TRINUS 02

259 36 14
                                    

Happy Reading ya-!!❤️

Happy Reading ya-!!❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Mengapa rasanya begitu sakit saat mengetahui ternyata dirinya sudah menemukan yang lain, bahkan disaat kisah kita belom usai.

🍁🍁🍁

Dia disini?

Wajah Seila berubah 180 derajat, yang tadi senyum dan tertawa lepas kini mendadak langsung diam. Aksa yang baru selesai membalas chat dari grup teman-temannya melihat ada yang beda dari wajah Seila.

"Ngapa lo mendadak diem? Sakit perut?" Tanya Aksa yang khawatir dan langsung mengecek dahinya.

Seila menggelengkan kepalanya, "bang ayo pulang." Suara Seila yang juga berubah menjadi seperti orang yang tidak ada tujuan hidup membuat Aksa bingung sendiri apa yang terjadi pada adiknya itu.

"Dikit lagi martabaknya jadi, lo kenapa si?" Tanyanya lagi yang masih penasaran, tapi tidak dijawab oleh Sheila. Fix nih buntel naber, batinnya.

Tidak lama pesanan mereka datang dan Aksa mengambil duit dari dompetnya untuk membayar pesanannya. Seila sudah menunggu Aksa di parkiran dengan tangan yang menggenggam plastik dengan erat agar air mata yang ingin keluar bisa ditahan.

"Mau nasi goreng dulu gak?" Tawar Aksa yang berharap diangguki oleh Seila, namun nihil jawabannya adalah sebaliknya, menggeleng dan minta langsung pulang.

Di perjalanan Seila masih menahan air matanya agar tidak jatuh. Aksa yang tau kalau adiknya ini sedang tidak baik-baik saja hanya bisa diam sampai Seila yang berbicara sendiri tanpa di pancing.

Mereka sampai di rumah pukul 11 malam, jalanannya tidak terlalu ramai seperti mereka pergi. Seila turun dari motor dan membuka gerbang hanya untuk dirinya masuk tanpa memperdulikan Aksa yang sedang menunggu diluar. Dengan cepat Seila berlari menuju kamarnya, martabak yang dibelinya di taruh di atas meja tamu dengan begitu saja tak berniat untuk dimakan.

Rayhan yang baru keluar dari dapur sambil memegang minuman bersoda bingung melihat tingkah adiknya yang berlari cepat menuju kamarnya dengan tangan yang terus mengelap mata. Dari arah pintu utama Aksa masuk dan melihat martabaknya ada dimeja tamu dan dipindahkan ke meja makan.

"Jay, Lala lo apain?" Rayhan mulai mengintrogasi adik pertamanya karena Seila menangis sehabis jalan bareng dengan Aksa.

"Lah mana gue tau, naber kali tuh anak." Jawab Aksa.

"Serius gue, lo abis ngeledek in dia yang aneh-aneh gak?" Rayhan menyenggol bahu Aksa.

"Bentar gue mikir dulu," ucap Aksa sambil tangannya di taruh di dagu seolah-olah seperti orang yang sedang mikir.

"Ck gayaan kaya bisa mikir aja lo," ledek Rayhan.

"Nah gue baru inget," Ucapannya yang tiba-tiba membuat Rayhan terlonjak kaget untung saja minuman yang sedang dipegang nya tidak tumpah.

TRINUS (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang