Chapter six

812 42 7
                                    

ada yang nunggu cerita absurd ini? author yakin gada wkwkwk
tp adain ya!
happy reading💜
*****

Author POV

Yasmin berdecak kesal saat menunggu kakaknya yang tak kunjung datang, waktu sudah menunjukkan pukul delapan lewat empat puluh lima. Itu artinya Yasmin sudah menunggu lebih dari setengah jam. Telepon tidak diangkat, di chat pun tidak dibalas. Yasmin hampir saja memutuskan untuk segera pulang dengan memesan ojek online. Namun Yasmin mengurungkan niatnya saat handphone berlogo apel itu mengeluarkan nada dering bertanda ada telepon masuk.

Nomor tidak dikenal tertera dilayar hp nya. Karena takut itu hal penting, segera Yasmin mengangkatnya.

"Assalamualaikum halo?"

"Waalaikumsalam yas, ini gue Raka."

Yasmin menarik hp nya dari telinga dan memastikan kembali nomor yang tertera di layar hp nya. 'Pake nomor siapa ini?' batin Yasmin. Seakan bisa membaca pikiran adiknya, suara Raka pun langsung menyahut.

"Ini pake nomor hp Bulan yas."

Bibir Yasmin membulat membentuk huruf o sambil mengangguk-anggukan kepala walaupun Raka tidak bisa melihatnya.

"Kenapa?"

"Ban mobil gue bocor, jadi lo pulang aja ya? pesan ojek online, gak papa kan?"

Di sebrang telepon sana Raka dapat mendengar Yasmin menghembuskan nafasnya jengah. Raka semakin merasa bersalah karena sudah membuat adik nya menunggu lama. Raka akui bahwa ia menarik kata-kata sebelumnya yang berujar ia tega meninggalkan Yasmin dibanding Bulan. Nyata nya itu hanyalah omong kosong.

"Maaf ya yas." sahut Raka saat Yasmin tak juga menyahut.

"Sialan."

Raka tertawa. "Kalau gue udah di rumah, lo maki gue dah sepuasnya."

"Enak aja, maki doang gak cukup kali."

"Yaudah sok mau apa?"

"Umm apaya, ntar deh gue pikir-pikir dulu. Kali aja gue mau beli tas hermes kan?."

"Emang adek gak tau diri."

Alih-alih marah, Yasmin malah tertawa puas.

"Udah sana pulang. Kasian kalau lo lama-lama disana, soalnya lo jomblo."

"Gak gue restuin lo mampus."

"Bodoamat."

"Gue balik sekarang dah."

"Yaudah hati-hati, kalau udah sampe rumah kabarin gue ke nomor ini ya."

"Oke."

klik!

Yasmin mematikan teleponnya, posisi ia kini berada di bangku taman yang jaraknya lumayan jauh dari tempat ayunan tadi. Sebenarnya Yasmin masih mengumpulkan niatnya untuk pulang ke rumah, karena ia yakin saat pulang kerumah pun ia akan merasa bosan. Maka dari itu dia sedari tadi hanya melihat keadaan sekitar, ada yang masih lari pagi, bersepeda, berfoto ria, makan, dan masih banyak lagi. Setelah merasa cukup, akhirnya Yasmin bangkit dari duduknya dan hendak kedepan pinggir jalan untuk memudahkan memesan ojek online. Baru beberapa langkah, tiba-tiba Yasmin berhenti saat ia berpapasan dengan seseorang yang dalam sekejab membuatnya keringat dingin, membeku ditempat, bibir memucat, lidah kelu dan belum lagi membuat jantung nya seakan ingin lepas dari tempatnya.

RUVELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang