Bagaimana bisa aku melupakannya. Batin taeyong.
Taeyong sangat panik, mukanya pucat dengan tatapan kosong. Lisa bisa merasakan itu saat melihat taeyong saat ini.
Lisa ikut panik, pikirannya melayang tak karuan.
Apakah taeyong seseorang yang kabur dari rumah sakit jiwa.
Menyeramkan. Batin lisa
Jika benar maka lisa harus segera menelpon rumah sakit jiwa.
"Tolong akuu." kini taeyong sudah berada tepat dihadapan lisa,tanganya menggenggam tangan lisa.
"Kumohon." lirihnya.
"Apa yang harus aku bantu lagi." tanya lisa tenang.
"Sepertinya tongkatku hilang dan aku tidak bisa apa apa tanpa tongkat itu."
"Omong kosong apa lagi yang kau ucapkan!" genggaman tangan itu lisa hempaskan.
"Sungguh aku tidak berbohong tolong percayalah, untuk kali ini saja."
"Tidak akan pernah kamu bisa menipuku lagi." bantah lisa.
Taeyong kembali meraih tangan lisa.
"Kumohon lisa.." kini mata taeyong sudah berkaca kaca.
Apa taeyong akan menangis, sebenarnya apa yang dia ucapkan itu benar atau tidak, semua ini menguras pikiranku. Batin lisa
"Baiklah." jawab lisa gusar.
Aku akan mempercayainya satu kali lagi. Batinnya
Setelah kembali ketempat dimana lisa menemukan taeyong, mereka tidak menemukan tongkat taeyong.
Mereka pun berunding dengan sedikit perdebatan disana akhirnya taeyong mengikuti perkataan lisa untuk kembali ke rumah dan mencarinya besok lagi.
"Bersiap siaplah."
"Memang kita mau kemana."
"Kita akan keluar."
"Oke."
Lisa hendak beranjang pergi.
"Tapi." ucapan taeyong Menghentikannya.
"Apa? "
"Kau menyuruhku bersiap siap sedangkan aku tidak punya baju lagi, bagaimana aku bersiap siap." Kata taeyong.
Manusia ini benar benar membuat kepalaku pecah. Batin lisa
Tapi mungkin memang benar, taeyong datang bak orang yang baru saja kabur dari acara pentas seni sebagai pemain drama.
"Terserah... aku mau istirahat sebentar, dan jika kau panggil aku lagi. Aku pastikan kamu dapat gelas salosin!." geram lisa lalu pergi.
"Lisaa."
Lisa menghiraukan panggilan itu.
"Lisaaaa."
Tidak ada jawaban.
"Lisaaaaa"
Lisa mulai geram,sepertinya manusia goib itu akan terus memanggilnya.
"Lisaaaaaa."
"Apa!! Bisakah kau membiarkanku tenang sebentar sajaaa!! Hah!"
"Aku hanya ingin bertanya." Taeyong kini aga sedikit lugu, sepertinya itu jurus jitu agar lisa menurutinya.
"Bertanya apa!?"
Taeyong nampak berpikir.
"Salosin itu apa?"
