Part 10 - The Truth

1 0 0
                                    

"Apa yang kau lakukan disini ?! " Pekikku sambil menoleh ke kanan kiri takut jika Gion datang.

"Aku menemanimu. Gion pasti akan lama mengambil minuman untukmu." Jawabnya santai sambil memandang ke arah laut.

"Bagaimana kau tau Gion sedang mengambil minuman untukku ? " Tanyaku curiga.

Miko haya menoleh menatapku sambil tersenyum.

"Dan... Bagaimana kau tau dia akan lama ?" Tanyaku lagi semakin curiga.

Aku menunggu Miko menjawab pertanyaanku barusan. Tapi tak ada satupun yang dia jawab. Dia malah senyum sambil menatapku. Dia semakin menjengkelkan.

"Kenapa kau tidak menjawabku ?" Tanyaku lagi.

"Apa perlu kau melihat langsung saja ke sana ? " Miko tidak menjawabku malah dia bertanya padaku.

"Untuk apa ?! Aku percaya padanya. Kau jangan meracuni pikiranku ya Miko. Apa kau cemburu pada Gion?" Tanyaku ketus.

Miko hanya diam setelah mendengar pertanyaanku. Dia kembali menatap lautan dengan muka datarnya. Aku tersenyum karena berhasil membuatnya bungkam.

"Bilang saja kalau kau cembu-..."

"Aku hanya ingin melindungimu." Sela Miko. Dia berkata pelan sambil menatap lautan di depannya. Lalu dia menoleh menatapku dengan tatapan yang berbeda dari biasanya yang dia tunjukkan. Sendu. Tatapannya sendu seakan tulus berkata ingin melindungiku. Tapi aku bingung ? Melindungiku dari apa ?

Sekarang malah aku yang terdiam. Aku tidak tau harus berkata apa sekarang. Apakah perlu aku bertanya padanya apa yang perlu dia lindungi ? Tapi aku tidak mau terkesan sok ingin tau. Nanti dia jadi ge-er. Kami pun terdiam dengan pikiran masing-masing.

Tidak betah dengan kecanggungan ini. Aku pun berajak berdiri dan memutuskan untuk menyusul Gion ke cafe. Ada hal yang benar dari perkataan Miko tadi. Gion memang lama sekali jika itu hanya untuk mengambil minuman. Aku jadi curiga.

"Aku temani." Kata Miko tiba-tiba ikut berdiri.

"Tidak usah! Aku bisa sendiri !." Jawabku ketus sambil berlalu darinya. Tapi aku melihat dia mengikutiku di belakang.

Aku pun berhenti dan berbalik menghadapnya. "Jangan mengikutiku. Lagian untuk apa aku di temani olehmu ? Kalau Gion melihatmu bersamaku, aku pastikan kalian akan adu jotos lagi seperti kemarin. Aku tidak mau membuat keributan." Kataku menggebu.

"Tidak akan. Aku tidak akan memukulnya. Trust me." Jawab Miko santai.

Aku menggeram kesal atas jawaban santainya Miko. Ku hembuskan nafas kasar untuk meredam emosi. Aku sudah tidak tahan. Biarkan saja si Miko ini mau seperti apa ? Aku memutuskan untuk menyusul Gion saja.

Sesampainya di teras cafe. Aku bisa melihat keramaianya di dalamnya. Aku berhenti sebentar menimbang keadaan di dalam. Aku masih bisa merasakan bahwa di belakangku ada Miko. Beberapa detik aku diam, akhirnya Miko menyusulku dan ikut berhenti di sampingku.

"Ayo masuk." Ajaknya padaku.

"Sepertinya ada keributan di dalam." Kataku pelan.

Tanpa aba-aba. Tanganku di seret Miko untuk masuk ke dalam cafe itu. Kami menerobos keramaian yang ada hingga akhirnya aku melihat sebuah pertengkaran antara Gion, kak Viola, Chris , dan... Michelle ?

Ada apa ini ? Aku terdiam melihat keadaan di depan mataku. Dimana kak Viola berada di belakang Chris seperti meminta perlindungan padanya. Apa hubungan kak Viola dengan Chris ?

Lalu berganti dimana Gion dengan muka marah dan emosi menatap tajam pada kak Viola dan Chris seperti meminta penjelasan. Sedangkan Michelle berada di sebela Gion dan yang membuat aky kaget dia bergelayutan manja pada kekasihku. Ya Gion masih kekasihku saat ini.

Mika & MikoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang