Tibanya dirumah sakit Sandra masih dalam isakan tangis "Ayo kita turun Sandra" hanya angguk yang di dapat oleh Ben. "Nama ku Ben, aku kerabat Jeff. Saat kecelakaan tadi ia sedang menuju kantornya dan aku dikabari oleh asistennya. Aku pun segera kesana" Kata kata Ben terhenti saat ia mengetahui Sandra malah semakin menangis ketika Ben bercerita. "Jangan menangis saat kau masuk ruangan nanti, itu hanya membuat Jeff semakin memikirkan mu"
*
Sandra sampai didepan ruang rawat Jeff, ia membuka pintu dengan perlahan dan melangkahkan kakinya masuk kedalam ruangan. Ia melihat Jeff yang masih belum sadar kakinya terus melangkah mendekatinya "daddy, wakeup. i'm here" Tangisan Sandra pun pecah ketika sudah dekat dengan jeff. Dengan suara pintu yang terbuka, ternyata Ben dan seorang dokter yang menangani Jeff.
"Ia hanya sedikit terkena benturan dikepalanya akibat kecelakaan tadi, tidak ada luka yang terlalu parah jadi jika ia sudah sadar, bisa pulang dan hanya perlu istirahat yang cukup." Kata seorang dokter muda "Baiklah, terimakasih" Balas Ben dan dokter itupun keluar dari ruangan.
"Jangan menangis lagi, ia akan baik baik saja jika ada kau disini." tatapan Sandra tidak bisa berpaling dari Jeff ia hanya mendengar kata kata yang diucapkan dokter dan ben tadi.
*
Sandra tertidur, kepalanya terletak dipinggiran kasur. Tiba tiba Sandra merasakan kepalanya terusap oleh seseorang, ia langsung terbangun. Senyum pun terpancar dari wajah Sandra, Jeff sudah sadar dan membalas senyuman Sandra. "Daddy, i miss u. Aku sangat khawatir." Sandra memeluk Jeff dan sedikit meneteskan air mata. "Miss u too baby, aku akan baik baik saja. Siapa yang membawa mu kesini hm?" Sandra melepaskan pelukannya "Hmu, siapa ya namanya tadi? aku lupa" Sandra meletakan jari telunjuknya di dagu dan mempoutkan bibirnya karena ia lupa. Jeff pun tertawa "Oh yayaya, aku ingat. B-B-Ben" Jawab Sandra dengan terbata bata karena takut salah.
*
"Kita akan pulang sekarang" pukul 08:30 pagi akhirnya Jeff di izinkan untuk pulang karena keadaan mulai membaik. "Yipiy homee" Kata Sandra dengan bahagia tiba tiba terdengar suara perut yang lapar "Upss, sorry daddy." Sandra pun tertawa. "Baiklah kita akan makan siang diluar bersama Ben juga" Sandra pun dengan cepat menggelengkan kepalanya dan melipat kedua tangannya di depan dadanya. "Tidak mau! aku ingin masakan daddy!" Jeff pun mengangguki kemauan Sandra dan segera pulang kerumah.
*
Ben mengantar Jeff dan Sandra pulang, ia tidak bisa ikut makan siang dikarenakan ada urusan lain.
"I wanna some ice cream" Sandra merajuk terus menurus dari masih dimobil sampai dirumah. "Tidak ada ice cream hari ini baby, besok saja ya" Sandra tidak menjawabnya dan langsung pergi ke kamarnya.
Jeff menghela nafasnya panjang, entah mengapa ia sangat marah ketika Sandra pergi meninggalkannya ketika ia sudah menuruti kemauannya- memasak - tetapi seenaknya ia pergi kekamarnya.
*
"Aku benci daddy, aku ingin ice cream" aku menangis dengan kencang, daddy begitu jahat kepada ku. Ia tidak sayang kepada ku, ia tidak menuruti kemauan ku.
Aku mendengar pintu kamar ku terbuka, mata daddy melihatku dengan amarah. Aku sangat takut ketika daddy mulai mendekati ku, daddy menarik tangan ku dengan kasar dan berjalan dengan cepat menuju mobilnya.
"Hurt daddy," tangan ku terasa sangat sakit, daddy mencengkram tangan ku dengan sangat kuat. Aku menangis kesakitan, daddy menyuruhku masuk kedalam mobil dengan isyarat matanya dan juga disusul dengan daddy yang masuk melalui pintu lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harder
Fantasy"Please,, Harder da-ddy" -Sandra "Tahan sampai aku mengizinkannya, baby" -Jeff Warning -; cerita ini ditulis dengan foto dan gif yang mengandung unsur 21+ , dan juga kata kata yang kasar. since 9 Maret 2019