Biarkan benda mati ini menjadi saksi bahwa kita pernah berbicara walau itu hanya sebentar
***
Pelajaran telah usai beberapa menit yang lalu. Guru yang mengajar pun telah keluar dan sebagian murid berhamburan keluar, ada juga yang hanya duduk dikelas."Kantin ngga?" Tanya Bella setelah selesai berkirim pesan kepada papa nya.
"Engga deh, aku mau pinjem buku di perpustakaan" Jawab Rara tanpa mengalihkan matanya dari buku yang baru selesai ditulis nya.
"Emang ada tugas yah?"
"Kamu lupa yah, aku dikasi hukuman buat ngerjain tugasnya Bu Lina" Rara menjawab dengan kesal dan memutar bola matanya, karena Bella banyak tanya sekali.
"Oh iya, lupa" Bella hanya membalas dengan cengiran khas dirinya.
"Iya, ngga papa"
"Mau gue temenin ngga?"
"Gausah deh"
"Yaudah gue makan dulu yak"
"Iya"
"Eh, tunggu" Seru Rara membuat Bella menghentikan langkahnya.
"Kenapa? Katanya ngga mau ke kantin" Balas Bella sambil terkekeh manis.
"Yee siapa juga mau ke kantin, aku cuma mau ikut keluar aja. Ntar sampe koridor kita pisah" Jawab Rara sewot.
Sambil menyengir Bella menjawab "Hehehe, kirain mau makan juga. Udah ayo"
Rara dan Bella keluar kelas dengan tujuan masing-masing. Sesampainya di koridor depan kelas mereka berpisah karena arah kantin dan perpustakaan berlawanan arah. Bella segera melesat untuk menuju kantin karena sedari tadi cacing di perutnya sudah demo meminta makan kepada tuannya. Sedangkan Rara menuju perpustakaan untuk mencari buku fisika.
Ditengah perjalanan, karena perpustakaan melewati kelas XII IPA 3 yaitu kelas Ari Rivaldi jadilah mereka bertemu. Untuk sesaat Rara dan Ari saling berpandangan.
"Ri jadi kekantin kagak nih?" Suara Billy memecahkan interaksi mereka yang terjalin dengan menggunakan mata. Segera saja Rara mengalihkan pandangannya dan berjalan menuju perpustakaan.
"Yaelah jadi" Ari menjawab dengan sebal karen lagi-lagi temannya mengganggunya yang tengah menatap intens Rara. Ari segera meninggalkan Rafa Dan Billy.
"Woy Ri tunggu napa" Teriak Rafa dan Billy sambil mengejar Ari yang sudah duluan ke kantin.
Samar-samar Rara masih mendengar pembicaraan Ari dan temannya. Tanpa menghiraukan mereka Rara mempercepat langkahnya menuju perpustakaan.
Sesampainya disana Rara terlebih dahulu menyapa penjaga perpustakaan.
"Selamat siang Ibu" Sapa Rara pada Bu Lili yang merupakan penjaga perpustakaan Satya Dharma.
"Siang Ra, gimana kabar kamu baik" Bu Lili menjawab sapaan selamat siang dari Rara sambil menanyakan kabarnya.
"Alhamdulillah baik Bu, Ibu sendiri gimana kabarnya, Baik?"
"Alhamdulillah Ibu juga baik"
"Yaudah Bu, aku mau cari buku dulu yah" Pamit Rara kepada Bu Lili untuk mencari buku yang di carinya.
"Oh, silahkan" Jawab Bu Lili sambil tersenyum hangat menatapnya.
Sesudah pamit dengan Bu Lili, Rara segera mencari buku yang di perlukan. Rara mencari dari rak satu ke rak yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Syaquella Andira
Novela Juvenil"Apa salah Rara kenapa ibu sama kakak jahat sama Rara?" "Karena kamu itu anak pembawa sial dirumah ini!" "Dan juga gara-gara lo ayah jadi gak suka sama gue dan juga ibu!" . . . cerita perdana aku semoga suka