*4

776 110 36
                                    

Antagonis

Naruto © Masashi Kishimoto

Warning : OOC, Typo dan lain sebagainya.

Happy reading~

Itachi berhenti berlari ketika sudah memasuki pekarangan rumah Naruto. Seragamnya terlihat basah hingga membuat bentuk tubuhnya terlihat jelas.

Begitu pula Naruto, hanya saja masih bisa tertutupi oleh blazer milik Itachi.

Suara gemuruh guntur masih saja muncul meriuh ramaikan hujan saat ini. Membuat Naruto semakin mengeratkan pelukannya pada Itachi.

"L-Langsung masuk saja, Tachi." gumamnya.

"Tapi, Naru-"

"Tachi.."

"Baiklah baik." sahutnya sembari mendorong pelan pintu rumah gadis dalam gendongannya sekarang.

"Permisi.." ucapnya memasuki rumah keluarga Namikaze-Uzumaki.

Suasana sepi menyambut mereka, bahkan lampu ruangan semuanya masih dalam keadaan mati.

Membuat seluruh ruangan terlihat gelap.

"Tachi.." panggil Naruto.

"Ah ya, Naru?"

"Kau bisa turunkan aku sekarang. Tanganmu pasti lelah menggendongku." gumam Naruto pelan. Itachi tersenyum, "Mana bisa lelah hanya dengan menggendong tubuhmu yang ringan ini." ucap Itachi membuat gadis digendongannya cemberut.

"Ah.. Terserah. Tapi turunkan aku." ucap Naruto menatap kearah lain. Semburat merah muncul dikedua pipinya.

"Baiklah baik." Itachi menurunkan Naruto dari gendongannya.

"Tapi.. Ngomong-ngomong, rumahmu kok sepi begini? Pelayan yang bekerja disini pada kemana?" tanya Itachi penasaran.

Naruto diam, "Entahlah aku juga tidak tau, Ah daripada memikirkan itu. Lebih baik kau bersihkan dirimu lalu ganti bajumu dengan baju yang kering, Tachi. Nanti kau sakit. Oh iya kau bisa gunakan kamar mandi yang disana." ucap Naruto menunjuk kamar mandi dekat tangga. Itachi tersenyum, ah Ia suka sekali dengan Naruto yang cerewet seperti sekarang.

"Itachi, kau mendengarku?" tanya Naruto.

"Ish.. Baiklah baik, Naru cerewet." ucap Itachi mencuit hidung Naruto gemas.

"Aku tidak cerewet." bantah Naruto membuat Itachi tertawa lepas.

"Yayaya.. Kalau begitu aku membersihkan diriku dulu. Oh iya, untuk baju gantiku bagaimana? Kan disini tidak ada baju milikku."

"Nanti kubawakan baju Kurama-nii. Sudah sana. Aku juga mau membersihkan diriku."

"Iya iya Nyonya. Jangan lupa nyalakan lampu ya. Gelap-gelap begini biasanya ada hantunya."

"Itachi jangan menakutiku!" teriak Naruto, sedangkan Itachi bergegas menuju kamar mandi. Menyelamatkan diri dari amukan Naruto.

***

Naruto mengetuk pintu kamar mandi tempat Itachi membersihkan diri. Ia sudah selesai mandi serta ganti baju.

"Itachi.. Aku membawakan baju ganti serta handuk untukmu." ucapnya.

Perlahan pintu kamar mandi terbuka sedikit, Itachi menoleh keluar menatap Naruto.

"Ah.. Terima kasih, Naru." ucapnya mengambil apa yang dibawa oleh Naruto.

"Etto Tachi.. Bisa kau menginap saja untuk hari ini? Diluar masih hujan lebat walaupun sudah tidak ada suara guntur.. Tapi.. Aku tetap takut." gumam Naruto membuat Itachi tertawa kecil.

"Tentu saja. Sudah sana aku mau ganti baju dulu. Atau kau mau melihatku ganti baju hn? Mau melihat roti sobekku."

"I-Ih apaan sih." Naruto buru-buru jalan menjauhi kamar mandi tempat Itachi berada. Sedangkan Itachi tertawa terbahak melihat Naruto yang malu-malu.

Ah.. Jarang sekali Naruto begini.

***

Itachi keluar dari kamar mandi sembari mengusap rambutnya yang masih basah menggunakan handuk.

Mata onixnya menatap Naruto yang sibuk membuat sesuatu didapur. Seketika sebuah ide muncul dikepala cerdasnya.

"Naru.. Sedang buat apa?" ucapnya mendekati Naruto.

"Cokelat panas untuk kita." sahutnya.

"Hoo begitu.." ucapnya sembari memeluk gadis blonde tersebut dari belakang. Membuat Naruto yang sedari tadi fokus terkejut bukan main.

"Itachi, apaan sih. Lepas." ucapnya.

"Tidak mau. Kan Aku mau memelukmu. Mumpung disini sepi."

"Yak! Dasar mesum. Lepas tidak? Mau ku siram pakai cokelat panas ini?" ucap Naruto melirik Itachi.

"Aah.. Jahatnya.."

"Makanya lepas."

"Tapi Naru enak dipeluk." Naruto seketika diam, wajahnya memerah.

Astaga.. Itachi hari ini benar-benar membuatnya malu.

"Tachi.. Lepas." gumamnya.

"Tidak mau. Lagipula tidak akan ada yang marah."

"Haah.. Terserahmu lah Tachi.." pasrah Naruto.

Yang tidak mereka sadari, sedari tadi ada seorang pemuda berambut merah yang memperhatikan mereka. Tangannya bergerak cepat mencari kontak seseorang dan menelfonnya.

"Yak Kurama.. Kurasa sudah ada yang menjaganya. Kau tak perlu khawatir."

"Siapa yang menjaganya?"

"Uchiha Itachi. Tapi yang benar saja, apa yang dipikirkan Paman dan Bibi? Semua pelayan diliburkan? Dirumah hanya ada Naru dan Itachi tau."

"Benarkah?" Nagato menggumam sembari masih menatap kearah Itachi dan Naruto.

"Hm. Dan lagi, kenapa responmu biasa saja? Apa kau tidak takut, Naru diapa-apakan oleh pemuda itu?"

"Tidak. Toh Itachi itu...."

















"... Tunangan Naruto."



*TBC

Adudu..
Maaf.. Baru bisa Up.
Maaf juga kalau banyak kekurangannya.

Semoga kalian suka ya~

Kamis, 21 Mei 2k20
Pukul 20.46 Wita

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Antagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang