Restoran Romansa,
"Hi Mad.. Hi Ben"Sapa Adriana, kekasih dari Mikha
"Halo semuanya.. udah lama nih kita nggak kumpul-kumpul kaya gini. Oh iya mad, Bianca kemana?"Tanya Nadya, kekasih dari Reuben
"Emmm... Bianca..."Mada pun mulai bingung harus menjawab apa atas pertanyaan Nadya itu
"Bianca lagi ada kerjaan di Luar Kota sayang, jadi dia sibuk banget akhir-akhir ini"Reuben membantu menjawab
"Iya maklumlah nad, Bianca sama Mada kan sama sama Hard worker holicnya"Celetuk Mikha
"Oalahhhh pantes aja Mada cocok ya sama Bianca. Jodoh banget kalian sampai sama sama pekerja keras gitu"Sahut Adriana
"Iyalah sayang, aku sama kamu kan juga gitu. Aku cinta kamu begitu pun kamu juga cinta sama aku. Jodoh juga kan kita"Gombal Mikha
"Ihhhh... mulai kan kamu gombalnya, mik"Adriana mencubit perut Mikha
"Aduh sakit sayang huhu"Sambil memegang perut dan menahan sakitnya cubitan dari Adriana
"Kalo nggak gombal mungkin kamu nggak akan kecantol sama dia, dri"Celetuk Reuben
"Hahahahaha"Mereka semua pun tertawa bersama
Untungnya Mikha dan Reuben bisa mencairkan suasana dengan kelucuan dan tingkah lucu mereka itu. Tapi tetap saja Mada terlihat masih sedih dan murung saat itu, sedangkan kedua saudaranya terlihat sangat bahagia bersama kekasihnya masing-masing. Sementara Mada di tempat seramai dan sebagus ini pun, Mada masih merasa kesepian.
"Guys, gue keluar sebentar ya"Seru Mada kemudian melangkah keluar dari Restoran itu.
"Oh ok, mad"Jawab Reuben
---
Di Taman depan Restoran,
"Aku kangen kamu, bi.. Aku butuh kamu sekarang, aku mau ketemu sama kamu"Seru Mada dalam hati
Mada hanya berusaha terlihat senang dan menutupi kesedihan yang sedang ia rasakan saat ini. Dia merasa iri dengan kedua saudaranya yang membawa kekasihnya ke tempat seromantis ini. Sedangkan dia harus gigit jari melihat keromantisan dan kemesraan yang diumbar oleh Mikha dan Adriana serta Reuben dan Nadya. Walau pun begitu, Reuben dan Mikha sangat tau dan mengerti bahwa saat ini Mada sedang sedih dan kesepian, dia sangat merindukan Bianca saat ini.
---
Di tempat lain,
"Kamu lagi apa sekarang , mad? aku kangen banget sama kamu. Aku mau ketemu sama kamu.. aku butuh kamu sekarang"Seru Bianca
Ia terus memandangi fotonya berdua bersama Mada sambil memandangi keluar jendela kamarnya itu. Betapa indahnya langit malam ini, bertabur bintang dan bulan yang selalu setia menemaninya setiap malam.
"Kasihan Bianca, akhir-akhir ini dia jadi menyendiri dan mengurung dirinya terus di kamar. Apa yang sedang terjadi dengannya ya?"Seru Mama Bianca dalam hatinya sambil memandangi Bianca di dalam kamarnya yang pintunya tidak tertutup rapat.
Seketika Bianca teringat dengan semua kenangannya bersama Mada dulu...
"Bi, nanti kalo kita sudah menikah. Kamu mau kita punya anaknya berapa?"Tanya Mada sambil mengelus rambut calon istrinya di bangku Taman Pelangi itu
"Berapa ya? Mmmm... 2 mungkin. Satu laki-laki dan satu lagi Perempuan biar sepasang. Adil kan? Hehe"
"Kok cuma 2 aja sayang? Kenapa nggak nambah lagi aja, biar kita nggak kesepian gitu di rumah nanti"
"Ih itu kan udah cukup, program Pemerintah kan menyarankan seperti itu. Memangnya kamu mau punya anak berapa sih?"
"11 biar nanti aku bisa buat club sepakbola Arsenal Junior tapi versi Papa Mada yang ganteng ini hahaha"
"Enak aja, memang kamu pikir aku ngelahirin 11 orang anak itu gampang kali ya. Huhhh"
"Hahaha... tapi kan biar rame nanti di rumah dan biar papanya banyak yang belain nanti kalo selalu dimarahin sama Mamanya yang bawel ini hehehe"
"Curang banget kamu! Keenakan kamunya jadi banyak yang belain nanti. Dasar kamu ya!!!"Kemudian Bianca mengelitiki perut Mada dan mengganggunya kemudian mengejar Mada dan tertawa lepas bersama.
Ternyata Mada juga memikirkan hal yang sama yang dipikirkan oleh Bianca. Mereka sama-sama teringat dengan kenangan mereka yang sangat bahagia di masa lalu waktu itu. Mereka juga sama-sama sedang memandang langit yang sama dan mereka juga sama-sama sedang merasakan hal yang sama.
"AKU BUTUH KAMU DI SINI SEKARANG, MAD!"Ucapnya
"AKU BUTUH KAMU SEKARANG, BIANCA!! AKU SANGAT RINDU SAMA KAMU"Ungkap Mada perlahan.
"Tuh liat deh kasian ya Mada"Reuben
"Nggak tega juga gue liat dia seperti ini, Ben"Mikha
Reuben dan Mikha tak sengaja melihat Mada yang duduk sendirian di Taman depan Restoran itu sambil memandangi langit malam itu.
-TO BE CONTINUE-
KAMU SEDANG MEMBACA
My Best Man, Mada
Fanfiction"Aku pernah berfikir, jika suatu saat nanti kita harus melihat orang yang kita cintai lebih bahagia dengan orang yang baru dia kenali dibanding dengan orang yang selalu ada buat dia selama bertahun - tahun. Apa kita bisa merelakannya pergi bila sua...