Chapter fourteen

281 25 0
                                    

Masih ada yang nunggu story ini kan?
Vomments for sure, dan share ke teman-teman kalian ya!
With love,
dian 💜

*****

Author POV

Yasmin menundukan kepala sejak masuk perpustakan. Niat nya mencari buku referensi pun lenyap begitu saja, padahal saat masuk perpus pun tak ada lagi yang memperhatikan Yasmin. Namun entah kenapa, Yasmin jadi begitu malu saat ini. Justru Yasmin hanya mengikuti arah langkah Ruvel kemanapun ia pergi, sampai akhirnya tak sadar Yasmin sudah menabrak dada bidang Ruvel.

"Hei? Lo kenapa sih? Yas, liat gue deh sini." Ruvel memegang kedua pundak Yasmin. Yasmin mendongakan kepala menatap Ruvel, tatapan nya masih tatapan malu.

"Lo kenapa? Gara-gara yang tadi?" tanya Ruvel terkekeh

"Cih" Yasmin mendengus

"Yaelah lo kan biasa nya juga malu-maluin, santai aja kali. Lagian udah gak ada yang merhatiin lo kok. "
Yasmin mengedarkan pandangan nya ke sekeliling perpustakan, dan ternyata benar yang lain hanya fokus pada aktivitas masing-masing. Yasmin tersenyum lega, ternyata ia terlalu lama menunduk sampai tak sadar sekitar.

"Gimana? Gak ada yang liatin lo kan? Ge-er sih lo nya."

"Ck! Udah ah sana, gue mau cari buku. " usir Yasmin sambil jalan berlalu.

"Lah? malah gue yang di usir." Ruvel mengedikkan bahunya lanjut mencari buku sesuai bidang nya. Baru saja sekitar lima menit yang lalu Yasmin meninggalkan nya, tiba-tiba hp Ruvel berdering menandakan ada yang telepon. Saat dilihat ternyata nama Yasmin tertera di layar hp Ruvel.

"Halo? Kenapa yas?"

"Samperin gue dong di lantai 2 baris 4 deretan penelitian gizi"

"Hah? lo kenapa yas-"
Tut....
"Halo? Halo yas? Sial. "

Ruvel berlari dan naik menuju tangga dengan kecepatan yang tinggi. Mata nya mencari-cari sosok yang ia maksud, karna ia tahu Yasmin itu mungil ia takut tidak bisa menemukan nya. Panik. Ruvel benar-benar sangat panik entah kenapa. Peluh di pelipis nya sudah mengalir sampai leher. Sumpah sepanik itu Ruvel. Sampai saat ini pun ia belum menemukan Yasmin, akhirnya ia memutuskan untuk bertanya pada petugas perpus di lantai 2. Ternyata Ruvel salah mencari tempat, yang seharusnya ke arah barat perpus justru ia mencari di timur perpus. Pantas saja tidak menemukan Yasmin. Ruvel memustuskan untuk menelpon Yasmin.

"Halo yas? Lo dimana sumpah? Gue cari gak ada, lo nyelip di sela-sela buku apa gimana sih? Gue capek banget nyarinya."

"Bawel lo! Gue dibelakang lo!"
Tut....

"Hah?" Ruvel berbalik dan melihat Yasmin yang tangan nya bersedekap di dada. Ruvel berjalan mendekati Yasmin dan memutarkan badan Yasmin mengecek apakah ia baik-baik saja atau ada yang terluka. Sepanik itu.

"Lo gak papa kan? Ada yang jahatin lo? Mana yang luka? Coba gue liat, bilang ke gue lo kenapa?  Gue panik banget yas, ada yang sakit? Lo gak pap-"

Yasmin membungkam mulut Ruvel dengan telapak tangannya. "Stop vel!! asli lo berisik bangett, gimana gue mau jawab kalo lo aja cerocos mulu. Gue gak papa okay? gak ada yang jahatin gue. Gue cuma minta bantuan lo doang kok."

Ruvel menurunkan telapak tangan Yasmin dan tersenyum lega. "Alhamdulillah. Aduh sumpah gue panik banget, bantuin apa?"

"Sini." Yasmin menarik tangan Ruvel pelan, dan berjalan ke deret lemari tak jauh dari tempat sebelumnya.
"Ambilin buku yang itu dong, gue gak nyampe."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RUVELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang