5. Forgive Me

36 12 0
                                    

Keesokan harinya, Aita ingin mencoba meminta maaf lagi kepada Ark. Dia masuk ke kelas dan menunggunya. Biasanya Ark datang lebih dulu dari Aita, tapi kali ini kenapa Ark belum datang saat Aita sudah menunggu lama?

Tidak lama kemudian, Talia dan Varel menghampiri Aita.

"Ta, kamu nunggu siapa?" tanya Thalia sambil duduk di bangku yang ada di depan Aita.

"Nunggu Ark, Tha."

"Ark? Kamu lupa kalo hari ini dia ikut lomba?" Thalia mengangkat sebelah alisnya.

"Oh iya," Aita menepuk dahinya pelan, "Semoga aja dia menang deh. Aku lupa."

"Kamu kenapa nunggu Ark? Tumben banget," Varel mengerutkan kening.

"Iya, kemarin kamu kesel sama dia," Thalia menimpali.

"Aku cuma pengen minta maaf," Aita menunduk.

"Minta maaf? Soal apa?" Varel memiringkan kepalanya sedikit.

"Bu-bukan apa-apa kok," Aita menggaruk kepalanya dengan jari telunjuk.

"Cie... Kayaknya ada yang mulai suka nih sama juara bela diri kita," Thalia tersenyum jahil.

"Apaan sih? Aku nggak akan suka sama cowok kayak dia," Aita mengerucutkan bibir.

"Tapi kamu kok keliatan khawatir banget?" tanya Varel dengan senyum yang dipaksakan.

"Nggak, siapa yang khawatir?"

"Kamu," Varel dan Thalia menjawab bersamaan.

"Nggak!" Aita jadi jengkel dengan mereka berdua.

Kenapa Ark tidak datang saat dia ingin meminta maaf? Itulah pertanyaan Aita. Aita bingung, kenapa dia sangat ingin minta maaf kepada Ark, cowok yang sangat menyebalkan itu?

Aita jadi terus menantikan Ark untuk meminta maaf, karena keesokan harinya Ark masih belum masuk. Lomba bela diri Ark ternyata dilaksanakan selama dua hari berturut-turut.

...

Hari ini lomba Ark sudah selesai, saat Aita datang, banyak anak yang melihat papan pengumuman utama. Aita jadi penasaran, apa yang membuat anak-anak histeris? Saat Aita melihat, ternyata ada pengumuman bahwa Ark juara satu se-Jakarta Selatan. Itu artinya Ark akan ikut lomba final se-Jakarta. Entah kenapa Aita jadi senang sekali mengetahui hal itu, dan dia segera pergi ke kelas untuk mencari Ark. Dia ingin memberi selamat sekaligus meminta maaf padanya.

Aita berlari ke kelas, tapi di kelas Ark tidak ada. Thalia mengatakan kalau Ark pergi ke perpustakaan. Aita segera berlari kesana.

Di perpustakaan, Ark sedang membaca buku biologi. Aita yang melihatnya, dia langsung menghampiri dan memanggilnya dengan keras.

"Ark!"

Ark terkejut dan segera membungkam mulut Aita. Setelah Aita tenang, Ark baru melepaskannya.

"Ngapain lo teriak gitu? Ini tuh perpustakaan," Ark terlihat kesal.

"Gue tau kok. Gue cuma pengen kasih selamat atas kemenangan lo, sama minta maaf. Waktu itu gue udah bikin lo kesel. Terus gue juga udah lancang baca buku lo. Sejak itu gue nungguin lo buat minta maaf," Aita menatap wajah Ark yang lebih tinggi darinya.

"Gue udah pernah bilang, 'kan? Gue nggak akan maafin lo!" Ark menegaskan kalimat kedua pada Aita.

"Please, Ark. Maafin gue. Gue nggak bisa tenang kalo punya salah sama orang."

Ark diam sebentar. Dia mendekat wajahnya ke Aita.

"Pertama lo bilang gue cowok sombong, terus nggak tau kenapa lo ikut campur urusan pribadi gue. Sekarang, lo minta maaf? Dasar cewek nggak jelas, harusnya gue nggak ketemu lo!"

"Ark, gue cuma pengen lo maafin gue," Aita mulai lelah membujuk Ark.

"Dan gue nggak pengen liat muka lo," nada bicara Ark dingin menusuk.

Ark langsung pergi ke kelas, meninggalkan Aita yang menangis. Entah kenapa hatinya terasa sakit karena kata-kata Ark, padahal dia tahu kalau Ark itu memang kasar. Lalu kenapa dia mencoba meminta maaf kepada Ark? Bukannya Aita tahu kalau Ark tidak akan memafkannya? Kenapa dia terus berharap Ark akan memafkannya? Aita merasakan perasaan yang belum pernah dia rasakan. Perasaan benci tapi tidak ingin Ark marah padanya.

Kayaknya sekarang aku pengen ngetik ceritanya dikit aja deh per halaman. Ntar aku mau isi 500-600 kata aja, gpp kali yah? 😅
Pokok jangan lupa vomment deh 😉

Ark & Aita [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang