Fourth Story - Something Behind Mask (1)

2.2K 327 30
                                    


Topeng : Menyembunyikan apa yang ditutupinya.

-

"Terima kasih... Kami senang bisa bertemu kalian. Blink, Saranghae~"

Klik!

Salah satu rundown konser Blackpink adalah foto bersama dengan para Blink yang hadir di konser tersebut. Dan, salah satu member yang pasti selalu aktif di setiap konser adalah siapa lagi kalau bukan member tertua di Blackpink.

Kim Jisoo.

Sosok yang terkenal memiliki 4D personality yang sudah tidak perlu diragukan lagi bagaimana absurdnya gadis itu. Beberapa hari yang lalu, 3 Januari, umurnya sudah 25 tahun. Tapi, umur mungkin bagi Jisoo hanyalah penambahan angka yang tidak ada artinya. Lihat saja, tingkahnya tidak berubah padahal usianya sudah seperempat abad.

"Naikkan ppong kalian!" Teriaknya lagi.

Semua berseru, mengikuti teriakan Jisoo. Menaikkan lightstick Blackpink yang berbentuk palu itu.

Klik!

"Kami pasti merindukan kalian. Tunggu comeback kami ya."

Kali ini, Lalisa yang berujar. Maknae Blackpink yang tingkahnya seabsurd Jisoo. Kemudian, seruan kecewa terdengar sepanjang sudut.

Tak lama, lantai yang kami pijaki, menurun begitu saja. Semua peralatan yang ada tertempel di baju kami, segera dilepaskan. Intruksi-intruksi itu terdengar membingungkan, meski sudah ratusan kali kudengar. Aku memanyunkan bibirku, seperti biasa, bertingkah normal. Sedang, Jisoo disampingku terus tersenyum sembari mengangguk.

"Lagi-lagi earphone-nya bermasalah! Telingaku kan jadi sakit!" Gerutu gadis tinggi, berambut pirang di sisi lainku, siapa lagi kalau bukan Rose. Meski terlihat pendiam, Rose aslinya sama sepertiku. Sering menggerutu. Untuk urusan ini, aku pasti mendekat kepadanya. Kulingkarkan tanganku pada lengannya, sembari menyeru beberapa kekesalan atas masalah yang terjadi hari ini.

Aku menoleh lagi ke arah lain, melihat gadis itu diam.

Selalu seperti ini. Ketika aku mulai menemukan energiku kala mengutuk bersama Rose, orang di sampingku malah seperti kehilangan energinya. Kucolek lengan Rose, dan menunjuk ke arah gadis yang sedang melihat serius ke arah ponselnya.

"Mungkin sedang kangen dengan Dalgom?" Bisik Rose kepadaku. Kudorong pelan wajahnya begitu saja.

Ah, Rose ini. Sama saja. Otaknya seperti tidak pernah ingin peduli dengan perasaan orang lain. Mana ada orang yang sebegitu serius menatap ponselnya, hanya karena kangen dengan anjingnya?

Lisa ikut bergelayut manja di lengan Rose yang lain. "Kalian sedang membicarakan apa?"

Kepalaku dan Kepala Rose sontak menunjuk ke arah Jisoo.

Lisa mengangguk mengerti. "Seperti biasa."

Aku dan Rose ikut mengangguk.

Seperti biasa kata Lisa. Ya, Manusia absurd itu ketika selesai konser, akan berubah.

Aneh?

Tidak, kupikir tidak aneh.

Apa, karena aku sudah mengerti topeng apa yang akan dikenakan Jisoo ketika konser?

Short Story Of JenSooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang