Prolog

720 54 14
                                    

Happy Reading ya-!!❤️

*****

Hidup berjalan di masa depan, teruslah melangkah. Tanpa menengok di waktu yang salah.

🍁🍁🍁

Berlari sambil tertawa bersama dengan orang yang disayangi adalah hal yang paling menyenangkan.

Seperti dua manusia yang berada di tepi danau, keduanya berlari dan tertawa lepas seperti tidak memiliki beban didalam hidupnya.

"Cantik." Ucap lelaki itu sambil tersenyum.

"Siapa?" Tanya gadis itu polos.

"Bi Inem."

"Ish ngeselin." Gadis itu memukul lengan kekar laki-laki yang ada disampingnya sambil tersenyum malu.

"Ya kamu lah." Sambil mengacak rambut gadisnya.

Laki-laki itu berdiri tanpa meminta izin dari gadisnya dan pergi entah kemana.

Cukup lama laki-laki itu pergi, gadis yang ditinggalinya baru menyadari bahwa dari tadi dirinya sedang sendirian.
Niat ingin mencari keberadaan kekasihnya itu diurungkan karena ada sebuah tangan yang menutup matanya.

"Aduh, siapa sih. Lepasin dong. Ntar gue aduin lo ke pacar gue." Teriak gadis itu.

"Mainnya ngadu-ngaduan gak asik ah." Laki-laki itu langsung duduk di sampingnya.

"Apa sih. Kamu itu abis darimana? aku kira ditinggalin makanya baru aja aku mau cari kamu."

"Habis ngambil ini." Menunjukkan bunga kesukaan gadisnya yang ada digenggamannya. "Tadinya mau aku kasih ke cewe cantik yang duduk sendirian, tapi ternyata udah punya pacar."

Memang hanya ada satu gadis yang bernama Seila. Gadis yang mempunyai rambut panjang lurus sebahu dan kulit berwarna putih bersih.

"Gombal. Siniin bunganya, katanya buat aku." Gadis itu memohon agar bunga kesukaannya akan nenjadi milik ia, namun nihil laki-laki itu tidak memberi bunganya melainkan malah berdiri dan mengangkatnya tinggi-tinggi.

"Mau kan? ambil dong katanya tinggi." Gadis itu masih berusaha untuk mengambil bunga kesukaannya. Tanpa disadari wajah mereka hanya berjarak sejengkal.

Nafas mereka saling beradu satu sama lain. Dan-

Hanya mimpi.

"Adek bangun dah siang buruan solat subuh keburu waktunya habis. Kenapa senyum-senyum gitu? hayo mimpi apa kamu?" Ucap Oma Nisa sambil menggerakkan tubuh Seila.

Ia Seila, Akseila Maura Faeyza gadis berumur 15 tahun memiliki kepribadian yang kelewat ceria, kalau ngomong apa adanya dan tingkahnya yang membuat siapa saja bergeleng kepala.

Walau umurnya sudah menginjak masa remaja, sifatnya belum bisa dikatakan dewasa ketika sudah bersama dua abangnya Aksa Zaidan Faeyza atau bang Jay dan Rayhan Fairuz Faeyza atau bang Ray.

Dan yang pasti kedua orang tuanya yang sangat menyayangi malaikat kecilnya.

"Apa sih oma kepo deh."

Fiks mimpi gua alay banget, pengen muntah jadinya. Batin Seila.

"Sekarang udah jam berapa omah?" Lanjut Seila bertanya kepada Omah.

"Jam setengah enam, buruan gih abis subuhan langsung mandi. Hari ini kan kamu bakal pindah ke Jakarta tinggal bareng bunda sama papah kamu."

Entah mengapa Seila merasa sedih ketika omahnya berkata seperti itu. Rasanya cepat sekali Seila meninggalkan kota romantis ini.

Barang-barang Seila sudah rapih di dalam mobil yang akan membawa dirinya ke Jakarta. Sedih rasanya meninggalkan omanya yang sudah berumur dan juga sahabat yang Seila sayangi.

Sebelum pergi Seila berpamitan kepada paman dan bibinya yang juga sudah mau merawat Seila di rumahnya selama berada di Bandung.

"Adek bakalan kangen banget sama oma, sehat-sehat ya omah disini biar bisa main ke Jakarta jenguk cucu oma yang paling cantik." Seila memeluk Oma Nisa dengan erat tanpa disadari air matanya mengalir begitu saja.

"Iya cucu oma yang paling cantik, udah gak usah nangis. Oma janji pasti bakal main ke Jakarta sekalian mau liat Eza anak oma yang paling bandel itu."

"Oma jangan kaya gitu ke papa, gitu-gitu papa juga anak omah yang ganteng hehe." Seila menyengir dan buru-buru pamitan kepada paman dan bibinya takut kalau telat sedikit jalanan akan macet, karena lagi masa libur panjang.

Seila berjalan memasuki mobil dan melambaikan tangannya kepada tiga sosok yang sudah mau merawat dirinya selama kedua orang tuanya sibuk mengurusi bisnisnya yang ada di luar negeri. Sedangkan kedua abangnya tinggal di rumah yang akan di tempati Seila ketika di Jakarta.

"Selamat tinggal masa lalu."

***

Makasih sudah membaca cerita aku, jangan lupa vote + commentnya agar aku semangat untuk mempublish part selanjutnya. Kalau perlu share sebanyak-banyaknya ke teman seperwetpetan kalian. Semoga kalian selalu bahagia

SEE YOU NEXT CHAPTER.

-moody.

TRINUS (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang