3 ; but he left me again

1.8K 350 60
                                    

"Seharusnya kamu menolaknya, Seungmin!"

Jisung menggebrak meja, dan tatapan teman-teman sekelasnya langsung mengarah padanya, kecuali Sengmin. Jisung mengabaikan tatapan teman-teman sekelasnya, ia kembali mendekatkan wajah pada wajah Seungmin.

"Seungmin, kamu adalah lelaki normal," bisik Jisung dengan penuh penekanan. Ia benar-benar sudah frustrasi dengan kelakuan temannya.

"Aku tidak normal, Jisung, jadi berhentilah berbicara," kata Seungmin dengan malas.

"Oh Tuhan!" Jisung menghempaskan tubuhnya di atas bangku sambil mendesah kecewa.

Seungmin menatap Jisung dengan tatapan bersalah. "Maafkan aku, Jisung. Aku sudah menutup kedua telingaku."

Jisung kembali menoleh pada Seungmin dan melemparkan pandangan bertanya pada lelaki itu.

"Aku sudah menutup kedua telingaku, tidak mendengarkan apa yang orang-orang bicarakan tentang hubunganku dan Hyunjin. Aku sudah menutup mataku, tidak melihat tatapan sinis dan benci yang orang-orang berikan ketika melihatku dan Hyunjin. Dan aku sudah membuka hatiku, membiarkan Hyunjin masuk ke dalamnya dan membiarkan perasaan itu bersarang di sana. Kami saling mencintai. Tidak peduli dengan apa yang orang-orang bicarakan. Tidak peduli dengan tatapan yang mereka berikan. Kami hanya membiarkan hati kami terbuka. Kami membiarkan hati kami yang berbicara dan rasakan. Hati kami tidak bisa menolak perasaan itu, Jisung."

Jisung menatap Seungmin tanpa berkedip. Dan Seungmin tersenyum.

"Ketika orang yang tepat datang, kamu akan mengetahuinya, Jisung," tutup Seungmin, karena setelah itu Hyunjin datang menjemputnya.


**


"Aku mendaftar klub musik," kata Hyunjin kemudian memasukkan daging panggangnya ke dalam mulut.

Seungmin menurunkan gelas dan menelan minumannya. Ia menatap Hyunjin dengan mata berbinar. "Benarkah? Apakah kamu melakukannya untukku?"

Hyunjin mengangguk, lalu menggeleng. Seungmin mengernyit bingung.

"Iya, aku masuk ke klub musik karena ada kamu sebagai vokalis utama. Tetapi tidak, aku tidak hanya melakukannya untukmu, tetapi untukku juga. Aku ingin mengembangkan permainan musikku. Hey, kamu belum pernah melihatku berman gitar, bukan? Kamu harus melihatnya dan aku yakin kamu pasti terpesona denganku."

Seungmin mencibir. "Aku tidak akan percaya sebelum kamu membuktikannya."

"Untuk bisa melihatnya, kamu harus menunggu, Seungmin." Hyunjin tersenyum penuh rahasia.

Hyunjin benar-benar membuktikannya pada Seungmin dua hari kemudian saat pertemuan klub musik. Lelaki berparas tampan itu bermain gitar di depan seluruh anggota klub musik. Tetapi Seungmin dapat melihat kalau Hyunjin hanya memandang ke arahnya saat bermain gitar. Hyunjin tersenyum, dan Seungmin membalas senyumannya. Hyunjin benar, Seungmin terpesona dengan permainan gitar lelaki itu.

Ini benar-benar terlalu indah untuk Seungmin.


**


Dunia masih menolak Seungmin dan Hyunjin.

Tetapi tidak separah dulu.

Kini hanya sebagian yang menolaknya. Sisanya mereka tidak peduli dan sudah menganggap hubungan mereka biasa saja.

Pasangan Seungmin dan Hyunjin menjadi pasangan yang fenomenal di kampus. Ekstrim. Tanpa backstreet, Hyunjin dan Seungmin menunjukkan pada dunia kalau mereka saling mencintai. Tidak peduli kalau mereka sama-sama lelaki. Mereka hanya tahu bahwa mereka saling mencintai. Dan itu lebih dari cukup.

Dua bulan berlalu, rasa itu masih sama.

Hyunjin memutuskan untuk tinggal serumah dengan Seungmin.

Pada malam pertama mereka tinggal bersama, mereka masih membicarakan hal-hal yang membuat perut mereka tergelitik. Pada malam kedua, Seungmin bernyanyi dan Hyunjin bermain gitar sambil melihat bintang di langit. Pada malam ketiga, mereka menghabiskan waktu di atas kasur sambil saling mengucapkan kata romantis sebelum mata mereka benar-benar terpejam. Pada malam keempat, mereka tidur sambil berpelukan. Dan pada malam kelima, mereka akhirnya melakukan kenikmatan yang tabu.

Hyunjin memasukkan tubuhnya pada tubuh Seungmin, dan Seungmin hanya meringis. Hyunjin membungkam kesakitan Seungmin dengan memberinya ciuman panas. Lalu mereka berakhir dengan rasa lelah yang kemudian membuat mata mereka terpejam dan tidur tanpa busana sampai mereka bangun keesokan paginya.

Seungmin telah menyerahkan miliknya pada Hyunjin. Dan ia telah berjanji pada dirinya sendiri untuk bertahan. Ia yakin kalau hubungan mereka akan bertahan lama setelah mereka melakukannya tadi malam.

Tetapi ternyata, itu hanya menjadi pemikiran Seungmin saja.

Karena setelah malam itu, setelah paginya mereka mandi bersama, setelah mereka berangkat ke kampus bersama, setelah mereka berpisah di lorong kampus untuk menuju kelas yang berbeda, Hyunjin menjaga jarak dari Seungmin.

Hyunjin menjauhi Seungmin.

Hyunjin berpetualang, lagi.

The Boys Who Are Like Wild Birds [Hyunmin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang