True love

13 2 0
                                    

'Episode 7'

Selamat membaca...

ALMA memintaku menemaninya ke kantin untuk menemui seseorang, aku tidak tahu siapa, tapi karena Alma juga memaksa jadi aku ikut saja, itung-itung jalan-jalan.

Ternyata, yang ditemui Alma itu kak Angga, dia tersenyum menyambut kami.

Jadi Alma suka curhat pada kak Angga, aku baru tahu itu.

Aku duduk di dekat Alma dan menyimak perbincangan mereka tanpa suara, sesekali aku memergoki kak Angga curi-curi pandang padaku.

Dia pun tersenyum dan aku membalasnya.

Setelah Alma selesai curhat, aku dan dia kembali ke asrama dan beristirahat.

Waktu pun bergulir begitu cepat, tak terasa senja sudah mulai menampakan diri.

Aku menatap langit sore yang oranye, ditemani angin sepoi-sepoi yang menghempaskan kerudungku.

Dalam hati aku bertanya-tanya, apakah aku sudah benar-benar jatuh cinta padanya? Kenapa dia dekat dengan yang lain?

Kenapa disaat perasaan mulai tumbuh di hatiku dia malah berubah, kenapa dia membuatku sakit hati, apakah ini semua karena salahku yang menangguhkan jawaban dari perasaannya dahulu?

Sudahlah, memikirkan semua itu hanya membuatku sedih saja.

Aku pun memutuskan masuk ke dalam asrama dan mengambil mushafku, menenangkan diri dengan kalam-kalam suci tersebut.

Keesokannya, pulang sekolah lebih awal dari biasanya.

Alma kembali memintaku untuk menemani dia curhat lagi pada kak Angga.

Aku mengangguk dan mengiyakan permintaannya.

Setibanya di kantin, aku duduk di dekat Alma dan hanya menyimak curhatan Alma yang terdengar begitu sulit.

Dan dengan mudahnya kak Angga memberikan nasihat-nasihat bijak dari mulutnya.

Oh ya, kak Angga ini adalah seseorang yang mengerti dengan ilmu psikolog. Mungkin itu yang jadi alasan Alma memilihnya jadi teman curhat.

Agar nasihatnya pun tidak sekedar nasihat.

Setelah mendengar untaian kalimat yang mengalir dari kak Angga, aku mulai mengaguminya.

Dia memang bijak, itulah kalimat yang terbesit ketika nama 'Angga' disebut.

Aku jadi banyak belajar dari kata-katanya kak Angga yang membangun itu.

.*.*.*.

Kak Angga mengirim pesan chat padaku. Kak Zalfa sudah jarang lagi berkomunikasi denganku, entah kemana dia pergi.

Angga : mmmm.. hay, assalamualaikum.

Anda : waalaikumsalam?

Angga : kamu lagi apa?

Anda : lagi duduk kak.

T R U E  L O V ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang