Di lain tempat.
Negri barba.
"Ini sudah lama sekali hakim!!! Bagaimana bisa kerjaan di kekosongan tahta?" Tanya seorang wanita.
"Kepergian ratu! dan raja yg menjadi seperti saat ini, memang menyedihkan tapi kehilangan pangeran taeyong sudah sangat sangat menyedihkan " lanjut wanita itu dramatis.
Seisi ruangan sidang menatap wanita itu prihatin atas kejadian yang menimpa keluarga kerajaan.
Hebatt! Siapa lagi kalo bukan Jennie dengan aktingnya yang luar biasa.
Seorang gadis yang berniat memberikan solusi untuk masuk ke ruangan sidang itu mengurungkan niatannya.
Setelah mengetahui apa yang terjadi di dalam.
Gadis itu berbalik dan berlari buru buru ke tempat tujuannya.
Brukk
Gadis itu terjatuh menabrak seorang pelayan.
"Maa_maaf nyonya" kata pelayan itu.
"Tidak apa apa" gadis itu berdiri melihat wajah pelayan yang ceroboh menabraknya.
Ingin sekali memarahinya namun? Tujuannya lebih penting.
"Siapa namamu?"
"Ji__ ji jisso nyonya"jawab pelayan itu.
Gadis itu hanya mengangguk dan melanjutkan tujuannya.
Akan ku ingat namanya. Batin gadis itu
Cukup mengingat namanya dan nanti mungkin gadis itu akan melanjutkan aksi marah marahnya.
Brakk
Suara pintu terbuka lebar tepat di ruangan profesor Ong.
Prof Ong melihat ke arah pintu.
"Profesor aku butuh batuanmu "
"Bisakah kau ketuk pintunya nyonya? Kau mengagetkan orang yang sudah berumur ini" jawab profesor Ong sambil mengusap dada,kaget.
"Maafkan saya Prof "
"Iya tidak apa apa,ada apa nyonya irenne kemari "
"Aku bilang aku butuh bantuanmu "
Profesor hanya terkekeh akibat penyakit lupanya itu,ternyata sedik memalukan pikirnya.
"Iya ada apa nyonya Irene ?" Tanya profesor Ong mulai serius.
"Aku ingin membicarakan tentang hilangnya pangeran taeyong !"

KAMU SEDANG MEMBACA
P R I N C E Lee Taeyong's M I R A C L E
Fiksi PenggemarKeajaiban Pangeran Taeyong!