AWAL PERTEMUAN MEREKA

9 0 0
                                    

Keesokan harinya,

"Hey kamu udah bangun, pagi sayang! Yuk kita sarapan bareng. Aku udah buatin sarapan spesial khusus untuk kamu. Oya gimana keadaan kamu udah mendingan?"Dia langsung mencium keningku dan mengusap pipiku lembut.

"Sayang semalam Bram telepon ya? kok ada banyak panggilan tak terjawab sama satu panggilan terjawab juga"

"Oh itu, iya semalam dia telepon kamu. Dan kebetulan kamu masih belum sadarkan diri. Jadi maaf aku terpaksa angkat teleponnya. Dia menunggu semalam di Caffe. Aku jelasin aja kalo kamu sakit dan gak bisa kemana-mana"

"Ya ampun aku sampe lupa, kemarin malam aku ada janji sama dia untuk ketemuan di caffe. Ada project kantor yang harus aku selesaikan bersama Bram"

Bianca mulai menjauh dan mencoba menghubungi Bram. Mada hanya heran dan bingung dengan sikap Tunangannya itu.

"Kenapa sih Bi, di saat kamu masih sakit seperti ini kamu masih mementingkan pekerjaan kamu dibandingkan kesehatan kamu sendiri"Seru Mada dalam hatinya.

---

"Mad, gue saranin lo harus lebih ekstra untuk jagain Bianca. Apalagi sekarang dia lagi sakit dan keadaannya belum pulih"Gamal selalu setia menasehati sahabatnya itu

"Iya Mal, gue udah berusaha semampu gue. Gue akan terus menjaga dia dan mengingatkannya untuk menjaga kesehatannya"

"Memang harus begitu Mad. Itu tugas lo sebagai calon suaminya"

Tak ada yang dikerjakan dan syuting hari ini pun sudah selesai, Gamal selalu setia menemani Mada nongkrong di Caffe favorit mereka yang sangat dekat dengan lokasi syuting Film The Overtunes. Gamal selalu setia mendengarkan cerita Sahabatnya itu mengenai Kekasihnya, Bianca. Sudah hampir 5 tahun, Mada selalu bercerita apa yang selalu ia rasakan selama ini. Bagaimana hubungannya dengan Bianca, mengenai keluarganya bahkan kegiatannya sebagai seorang Public Figure. Tak heran sudah hampir ribuan nasehat dan saran yang diberikan Gamal kepada Mada. Gamal tau betul bahwa Mada sangat mencintai Bianca. Bahkan dia tau persis bagaimana usaha dan perjuangan Mada untuk mendapatkan hati seorang Bianca.

5 tahun lalu, Memang Bianca tidak mengenal sama sekali sosok Mada Emmanuelle, Musis papan atas dengan title sebagai salah satu Personel Band The Overtunes  yang sedang melejit namanya di Dunia Industri musik dan perfilman Indonesia. Semua gadis remaja mengidolakan Mada & saudara-saudaranya. Bahkan awal pertemuan mereka, Mada dihiraukan dan diacuhkan oleh Bianca.

Waktu itu Mada dan kedua adiknya Mikha dan Reuben, baru saja sampai di salah satu Mall terbesar di Jakarta. Mada yang tak tega melihat Bianca sendirian membawa semua belanjaannya itu dan langsung membantu Bianca. Mada menawarkan diri untuk membantu membawa belanjaan Bianca yang begitu banyak dan hampir jatuh ke lantai. Namun niat baik Mada pun ditolak oleh Bianca. Dia yakin bahwa dirinya mampu melakukan semua itu sendirian.

Dari Bianca kecil, dia memang terbiasa untuk melakukan apapun sendirian. Maklum dia seorang anak broken home yang hanya tinggal dengan Mama dan kedua adiknya Lisa dan Ryan. Papanya sudah meninggalkan Bianca dan Mama serta kedua adiknya sejak dia duduk di bangku 6 SD. Saat itu, dia sedang sibuk menghadapi Ujian Nasional (UN) menuju jenjang SMP. Sayangnya, Bianca tidak berhasil masuk ke SMP Negeri favoritenya. Tapi setelah dia lulus dari SMP, dia mampu membuktikan kepada Mamanya. Dia bisa masuk ke SMA Negeri Favorit semua anak-anak di Jakarta. Setelah lulus SMA, dia melanjutkan kuliah S1nya di Universitas Indonesia (UI) mengambil jurusan Bisnis Ekonomi dan tidak sampai di situ, Dia melanjutkan studi S2nya di Jerman. Dan sekarang dia dapat membuktikan, bahwa sekarang dia bisa sukses tanpa bantuan dan merepotkan orang lain. Selain mandiri, Bianca juga seorang pekerja keras yang selalu berusaha membuat Mama dan kedua adiknya bahagia. Saking pekerja kerasnya terkadang dia selalu lupa waktu untuk meluangkan waktunya bersama keluarganya bahkan untuk dirinya sendiri saja dia tak punya banyak waktu untuk menjaga kesehatannya. Apalagi Bianca memiliki fisik yang lemah dan gampang sekali jatuh sakit. Namun dia selalu mau terlihat kuat dan bisa melakukannya sendiri walau dia tau dia tak mampu dan membutuhkan bantuan orang lain di sekitarnya.

Walau kadang sikap dan perilakunya yang selalu acuh terhadap Mada, itu tak mengurungkan niat Mada untuk tetap mendekati Bianca. Mada semakin lama semakin penasaran dan ingin lebih mengenal Bianca dan kehidupannya itu.

Tapi akhirnya Bianca mulai luluh dengan semua perhatian dan kebaikan yang diberikan oleh Mada selama ini kepada Bianca. Perjuangan Mada tidak sia-sia. Akhirnya pada 2 Juni 2012 lalu, Bianca akhirnya membalas jawaban cinta Mada terhadapnya. Mereka pun jadian dan ini semua membuat Mada sangat bahagia. Tepat di hari ulang tahunnya dia sekarang tak akan lagi sendirian. Akan selalu ada Bianca yang akan menemani hari-harinya itu.



-TO BE CONTINUE-

My Best Man, MadaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang