuh, Yasmin langsung bergegas membersihkan dirinya sambil bermalas-malasan di bath-up memanfaatkan waktu yang tersisa masih cukup lama. Yasmin menuangkan sabun favorit nya yang beraroma mawar sampai air busa itu menutupi sekujur tubuhnya. Seusai mandi Yasmin berniat untuk masak sarapan sendiri. Jujur, Yasmin sangat menyukai memasak yaa.. walaupun entah bagaimana hasil rasanya tetapi memasak membuat nya menjadi lupa akan masalah cinta yang sampai saat ini masih bersarang dihatinya. Dengan memasak juga Yasmin dapat bereksperimen sesuka hatinya, apalagi kalau ia sudah di rumah omah nya benar-benar diberi kebebasan untuk memasak asal masih dibatas kewajaran.

Sedangkan jika ia sudah pulang ke rumah, justru sangat takut untuk masak sendiri karna Rissa pernah memarahi nya saat Yasmin mencoba untuk memasak dengan memakai semua bahan makanan didapur. Dan alhasil makanan nya pun gagal bahkan dengan tega Rissa membuangnya. Padahal Yasmin belum mencicipinya sedikit pun. Kali aja enak kan?
Sekarang yang dilakukan Yasmin yaitu memastikan bahwa Rissa masih tertidur pulas di kamarnya dan ia bisa dengan tenang memasak. Setelah memastikan bahwa Rissa benar-benar masih tertidur, Yasmin langsung melancarkan aksinya.

Sekitar dua puluh menit berkutak-atik didapur, Yasmin dikagetkan oleh suara seseorang yang menginterupsi gerakan tangan yang hendak menuangkan lada.

"Ngapain lo?!"

Yasmin tersentak kaget dan menoleh cepat ke sumber suara.

"Sumpah ngagetin aja sih lo!"
"Ssstt! diem, ntar mama bangun." Yasmin menempelkan jari telunjuk nya di depan bibir. Lalu Raka hanya mengangguk sambil jari nya menirukan untuk mengunci rapat-rapat mulut nya. Yasmin hanya memutarkan bola matanya malas. Tiba-tiba saja Raka mengarahkan telunjuk nya ke arah wajan yang sedang dimasak Yasmin, sontak ingatan Yasmin kembali dan langsung menutup botol bumbu lada. Sumpah lada yang dituang nya banyak banget! Mata Yasmin sudah berkaca-kaca lalu menoleh ke arah Raka yang hanya cengir gak jelas.

"Sstttt! hehehe."

"Gara-gara lo ini!" desis Yasmin

"Ya maap, udah buruan keburu mama bangun."

"Ck!"

Yasmin mematikan kompor nya lalu menuangkan nasi goreng spesial khas buatan nya. Sebenarnya sih nasinya sedikit, yang banyak itu isi tambahan nya. Yasmin memasukkan telur, sosis, baso, udang, kornet, dan beberapa butir jagung. Dari tampilannya sangat menarik dan mengunggah selera, tapi belum tahu bagaimana rasanya. Usai membereskan dapur yang sempat berantakan, ia langsung menuju ruang makan untuk segera menyantap makanan buatan dirinya. Tak lupa Yasmin juga mengajak Raka untuk makan bersamanya, awalnya Raka menolak, namun setelahnya ia terima dengan syarat Yasmin dulu yang mencicipinya setelah dikira aman barulah Raka akan ikut makan.

Yasmin mulai menyodorkan satu sendok nasi kedalam mulut. Dengan wajah yang mendadak kecut, Yasmin perlahan mengunyah dan menelannya. Raka mulai memicingkan matanya melihat Yasmin penuh introgasi. Dengan mata yang sedikit berair, Yasmin meraih segelas air mineral lalu meneguk nya beberapa tegukan.

"Gimana?"

"Enak... cobain deh."

"Yakin?"

Yasmin menggeleng. Raka sudah menduga nya.

"Lo tega sama gue? masa gue udah masak tapi lo ga cicipin sih, bentar lagi gue berangkat loh ini."

"Gue gak punya asuransi kesehatan masalah nya yas."

RUVELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang