<26>

1.1K 33 6
                                    

Karna mencintai yang sesungguhnya bukan perihal memiliki,
Tetapi tentang mengizinkan dia pergi jikalau dia memang harus pergi

***

Setelah selesai makan, Alya dan Arka beranjak dari restaurant itu. Hujan telah reda. Alya dan Arka berjalan menuju parkiran. Sesampainya disana, Arka mengambil motornya lalu memerintahkan agar Alya naik ke atas jok motornya. Alya pun hanya menurutinya. Motor itu pun melaju dengan kecepatan sedang. Arka tak mau waktunya bersama Alya menjadi singkat.

"Al, besok ada acara?" Tanya Arka ketika lampu merah menghadang motornya.

Alya tampak berfikir sejenak kemudian menjawab "ngga ada tuh kak"

"Mau jalan?" Tanya Arka.

"Hmm, boleh kak" Alya mengiyakan pertanyaan Arka.

Lampu merah pun berubah menjadi hijau. Arka kembali melanjutkan mengemudikan motornya dengan kecepatan maksimal. Sontak Alya langsung tersungkur ke bahu Arka dan tangannya melingkar di pinggang Arka. Arka membuat tangan Alya bersatu lalu memeganginya agar tidak lepas.

Arka tersenyum kecil. Alya berusaha melepaskan tangannya, tapi hasilnya nihil tenaganya tak sebesar tenaga Arka. Akhirnya Alya pasrah, ia tetap melingkarkan tangannya di pinggang Arka. Arka kembali tersenyum, sekarang senyum kemenangan. Alya merasa aneh, ia merasa sangat nyaman dengan menyenderkan kepalanya di atas bahu Arka. Arka hanya bisa diam, berusaha meredam detak jantungnya yang tak karuan. Berharap Alya tidak dapat mendengarnya.

Sampailah mereka di kediaman Intan. Alya belum melepaskan tangannya, begitupun Alya. Alya masih begitu nyaman dengan bahu Arka.

"Mau beli es krim?" Tanya Arka.

"Mau, mau liat sunset jugaa" Ujar Alya dengan penuh kegirangan.

"Oke" Arka kembali melajukan motornya, meninggalkan pertanyaan seseorang yang sedang berada di balik jendela. Ya, orang itu adalah Intan. Intan mendengar suara motor mendekat ke rumahnya, segera ia melihat ke arah jendela. Dan benar dugaannya, orang yang berada di atas motor itu adalah Arka dan Alya. Tapi ia masih bingung, kenapa Alya tak jadi turun dari motor itu.

Alya masih setia melingkari tangannya di pinggang Arka, menyenderkan kepalanya di bahu Arka. Jujur itu adalah rasa nyaman yang sangat luar biasa menurutnya.

Ingin ku berdiri di sebelahmu
Menggenggam erat jari - jari mu
Mendengarkan lagu sheila on seven seperti waktu itu
Saat kau disisiku. Nyanyi Arka di perjalanan. Ketika di reff, Alya juga ikut menyanyikan lagu yang sama.

Dan tunggulah, aku disana
Memecahkan celengan rinduku
Berboncengan dengan mu
Mengelilingi kota
Menikmati surya perlahan menghilang
Hingga kejamnya waktu menarik paksa kau dari pelukku
Lalu kita kembali menabung rasa rindu
Saling mengirim doa
Sampai nanti sayangku. Akhir lagu dinyanyikan sangan gembira oleh mereka.

"Aku suka banget kak lagu itu" seru Alya.

"Sama dong kalo gitu, apa lagi kalo coverannya feby putri. Bagus banget sih" Arka pun tak kahal antusias.

"Lagu halu bagus kak" Alya merekomendasikan lagu kesukaannya.

Senyuman mu. Nyanyi Arka.

Yang indah bagaikan candu. Sambung Alya.

Ingin trus ku lihat walau dari jauh. Balas Arka.

Skarang aku pun sadari, semua hanya mimpiku yang berkhayal akan bisa bersamamu. Nyanyi Arka dan Alya bersamaan.

Arka dan Alya terus menyanyi sepanjang perjalanan. Tak terasa mereka telah sampai di sebuah mall dengan rooftop yang tinggi. Arka dan Alya masuk beriringan. Berjalan menuju kedai es krim. Memesan. 2 es krim lalu berjalan menuju rooftop mall ini.

Di rooftop mereka duduk di salah satu bangku yang tersedia. Menikmati matahari yang kian detik kian meninggalkan bumi sembari memakan es krimnya. Tak ada percakapan di antata mereka. Alya dan Arka sibuk memikirkan keindahan yang Tuhan berikan.

"Hey Alya" Arka menoleh ke arah Alya.

Alya menoleh kearah Arka. "Kenapa?"

"I love you" ucap Arka kemudian mengecup kening Alya.

-
-
-
-
-
-
-
-
-

Jangan baper guys, mungkin aja itu cuma mimpi si Alya kan. Hahaha
Alsyah back nihh. Maap ya kalo partnya ngga panjang, soalny bsok ad ulg guys :(
Jgn bosen yaa nungguin cerita inii.
Don't forget to like and coment
Sorry for typo
See youu :)

Kakak kelas Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang