Chapter 1 : kecelakaan konyol

38 4 0
                                    

       Bel masuk Di SMA 2 Elang telah dibunyikan sekitar 8 menit yang lalu, dan pak Oki, satpam sekolah tersebut, sudah menutup gerbangnya dengan rapat. Baru aja hendak pergi, Vidya tiba-tiba membunyikan klakson.
       Teeettt.....
       "Huaduuuhhh!" Pak Oki mengaduh kerena tersandung saking kagetnya mendengar suara klakson motor Vidya.
      "Maaf, Maaf Pak. Tolong Bukain ya Pak. Vidya buru-buru nih, udah telat. Hehe."
      "Dasar langganan terlambat." Dengan sangat terpaksa,Pak Oki membuka pintu gerbangnya sekolah untuk Vidya.
      "Makasih Pak"
      Setelah memarkirkan motornya, Vidya masih sempet memainkan tali jaketnya. Tentu saja dengan gayanya yang tomboy. Begitu hendak melangkah, Vidya sudah di sambut oleh suara nyaring.
        "Ya Allah, Vidya Adila! Kamu lagi, ya!" teriak Bu Gandis sambil berkacak pinggang, seolah Bersiap untuk "memangsa" Vidya pagi ini. "Sini Kamu! Ikut saya!" Tanpa aba-aba, Bu Gandis Langsung berlari mengejar Vidya di halaman sekolah yang masih basah sehabis hujan. Beliau tau kalau Vidya tidak Akan kabur.Tapi apa salahnya untuk berjaga-jaga kali ini.
          Dan dugaannya salah. Vidya ternyata kabur untuk kali ini.
         "VIDYA! JANGAN LARI KAMU!"
         Mungkin, bagi Vidya, kabur saat ini saja tidak apa-apa. Dan terlambat adalah sebuah hal keharusan. Walaupun sudah beberapa kali diberi Sanksi,tetap saja kebiasaan buruknya terus terulang. Langkah panjangnya membawanya masuk nenuju lorong jelas dua belas. Sesekali,kepalanya memilih ke belakang, memastikan aman dari Bu Gandis.
        "Awwwww!"
        Vidya refleks terjatuh begitu melihat tembok berwarna Putih Di depannya. Cewek itu langsung berdiri kembali.
        "Gila.. Kaki gue!" Mata Vidya melotot begitu sadar kakinya berdarah. Tapi Vidya tidak Berniat untuk membersihkannya. Vidya langsung berjalan lagi sambil tertatih-tatih.
        Sampainya di kelas.Vidya telah disambut dengan tatapan yang panasaran.Terutama kedua sahabatnya. Kedua sahabatnya langsung melangkah menuju Vidya.
        "Lo kenapa? anjirrr darahnya banyak banget"
Vidya tidak Berniat untuk bercerita, karena ini adalah kecelakaan yang Konyol baginya.Dan Lala salah satu sahabatnya. Langsung membersihkannya dengan tisu basah dan diobatinya dengan betadine.

                             ~•~

         "Vidya Adila?" Bu Gandis, Guru Bahasa Indonesia sekaligus guru BK, mulai mengabsen satu per satu Muyrid yang masuk di kelasnya hari ini. Kemudian, cewek dengan jam tangan hitamnya mengangkat tangan kanannya tinggi-tinggi saat namanya di sebut.
       "Saya, Bu."
       "Vidya! Setelah pelajaran Ibu, Kamu ikut saya ke Kantor!" Vidya hanya membalas dengan anggukan,dia tau bahwa hari ini dia akan di panggil ke kantor karena kejadian tadi pagi.
       "Kamu ini tidak bisa bicara?" Bu Gandis dengan nada yang naik, membuat murid yang lain menunduk.
        "Iya Bu" Vidya yang sambil berjalan keluar kelas dengan tertatih-tatih, semua murid menatap Vidya
    
Apa sebetulnya yang Akan dilakukan oleh cewek ini

     "Hey ,mau kemana Kamu Vidya?" Bu Gandis sudah
siap-siap menarik jaket yang dikenakan Vidya. Namun  Bu Gandis tidak melanjutkan tindakannya itu Setelah melihat jalan Vidya yang bertatih-tatih Sepertinya itu.
        
     "Maaf bu!  mau Ke wc dulu." Vidya sangat kesusahan dalam berjalan, kainya sangat terasa sakit. Padahal bertabrakan dengan tembok tidak lah seberapa. Tapi mengapa nyerinya sangat sakit baginya.
          "owh, Ya udah cepet! "

                          ~•~

        "Adel ke mana, dah?" tanya Lala sambil celingukan, berharap cewe yang namanya baru saja ia sebut muncul.
"Mana gue tau. Tanya aja noh sama kembarannya," balas Vidya. Kalimatnya mengarah pada Farrel yang asik tertawa dengan kedua temannya.Nildan Dan Rendy.
       Ya Adel dan Farel adalah kembar tapi tidak indentik,Adel perempuan sedangkan Farel
laki-laki ,wajahnya saja yang mirip dan sikapnya.
       "Woyyy Farel! Si Adel mana?" Teriakan Lala sangat keras, bahkan hampir semua orang dikantin langsung melirik Lala. Dan Farel yang mengetahui namanya dipanggil langsung menengok.
       "Woyy La! Gua ga budek kali ga usah teriak-teriak, mana gue tau kan dia temen lo!" ucapan Lala yang di balas dengan
teriak-teriak oleh Farel.
      "Udahlah La Jangan di bales lagi!" ucapan Vidya  membuat Lala tidak membalasnya lagi.
      Dan tak lama Bu Gandis datang menemui Vidya dan Lala. Vidya dan Lala langsung saling tatap. "Vidya Lala apa kalian liat Farel?" Vidya dan Lala Langsung menunjuk Farel yang masih asik tertawa dengan teman-temanya.
    Bu Gandis langsung berjalan menghampiri Farel. "Farel kamu sekarang ke UKS! Adel adikmu pingsan dia menyebut namamu terus." Tidak hanya Farel yang kaget namun Lala dan Vidya ikut kaget mendengar ucapan Bu Gandis. Dan Farel yang mendengar langsung berlari ke arah UKS. Dia sangat cemas ,Walaupun Adel adalah adik yang menyebalkan menurutnya, tapi tetep saja Adel adalah adiknya.

  
                            ~•~

       "Dek lo pulang bareng kakak yah!" Adel yang mendengar itu sangat kaget, apa yang terjadi dengan kakanya ini. Adel tidak percaya jika kakaknya tiba-tiba ingin pulang bersama dengannya.
     
     "Weyyyss, Ada apa gerangan nih Kak Farel minta Adel pulang bareng?" Farel yang mendengar itu kesal ,Adel itu memang adik yang mengesalkan.
   
     "Udah untung kakak ngajak lo pulang, emang sekarang lo pulang sama siapa? Jalan lagi? Bisa-bisa pingsan lo di jalan! Lagian lo ga kerjaan banget pake lari dilapangan" Balasan dari Adel hanya diam, dia tidak tau harus menjawab apa.
       
       "Ya udah, ayo!" Tanpa
aba-aba Farel langsung menarik lengan adiknya. Dan Adel langsung ikut berlari karena lengannya langsung sakit.
      
     "Tinggu dong! Jangan langsung narik tangan orang aja!" Pernyataan Adel tidak ada jawaban oleh kakaknya ini. Farel
     

Two Poles Of IceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang