Seminggu kemudian,
Bianca sudah mulai kembali bekerja di Kantornya. Dia sangat rindu sekali dengan Mada yang sudah hampir seminggu tak menjenguknya setelah kepulangannya dari Rumah sakit waktu itu. Bianca memutuskan untuk menemui Mada ke Rumahnya hari ini.
"Kak Mada lagi nggak ada di Rumah Kak Bianca"Seru Andrew yang baru saja membuka pintu rumah
"Kamu tau nggak ndrew, Kak Mada pergi kemana?"
"Kemana ya... aku nggak tau, kak"
Tidak lama datanglah Reuben menghampiri Andrew
"Ada siapa ndrew di luar?"Tanya Reuben
"Ada Kak Bianca, Kak"
"Oh hi Bianca, pasti cari Mada ya?"
"Iya bener, Mada kemana ya?"
"Baru aja dia pergi ke Lokasi Syuting bareng sama Mikha tadi. Tapi Mikha pergi ke Kampusnya mau ngajar latihan Musik di sana. Kebetulan Aku sama Mikha lagi nggak ada jadwal syuting hari ini, hanya Mada aja yang lanjutin syuting karena ambil cuti seminggu untuk nemenin kamu selama kamu di Rumah Sakit waktu itu."
"Ya ampun Mada, sampe relain waktunya untuk jagain aku selama di Rumah Sakit, sementara aku nggak pernah ada waktu untuk dia"Seru Bianca dalam hatinya.
"Oya bi, memangnya kamu nggak coba hubungi Mada dulu kalo mau ketemuan?"Reuben
"Gimana aku bisa menghubungi dia, untuk sekedar kasih kabarnya aja udah nggak pernah lagi"Seru Bianca dalam hatinya
"Bi.. Bianca hey Kamu kenapa?"
"Ehh.. Mmm gapapa kok, Ben. Yaudah aku langsung ke Lokasi Syutingnya Mada aja ya. Andrew, Kakak pergi dulu ya. Oya Ben salam buat Papa sama Mama"Pamit Bianca
"Ok ok, nanti aku sampein ke mereka. By the way hati - hati bi"
"Siap, ben!"
---
Bianca langsung menuju lokasi syuting Mada hari ini. Setelah tau bahwa Mada sangat sibuk dengan pekerjaannya saat ini. Bahkan hampir tidak pernah dia memberikannya kabar pada Bianca.
"Permisi lihat Mada ada dimana?Tanyaku kepada salah seorang Crew
"Oh Mada, dia ada di belakang lagi makan"
"Ok terima kasih ya"
Bianca langsung menuju ke belakang untuk menemui Mada. Di tengah perjalanan Bianca bertemu dengan Gamal yang baru saja datang dan juga ingin bertemu dengan Mada.
Setelah membuka pintu tempat Mada beristirahat saat Break syuting. Bianca sangat terkejut mendapati Mada sedang berduaan dengan Sandra di dalam ruangan itu yang sedang menyuapi Mada makan dari makanan yang dibuat dan dibawakan Sandra khusus untuk Mada.
"Gimana enak kan makanan buatan aku?"Tanya Sandra kepada Mada
"Ohhhh... Jadi ini alasan kamu tidak datang menjemput aku saat pulang dari Rumah Sakit waktu itu dan kenapa selama seminggu ini kamu menghilang. Sekarang aku tau Mad. Kamu bener-bener jahat ya sama aku. Kamu tega!"
"Kamu tahu, aku udah bela-belain ke sini dan bawain makanan yang khusus aku buatkan buat kamu. Tapi apa yang aku dapatkan? Haaahhh aku kecewa sama kamu"
"Ternyata orang yang selama ini aku percaya, udah nggak bisa memenuhi janjinya untuk menjaga kepercayaan orang yang udah percaya banget sama dia. Dan jujur aku sangat kecewa sama kamu, mad"Bianca.
"Bi, aku bisa jelaskan semuanya sama kamu"
"Jelasin apa lagi, mad? kamu udah mulai berubah sekarang. Kamu udah nggak pernah punya waktu lagi buat aku. Bahkan waktu aku pulang dari rumah sakit, kamu pun nggak datang dan bahkan selama seminggu ini kamu menghilang. Apa kamu nggak tau bahwa aku selalu merindukan kamu? kamu nggak pernah tau kan. Kamu egois, mad!"
"Kamu bilang aku egois? kamu pikir 5 tahun hubungan kita selama ini. Apakah ada dari kamu sedikit saja meluangkan waktu untuk aku? nggak kan!. Sedikit aja pun nggak, bi. Kamu malah sibuk dan mementingkan semua pekerjaan kamu di Kantor tanpa memandang aku sebagai calon suami kamu. Bahkan hanya aku.. aku yang selalu mencoba mengerti keadaan kamu dan semua pekerjaan kamu itu. Aku yang selaku meluangkan waktu aku dan meninggalkan syuting aku beberapa hari hanya untuk menemani kamu di Kantor saat kamu begadang, aku yang selalu berusaha kasih semua waktu dan perhatian aku semuanya ke kamu. Tapi kamu nggak tau kan, aku juga manusia biasa Bianca. Aku juga lelaki biasa yang perlu dimengerti dan perhatian sedikit aja dari kamu. Tapi sepertinya kamu lebih mencintai pekerjaan kamu itu dibandingkan untuk memperhatikan hubungan kita ini"
"Terus kamu maunya apa, mad? kamu mau aku melakukan apa supaya bisa mendapatkan perhatian kamu lagi?"
"Sepertinya kamu sudah tahu apa yang harus kamu lakukan Bianca. Kamu bukan anak kecil lagi, Permisi"Mada pun pergi meninggalkan Bianca dan Gamal dari ruangan itu sambil menggengam tangan kanan Sandra.
Gamal sangat tekerjut melihat ada Sandra bersama dengan Mada, namun dia tak berkutik dan hanya terdiam. Sementara Bianca terus menangis dan kecewa dengan sikap Mada kepadanya itu.
Hari-hari yang dilewatkan Bianca menjadi terasa sulit. Tanpa Mada, dia tak bisa melakukan aktivitasnya seperti biasanya yang selalu ceria dan penuh dengan kebahagiaan. Hanya ada tangisan, kekecewaan dan penyesalan yang tak mampu diungkapkan oleh Bianca.
"Bi, sampai kapan sih lo dan Mada akan seperti ini? Sampe lo berdua sama-sama menyesal dengan keegoisan kalian masing-masing. Yang satu ingin diberi perhatian tapi yang satu cuek, yang satu nggak peka tapi yang satu terus ingin dimengerti, yang satu pengertian banget tapi yang satunya malah nggak peduli. Begitu aja sebaliknya. Apa kalian mau seperti itu terus? Ayolah harus ada salah satu dari kalian yang mengalah dan menyelesaikan masalah kalian ini. Udahlah ngapain kalian jaim satu sama lain. Lupain keegoisan kalian itu, semua ini hanya membuat kalian terus tersiksa tau nggak"Gamal
Bianca hanya terdiam dan terus melanjutkan pekerjaannya itu tanpa menghiraukan saran dari Gamal itu.
-TO BE CONTINUE-
KAMU SEDANG MEMBACA
My Best Man, Mada
Fanfiction"Aku pernah berfikir, jika suatu saat nanti kita harus melihat orang yang kita cintai lebih bahagia dengan orang yang baru dia kenali dibanding dengan orang yang selalu ada buat dia selama bertahun - tahun. Apa kita bisa merelakannya pergi bila sua...