TRINUS 09

79 18 13
                                    

Halooo!! Berjumpa lagi dengan moody yang membawa sejuta kerinduan. Sebelum baca ada baiknya buat pencet bintangnya dulu.

Jangan mau jadi pembaca gelap!!

Happy reading ya-!! ❤️❤️

***

"Api gausah di bales api. Biar hukum alam aja yang beraksi."

🍁🍁🍁

"Woi!" Teriak seseorang.

Niko menolehkan kepalanya mengahadap ke orang yang tadi meneriakinya.

Tangannya yang hendak membuka pintu perpustakaan di urungkan kembali dan memasukkan tangannya ke dalam saku celana.

Cowo dengan rambut sedikit ikal menaikkan dagunya ke atas, seolah berkata 'ada apa?'.

"Tumbenan amat lo ke perpus. Kesambet?" Tanya cowo di depan Niko.

"Di panggil pak Ibnu, gak tau juga mau ngapain. Katanya sih urusan penting."

Cowo itu hanya menganggukkan kepalanya paham.

"Lo mau kemana?" tanya Niko pada orang di depannya.

"Biasa lah kantin. Nanti kalo dah kelar urusannya langsung cabut ke kantin, ada hal penting yang mau gue omongin," Katanya.

"Siap pak ketu!" Ucap Niko sambil tangannya memberikan gerakan hormat.

Niko kembali bersuara, "oh iya, tadi gue ketemu sama adeknya Aksa. Cantik banget bro. Mau gue jadiin pacar besok."

Alvaro kaget mendengar penyataan temannya itu, tangannya refleks memegang kerah baju Niko. "Kalo sampe lo jadiin dia pacar. Abis lo ditangan gue!"

Niko melepaskan tangan Alvaro dengan kasar. "Santai aja bos. Atau mau kita taruhan aja?"

"Gue gak mau jadiin cewe sebagai barang taruhan!!" ujar Alvaro sedikit emosi.

"Kalo bahan permainan sabi lah," katanya dengan senyum miring yang jarang orang melihatnya.

"Anying gue kira lo beneran dah tobat, taunya sama aja," ujar Niko menggeleng kepala.

"Yaudah gue samperin pak Ibnu dulu abis itu ke kantin," sambungnya.

"Ko!" Panggil Alvaro. "Inget ya, sampai lo beneran mau nembak Seila gue bakal keluarin lo dari Cretino Camkan itu!" Ucap Alvaro memperingati.

"Iya bosque." Ucap Niko.

"Gue duluan," pamit Alvaro pada Niko.

Punggung lebar Alvaro sudah mulai menjauh dari pandangan Niko. Cowo itu tersenyum licik. "Dia pikir gue bakal nurut? Enggak lah. Gak semudah itu seorang Niko Adipramana nurut sama ketua macem lo. Alvaro!"

TRINUS (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang