Beberapa hari ini Jaemin dibuat kebingungan dengan tingkah Jeno. Pemuda itu jadi sering sekali mengirimnya pesan-pesan. Mulai dari menanyakan keberadaannya, apakah dirinya sudah makan atau basa-basi lainnya.
Pemuda tampan bermata sipit itu bahkan mau repot-repot melaporkan kepada Jaemin kemana saja dia pergi nongkrong atau dengan siapa saja dirinya pergi. Diakhiri dengan kata-kata 'Jangan cemburu, sweetie!' dengan emot lidah menjulur ketika dirinya hangout dengan teman-temannya dan kebetulan ada submissive lain yang sukses membuat Jaemin senyum-senyum seharian.
Sama seperti sekarang, Jaemin sedang sibuk senyum-senyum sembari mengetik balasan pesan di ponselnya. Mengabaikan pemuda disampingnya yang sejak tadi memperhatikannya.
Mark merangkul bahu Jaemin agar pemuda manis yang sejak tadi sibuk dengan dunianya sendiri memberi atensi kepadanya atau bahkan kepada Lucas yang sejak tadi bertanya pendapat kepada Jaemin yang sibuk sendiri.
Jaemin nampak terkejut, menatap bingung kearah Lucas yang sedang menyetir dan Mark yang kini duduk di sampingnya secara bergantian. Sementara Haechan yang duduk disamping Lucas hanya memutar matanya. Sudah cukup jengah diabaikan oleh Jaemin selama di kampus.
"Kita mau main bowling. Is that okay?"
Mark mengulangi pertanyaannya, sembari merapikan poni Jaemin yang sedikit berantakan. Seingatnya mantan kekasihnya ini selalu malas jika diajak bermain bowling karena Jaemin bisa dibilang payah dalam bermain bowling.
Jaemin terdiam sejenak. Menatap Mark yang masih setia menatapnya lalu Lucas dan Haechan secara bergantian. Sebelum mengangguk lucu sebagai jawabannya.
Jaemin dan Haechan mendudukan dirinya dengan santai di salah satu kursi yang tersedia di arena bowling. Sementara Lucas dan Mark sedang berbincang dengan kedua teman mereka yang baru datang, Woojin dan Changbin.
Jaemin menyandarkan kepalanya pada bahu Haechan. Menatap Mark yang sedang melakukan stretching sembari tertawa menanggapi guyonan Lucas dan Woojin. Rupanya pemuda bermarga Lee itu menyadari Jaemin sedang menatapnya dengan intens hingga Mark menoleh kepada Jaemin dan melambaikan tangannya.
Jangan lupakan wink dan senyum menawannya.Jaemin menanti. Ia menunggu perasaan membuncah dan dada yang berdebar hebat ketika Mark tersenyum kepadanya atau melakukan hal manis lainnya. Namun hasilnya nihil. Semua terasa sama, hambar.
Jaemin meneguk ludahnya, sebelum membalas senyuman Mark dengan perasaan canggung.
Lee Daehwi, kekasih Samuel selalu meyakinkan Samuel jika dirinya memiliki feeling yang kuat. Dan sekarang Samuel benar-benar mengakuinya. Karena selama perjalanan tadi perasaannya sudah tak mengenakkan.
Dan apa yang dilihatnya sekarang benar-benar sesuai dengan perasaannya. Pak Jihoon, kekasih Guanlin dan juga Hyunjin sedang berbincang santai dengan Mark dan beberapa temannya. Apalagi Na Jaemin juga berada ditempat yang sama. Duduk disalam satu kursi sembari bermain ponsel, sementara tangannya yang kosong digenggam oleh Mark, sama sekali tak terganggu ketika jemarinya dimainkan oleh di pemuda Kanada yang berdiri dihadapannya sibuk berbincang dengan yang lain.
Samuel melirik Jeno sekilas ketika Hyunjin dan Guanlin menyetujui ajakan battle bowling melawan Mark dan teman-temannya. Samuel meneguk ludahnya ketika melihat Mark dan Jeno yang sedang beradu tatapan tajam. Sementara objek yang menjadi bahan rebutan masih setia duduk santai bersandar disalam satu kursi sembari sibuk bermain game diponselnya. Masih tak menyadari keberadaan Jeno.
Jaemin berdecak sebal ketika tiba-tiba ponsel ditangannya dirampas begitu saja. Pemuda manis itu mendongak dan terkejut saat menemukan Jeno yang sedang mendudukkan tubuhnya dengan santai disamping Jaemin.
YOU ARE READING
Friend With Benefit - NOMIN
FanfictionPertemuan tak terduga diantara Jeno dan Jaemin ternyata membawa mereka dalam sebuah hubungan yang rumit. boyxboy JENxJAEM bahasa tidak baku dan kasar