4. Diabaikan🍃

14 5 0
                                    

Bersenang-senang lah dulu jika sudah aku mau berbicara kalau ada aku yang kalian abaikan
-Syaquella Andira Perwira

***

Rara mengedarkan pandangannya ketika sampai di halte. Gadis dengan rambut terurai dan memakai tas merah marun itu mengernyitkan dahinya ketika tidak menemukan mobil avanza berwarna merah milik kakaknya Sasa.

"Halo kakak dimana? Aku udah dihalte nih?" Tanya Rara pada orang seberang sana.

"gue udah balik,nih udah nyampe dirumah" Dengan santai Sasa menjawab tanpa mau repot-repot memikirkan Rara nanti pulangnya bagaimana. Yah! Orang yang ditelfon Rara tadi adalah Arsyilla Romessa Perwira atau Sasa dari kakak Rara.

Rara menghela nafas pelan dan bibirnya melengkung kebawah saat dia tahu bahwa kakaknya sudah pulang sejak tadi "Kok kakak gak nungguin aku dulu?" Tanya Rara berusaha menahan air matanya. Tega sekali kakaknya pulang tanpa dirinya.

"Kok lo malah marah sih? Siapa suruh keluarnya lama banget. Gue juga ogah kali nungguin lo. Ngga ada kerjaan banget"

"Terus aku pulangnya gimana?"

Sasa memutar bola matanya jengah, memang apa urusannya. "Lah, emang gue pikirin! Biasanya juga gitu kan? Kita ngga pernah tuh pulangnya bareng pasti lo nunggu dulu di halte. Udah ah, gue ngga mau urus lo baliknya pake apa!"

Bip!

Sasa memutuskan panggilan secara sepihak. Kakak dari gadis itu tidak mau tahu nanti Rara pulangnya pakai apa.

Rara menatap nanar handphone yang ada di genggamannya. Matanya berkaca-kaca tak terasa sebulir kristal bening turun di pipi nya, Rara mengusap kasar air mata yang turun tanpa di intruksi "Cengeng banget sih aku" Ucap Rara membatin. Rara sedih kenapa kakaknya tidak mau menunggu nya sebentar saja.

Bukan hanya sekali Sasa meninggalkan, biasanya Sasa akan menunggu Rara di halte tapi kali ini Sasa pulang tanpa menunggunya. Rara heran kenapa Sasa tidak mau satu mobil dengannya, padahal seingat Rara dia selalu baik dengan kakaknya tapi kenapa Sasa tidak bisa sedikit pun berlaku baik padanya.

Gadis itu melirik handphone yang ada di genggamannya ternyata sudah jam 15:45 "mana ada angkot jam segini" Rara berucap dalam hati. Dengan langkah gontai Rara meninggalkan halte dan berjalan kaki menuju kerumahnya. Tapi sialnya jalan dari sini kerumahnya lumayan jauh pasti dia akan sampai dirumah hari sudah sore.

____________

Rara sampai dirumah tepat jam 5 sore. Dirumah sangat sepi hanya ada Bi Sumi yang sedang membereskan Ruang tamu. Rara pun berjalan mendekat ke arah Bi Sumi.

"Assalamualaikum Bi" Rara mengucapkan salam ketika sudah sampai didekat Bi Sumi.

"Waalaikumsalam. Non kok pulangnya terlambat? Tumben biasanya cepet" Tanya Bi Sumi sambil mengernyitkan dahi heran. Seingatnya anak dari majikannya itu tidak pernah pulang terlambat, tapi entah kenapa hari ini anak dari majikannya itu pulang sore.

Rara hanya tersenyum tipis dan menjawab seadanya itu juga berbohong "Tadi banyak tugas Bi jadi pulangnya kesorean" Rara tidak mau bilang yang sebenarnya kalau Sasa meninggalkannya, dia takut Bi Sumi akan memberitahukan kepada Yuda ayahnya, jadi dia terpaksa berbohong

"Oh gitu. Eh, non udah makan?"

"Alhamdulillah udah kok Bi"

Syaquella AndiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang