🍥BAB 1🍥

13.3K 354 2
                                    

Author POV'S

Pria itu duduk tepat di depannya, mata mereka sempat bertemu hingga absen dimulai dan namanya di panggil pertama kali oleh bibir yang bagaikan anggur manis yang emm.

"Biana?"

Semua mata menengok kearah satu perempuan dengan seragam putih abu-abu nya. Perempuan itu seperti melayang bagai dunia milik berdua.

"Biana?" panggil suara itu lagi. Dan namun imajinasi masih merengkuhnya hingga mau tidak mau.

"BANANA!!!"

"IYA NANA, E IYA NANA, IYA NANA!" semua teman sekelasnya kompak tertawa terpingkal-pingkal, mereka selalu suka akan kelatahan yang perempuan itu miliki. Hah?

"Hehe..maaf pak," ujarnya pelan dengan menundukkan kepalanya. Guru pria itu lantas beranjak dari duduknya dan lalu menghampiri kursi perempuan tersebut.

"Perkenalkan diri kamu." perempuan itu mengangkat wajahnya dan mengangguk cepat.

Ia maju kedepan dan mulai menatap teman sekelasnya yang masih ada satu dua orang yang menertawakan nya, itu sudah biasa baginya. Ia pun mulai memperkenalkan diri.

"Nama saya Biana Adawiyah, saya tinggal di kompleks dekat Hotel Fatma. Dan hobi olahraga saya adalah bola Voli." ucapnya dan kemudian guru pria itu kembali mempersilahkannya untuk duduk namun saat langkah kakinya hendak menyentuh kursi nya, tiba-tiba.

Bruk!

"Ahahahaaa!!"

"Si latah jatoh! Huahaha!!" perempuan itu lantas kembali berdiri setelah tadi ia terjatuh mencium lantai akibat tersandung kaki panjang dari salah satu teman sekelasnya yang tidak menyukai nya. Tidak ada rasa dendam di hatinya namun rasa malu dan sakit itu ada.

Guru pria yang sedari dari hanya memperhatikan ulah dari antar sesama pelajar itu, cukup membuatnya geram ini sama saja dengan pembully an. Dan itu ada hukuman nya.

"Diam! Kita akan memulai pelajaran, tapi sebelum itu saya akan memperkenalkan diri." pria itu menatap satu persatu siswa dan siswi yang hanya seperempat dari banyaknya murid di kelas itu, memperhatikannya.

"Nama saya Adi Sugara. Saya guru pindahan dari SMAN Biantara Garuda. Dan saya disini sebagai guru pelajaran olahraga dan juga bahasa inggris di kelas ini.."

"..ada lagi yang mau kalian tanyakan, silahkan?" pak Adi menunggu keberanian murid tersebut dan lima menit kemudian masih belum ada yang mengangkat tangan. Hingga Biana, perempuan itu berdiri dari duduknya. Membuat semua murid mengernyitkan dahi bingung dan mengejek menatapnya.

"Wow Biana! Muka polos akhirnya kebuka juga ya," pak Adi menolehkan kepalanya ke kiri dimana seorang siswi sedang menatap rendah pada Biana. Dan sepertinya ia adalah anak terkaya di kelas itu.

Dan pak Adi kemudian memutar matanya lagi menatap kearah Biana, menampilkan senyumnya dan menyuruh Biana untuk mulai bertanya.

"Apa..apa nanti ada eskul Voli-nya, pak?" tanya Biana. Pak Adi tersenyum dan menyuruh Biana untuk kembali duduk.

"Okay anak-anak, seperti yang teman kalian tadi tanyakan, apakah nanti ada eskul untuk olahraganya? Ya tentu saja ada, dan itulah tujuan saya disini. Nanti Biana kita akan buat jadwal jadi yang mau ikut sore ini kita mulai turun,"

"Pak?" pak Adi menengok menatap pada murid lelaki yang berkaca mata bulat dan mengangkat tangannya.

"Iya kamu? Ada apa?"

"Jam berapa pak, saya boleh ikut?" ujar lelaki itu namun lagi-lagi siswi di pojok kiri menyahuti.

"Ya ampun Endors! Kamu segede babon gitu mau ikut voli. Haha! Palingan yang ada ya tuh badan loe yang di lempar hahaa!!" tawa perempuan itu pecah bersama dengan tawa murid sekelasan. Hanya Biana yang diam, dan perempuan itu tengah menatap pak Adi mengagumi.

PATIENCE MY-WIFE |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang