<10>

2.5K 92 9
                                    

Yang terbiasa dengan luka,
biasanya mudah tertawa.
Meski keadaan hatinya sedang tidak baik - baik saja.

***

"Makasih kak" ucap Alya dengan senyum mengembang di bibirnya. Sekarang ia sedang mengendong boneka panda besar yang dibelikan oleh Arka.

Arka hanya tersenyum. "Santai aja, anggep aja itu hadiah karna lo bisa masuk sma bakti mulya dan mau jadi anggota osis"

"Cuma aku aja nih kak yg di kasih hadiah?" tanya Alya.

Arka bingung dengan pertanyaan Alya tersebut, ia sama sekali tidak mengerti maksud gadis di depannya ini. "Maksud lo?"

"Kakak lupa awalnya kita ke sini niat nya mau beli kado untuk siapa?"

"Astaufirullah, Difa" Arka melirik jam tangannya. "udah jam 5"

Alya hanya terkekeh melihat Arka yang sangat panik itu.

"Ya udah yuk" Akra berjalan tak lupa tangan kirinya menarik tangan Alya.

Alya melongo. Baru kali ini tangannya di pegang oleh seorang cowok. Tetapi Alya hanya diam dan mengikuti arah jalan Arka.

"kita mau ke mana nih?" tanya Arka yang masih sebuk memandangi setiap penjuru mall untuk menemukan satu toko yang akan membantunya menemukan hadiah untuk ulang tahun Difa besok.

"Ke sana aja" Alya kesusahan menujuk satu toko karna tangan kirinya sedang mengendong boneka dan tangan kanannya di pegang oleh Arka.

Arka menoleh ke arah Alya berusaha mengartikan toko mana yang Alya tunjuk itu. "Yang itu?" tanya Arka sembari menunjuk sebuah toko.

Alya menganggukkan kepalanya dan tersenyum manis.

Arka langsung menarik tangan Alya dan berjalan cepat ke toko yang dituju itu. Alya mengikutinya dengan berlari kecil karna langkah kaki Arka yang besar membuat ia kesusahan menyamainya.

Sampai lah mereka di depan toko yang menjual semua kebutuhan cewek cewek.

Arka terdiam ia langsung menoleh ke arah Alya. "Ini?" tanya nya tak yakin.

Alya hanya mengangguk. Kemudian Alya melirik tangan mereka yang sedang berpegangan. Arka yang melihat Alya kebingungan dan langsung melihat apa yang sedang Alya lihat. Arka terkejut melihat tangannya dan tangan Alya bersatu.

Arka segera melepaskan pegangan tangannya "Maaf"

Alya hanya tersenyum "gak papa kok kak"

"Yuk masuk" ucap Alya, ia berjalan mendahului Arka. Arka hanya mengikutinya dari belakang.

Alya mengajak Arka berkeliling toko itu, sampai akhirnya Alya menemukan sesuatu yang ia anggap cocok untuk kado ultahnya Difa.

"Ini lucu kak" seru Alya yang sedang mengamati sebuah pajangan meja, yaitu beberapa bingkai kecil yang di satukan dan disusub rapi, di sebelah kanan dan kiri terdapat mainan mainan lucu dan dilengkapi oleh lampu tumblr berwarna warm white yang menambah kesan mewah.

Arka menoleh ke arah pajangan meja itu, lalu tersenyum. "Cocok untuk Difa ni"

"Mbak, pesen yang ini satu ya" ucap Arka kepada seorang penjaga toko di sana.

"Baik mas"

***

"Makasih ya udah mau nemenin gue cari kado Difa"

Alya tersenyum manis. "Sama sama kak, aku juga makasih karena kakak beliin aku boneka ini" Alya memeluk erat boneka panda tersebut.

Kakak kelas Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang