TRINUS 10

114 15 3
                                    

Happy reading ya-!! ❤️❤️

***

persahabatan bukanlah diukur dari seberapa lama kita saling mengenal,
namun, seberapa kita saling memahami pada setiap keadaan yang terjadi tanpa harus saling menghakimi.

🍁🍁🍁

Seila dan kedua temannya memutuskan ke kantin sebelum jam istirahat berbunyi. Tinggal 10 menit lagi bel akan segera berbunyi. Dikelas pun sudah tidak ada pelajaran lagi.

Mereka mencari meja yang nyaman untuk tempat makan selama istirahat. Masih banyak meja yang kosong karna memang belum memasuki jam istirahat.

"Mau beli apaan?" Tanya Seila.

Jihan tampak memikirkan makanan apa yang ingin ia beli. Tangannya ia taruh di dagu seperti orang yang sedang berfikir. "Hmm gue bakso sama es teh aja deh La." Putus Jihan.

Seila menatap ke arah Pingkan yang masih juga berfikir. "Samain deh La, bingung juga mau makan apa."

"Oke. Tunggu ya!" Ucap Seila lalu pergi menghampiri pedagang bakso.

Dikantin ini banyak sekali pedagang yang menjualkan makanan. Dari makanan ringan hingga makanan berat. Sampai sop iga saja di jual disini. Memang ya kalau sekolah elite seperti ini semuanya lengkap tersedia.

"Bu saya pesan 3 mangkok bakso sama es teh manisnya juga 3." Ucap Seila kepada pedagang bakso.

"Siap kak!" Jawab ibu kantin itu.

Sambil menunggu baksonya di racik. Seila tidak duduk untuk menungguinya, malahan iya sangat antusias melihat ibu kantinnya memasukkan bahan-bahan racikan baksonya ke dalam mangkok putih dengan ukuran besar.

"Udah istirahat emangnya kak?" Tanya ibu kantin membuyarkan lamunan Seila yang sedang melihat mangkok bakso.

"Belom bu, cuma dikelas gurunya gak masuk. Daripada nanti kantin keburu rame yaudah deh saya sama teman-teman ke kantin duluan." Jawab Seila dengan senyuman.

"Kaka anak kelas 10 ya?" Tanyanya lagi.

Seila menganggukan kepalanya, "iya bu."

"Pantes, ibu gak liat pin di baju seragamnya."

"Iya bu belom di kasih."

Bakso yang dipesannya sudah jadi dengan 3 es teh yang juga sudah berada di atas nampan.

Ibu kantin itu mengangkat nampannya yang hendak di bawa ke meja tempat Seila dan kedua temannya tempati.

Seila menahan si ibu untuk membawakannya. "Biar Seila aja bu yang bawain. Ibu pasti masih repot kan?"

Ibu itu menolaknya dan kekeh ingin membawakan nampannya. "Gausah kak, biar ibu saja yang bawa. Kaka jalan duluan saja."

"Kalo gitu es tehnya aja yang Seila bawain, ucap Seila sambil membawa 2 gelas es tehnya.

TRINUS (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang