Happy Reading🥀
●●●
Banyak yang bilang jika cinta itu tidak mengenal usia. Dan memang benar begitu adanya. Banyak sekali sekarang ini ditemukan cinta beda usia yang terpaut cukup jauh.
Dan cinta itu buta? Tentu saja.
Cinta memang buta. Contohnya saja adalah seorang ibu yang amat mencintai anak yang berada dikandungannya meskipun sang ibu tidak pernah melihat wujud dari anak yang dikandungnya. Tapi sang ibu masih tetap menyayangi dan mengasihi dengan sepenuh hati. Manis bukan?
Cinta itu cinta. Cinta adalah cinta. Cinta ya cinta.
Dan itu terus berputar di kepala Park Jihoon. Seorang remaja yang baru saja duduk di bangku perkuliahan. Membenarkan jika cinta itu buta.
Jihoon tidak pernah segila ini ketika jatuh cinta. Ia pikir jatuh cinta nya kali ini sangat indah. Awalnya Jihoon hanya diam dan hanya berani mengagumi dari kejauhan. Namun lambat laun ia mulai berani. Berani menyapa.
Iya. Hanya berani menyapa. Bukan sapaan seperti - hai, halo, selamat pagi, selamat malam dan sebagainya - tapi hanya sapaan berupa senyuman tulus yang terpantri pada wajah imutnya. Sekedar menunduk dan segera berlalu dari sang pujaan hatinya.
Takut jika salah-salah ia malah melakukan hal konyol di depan sang kasih hati tak sampainya. Bisa hancur image cool yang dibangun Jihoon saat ini. Mau diletakkan dimana wajah tampan nan imut-imut bagai member NCT Dream dan TXT?
Sang kasih tak sampainya adalah Joohyun. Nama lengkapnya Bae Joohyun. Seorang wanita yang telah membantunya beberapa waktu lalu. Tetangga baru di apartemennya. Hal sepele membuat Jihoon dengan cepat jatuh cinta pada wanita itu. Sebut saja jika itu adalah cinta pada pandangan pertama. Jihoon menyerahkan hatinya pada wanita dengan marga Bae. Seorang dokter cantik spesialis anak yang berwajah dingin tapi kalem.
Si empunya senyum maut dengan tahi lalat di salah satu ujung alisnya. Yang lebih suka dipanggil Irene. Dokter Irene. Namanya saja sangat cantik. Apalagi perangainya. Suara lembut milik Irene mampu menggetarkan hati Jihoon. Padahal Jihoon yakin seratus persen jika ia tidak mengidap lemah jantung. Jihoon sangat sehat untuk sekedar menyaksikan senyum maut dengan mata berbinar milik Irene.
Jihoon sadar jika ia terlalu memuja Irene. Tapi namanya juga cinta.
Saat itu Jihoon baru pulang dari rumah Seongwoo saat waktu telah menunjukkan pukul lima lewat tigapuluh. Hingga matanya menatap seorang perempuan tengah berjongkok sambil mengelus kucing.
"Suri!" Jihoon yang sadar jika kucing itu adalah kucing miliknya segera berlari menghampiri perempuan yabg tengah menatapnya bingung sekaligus terkejut tapi masih dalam ekspreksi biasa.
"Suri! Kenapa bisa keluar dari sana?" Tanya Jihoon pada kucingnya. Ia mengangkat tubuh kucing itu tinggi, memutar tubuh kucing kesayangannya guna mengecek apakah ada gang terluka atau tidak.
"Oh syukurlah..."
Irene masih diam mengamati pemuda dengan kucing berbulu putih bersih yang gendut itu.
"Oh! Noona kenapa bisa bersama kucingku?"
Seulas senyum terbit dari wajah cantik Irene. Membuat Jihoon hampir lupa dengan caranya bernafas.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOOT K-IDOL
De TodoBerisi cerita-cerita Oneshoot antara Kpop Idol dan memuat berbagai macam genre di dalamnya.