Part 7 - Nasi Goreng

0 0 0
                                    

Ke esokan paginya aku berniat untuk membuat sarapan bagi Gion. Sekaligus aku gunakan momen ini perihal ajakan kak Viola untuk liburan. Sebenarnya aku takut untuk mengajak Gion secara langsung , karena aku tau Gion itu orangnya susah sekali untuk di ajak acara-acara kayak begini.

Selama kami berpacaran pun, quality time aku dan Gion sekedar jalan-jalan bersama, makan malam bersama, dan berbincang bersama di tempat yang biasa-biasa aja. Bisa di bilang Gion itu suka hal yang sederhana dan nggak perlu keluarin banyak duit untuk membuat momen indah sama aku.

Aku sih terima-terima aja kalau gaya pacaran Gion seperti itu. Selain aku belum berpengalaman dan tidak tau menau gaya pacaran orang dewasa, ya aku ikutin saja cara dia. Yang terpenting bagiku adalah aku merasa nyaman dan bahagia bersama Gion.

Setelah mandi , aku pun beranjak menuju dapur. Selama mandi tadi aku sempat berpikir membuat menu sarapan apa untuk Gion. Karena jujur, ini baru pertama kalinya aku menggunakan dapur tanpa bantuan kak Viola.

Tapi sesampainya di dapur aku melihat Gion sudah bangun dan dia sedang memasak di dapur.

"Gion?"

"Pagi Mik." Sapanya dengan senyum. Aku lihat sepertinya dia sudah mandi karena rambutnya sedikit basah.

"Kamu bangun jam berapa ?" Tanyaku menghampirinya.

"Jam 6."  Jawabnya singkat

Aku pun terdiam. Gagal sudah ingin membuat sarapan pagi untuknya. Pacar macam apa aku ini. Runtukku sedih.

"Hei...kamu kenapa ? " Tanya Gion menghampiriku dan meraih daguku untuk menatapnya.

"Maaf. Sebenarnya aku ingin membuat sarapan untukmu. Tapi ternyata... "

Tiba-tiba aku terdiam karena Gion memelukku dan berkata "it's okay". Dia tersenyum dan mengecup keningku sebelum dia kembali melanjutkan masaknya.

"Kamu tidak perlu repot Mika. Harusnya aku yang membuat kan kamu sarapan. Tanda terima kasih aku karena udah ijinin aku menginap disini." Katanya Gion dengan kerlingan matanya padaku.

"Apaan sih kamu ? Genit banget." Kataku tersipu.

"Tapi kamu suka kan ? Nih udah jadi." Katanya sambil mengangkat dua piring berisikan nasi goreng.

"Hmm kayaknya enak nih. Aku coba ya." Kataku duduk di depannya dan mulai makan.

Gila! Rasa nasi goreng buatan Gion enak banget. Tapi sepertinya rasa ini familiar. Rasa nasi goreng buatan Gion mirip dengan buatan kak Viola.

"Kenapa Mik ? Ga enak ya ?" Tanya Gion karena mungkin melihat ekspresiku yang terdiam.

"Enggak ini enak banget. Mirip sama buatan kakak aku." Kataku.

"Kakak kamu ? " Tanyanya.

"Iya. Kak Viola yang aku ceritain itu lho. Waktu itu kamu nggak sempet aku kenalin karena kamu ada kelas tambahan." Jawabku sambil melanjutkan makan.

"Oh."

"Kamu belajar masak dari siapa ? Dari mama kamu ya ?" Tanyaku.

" Bukan. Aku belajar sama temanku dulu waktu sekolah." Jawab Gion dengan tatapan sendu.

"Teman yang pernah kamu ceritain itu. Yang dia pergi tanpa pamit sama kamu ?" Tanyaku.

Ya Gion pernah cerita masalah temanya yang pergi meninggalkanya tanpa berpamitan. Kalau dari ceritanya aku yakin dia kekasih lama Gion. Tapi Gion nggak pernah kasih tau siapa nama temannya itu. Setiap kali dia cerita masalah itu seperti ada rasa getir bercampur amarah dari raut wajahnya.

Mika & MikoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang