True love

36 4 0
                                    

Episode 10

Selamat membaca...

AKU ingin berevolusi, aku ingin berubah menjadi diriku yang baru.

Aku ingin membuktikan pada mereka yang telah mengecewakan ku bahwa aku masih bisa bangkit meski sudah jatuh terjembab sampai dua kali.

Aku mengawali semuanya dari tampilan fisik ku, karena kebetulan mataku minus aku memakai kacamata ke sekolah.

Awalnya aku malu karena hampir semua melihat ku dengan tatapan aneh juga tak jarang ada yang mengejek ku.

Aku hanya mengabaikan kata-kata mereka dan terus maju melangkah.

Aku mulai aktif di berbagai bidang di sekolah jika itu sesuai kemampuan.

Saat ada perlombaan aku ikut berpartisipasi dan mulai sibuk dengan semua.

Lambat laun aku mulai melupakan tentang mereka, tapi kisahku belum berakhir karena seseorang tiba-tiba datang lagi ke dalam kehidupanku.

Kak Kamil, teman dari kak Angga dan kak Zalfa mulai menghubungiku.

Aku sudah mengenal kak Kamil karena dia adalah teman kak Angga dan kak Zalfa juga.

Aku menanggapinya dengan biasa sama seperti pada kak Zalfa dan kak Angga.

Hingga akhirnya, kak Kamil menyatakan perasaannya padaku.

Kamil : kakak jujur kakak nyaman sama kamu.

Anda : ??

Kamil : jujur, kakak gak bohong, Ras.

Saat aku dekat dengan kak Angga, kak Kamil dekat dengan temanku yang bernama Ratih.

Bukan kak Kamil yang mengawali tapi Ratih. Dari hal itu aku bisa tahu jika Ratih menyukai kak Kamil.

Entah kenapa saat itu terjadi aku merasa cemburu. Tapi karena saat itu aku tengah pendekatan dengan kak Angga jadi aku abaikan saja perasaan ku itu.

Dia adalah harapan terakhir ku, tapi di sisi lain dia juga tengah di harapkan temanku. Apa aku harus mengkhianati dia?

Apakah bisa untuk sekali ini saja aku bersikap egois?

Akhirnya pilihan ku jatuh pada keegoisan, aku menjalani hubungan ini secara diam-diam. Selalu memastikan tidak ada yang tahu akan hal ini.

Rasa bersalah selalu muncul di hatiku, apalagi ketika melihat wajah Ratih yang berseri saat dia menceritakan kak Kamil.

Aku menyukai kak Kamil dan dia juga menyukai ku.

Kak Kamil selalu memberitahuku untuk tidak mendengarkan perkataan orang lain dan terus melanjutkan hubunganku dengannya.

Pada akhirnya setelah sekian lama aku menyatakan perasaanku pada kak Kamil.

Tapi kami tidak berpacaran, kami masih sembunyi-sembunyi dan sejauh ini semuanya baik-baik saja.

Aku harap aku tidak akan di php dan dimanfaatkan lagi.

Tapi aku pun memikirkan apa yang akan terjadi jika Ratih sampai tahu semua ini.

Aku duduk diam di balkon, melihat langit malam yang dihiasi bintang-bintang.

Angin sejuk menyentuh kulit wajahku, membuat suasana hatiku makin pilu.

Aku menyembunyikan hubunganku ini agar Ratih tidak sakit hati, tapi jika nanti Ratih tahu dari orang lain maka rasa sakitnya akan terasa dua kali lipat.

Dengan keputusan yang sudah bulat, aku memutuskan untuk mengakhiri semuanya.

Entahlah apa yang akan terjadi nanti aku tidak tahu.

Ketika ada waktu aku mengirimkan semua uneg-uneg di kepalaku. Dan sepertinya kak Kamil mengerti keadaanku itu.

Dia menyetujui apa yang aku sarankan, yaitu agar hubungan kami tidak dilanjutkan dan berhenti di sini saja.

Jika aku dan kak Kamil memang di takdirkan untuk bersatu, dia tidak akan kemana-mana.

Mulai sekarang aku ingin hanya berharap pada sang Maha Cinta.

Yang menciptakan dia untuk jadi pendamping dalam hidupku.

Entah kenapa malam ini aku merasa sadar akan semua kejadian yang sudah terjadi.

Mungkin aku terlalu berharap pada makhluk dan melupakan sang Pencipta.

Aku sadar aku tidak di takdirkan untuk menjalani hidup seperti mereka.

Yang menurutku baik belum tentu baik di mata Allah dan yang buruk menurutku belum tentu buruk di mata Allah.

Aku yakin, suatu hari nanti hati ini tak akan lagi tersakiti. Saat aku menemukan seseorang yang tak minta aku menjadi pacarnya maka aku yakin dia adalah cintaku yang nyata.

My True Love From Allah.

.*.*.*.

Selesai...

Byebai..

T R U E  L O V ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang