Another Random Blackpink Story (Jensoo)

2.2K 233 8
                                    


Park Chaeyoung
Point Of View

Hai, aku Park Chaeyoung! Salah satu member Blackpink dengan stage name Rosé.

Jadi, kali ini, aku akan menceritakan salah satu dari jutaan kisah dari salah satu kopel favoritku.

Kalian bisa tebak siapa? Gak usah lah ya~

Karena, sudah pasti JenSoo!!! Yuhuuu merdekaaa!!!

Well, daripada lama, cuss kubeberkan sebuah cerita lucu dari mereka! Manis, lucu, dan hmm bagi beberapa orang akan terasa menjijikan. Kusarankan kalian mending bersiap-siap.

.

.

.

.

.

.

Tok! Tok!

Aku menghentikan pergerakan tanganku. Mulutku pun berhenti mengunyah. Suara ketukan itu menghentikan diriku dari segalanya. Seruan memanggil namaku, terdengar sangat mengganggu. Kuletakkan bungkusan cemilanku di atas meja. Lalu aku melangkah menuju pintu kamarku dan membuka kuncinya.

"Sebentar..." kataku, berulang kali. Karena si pemilik teriakan itu masih tidak sabaran. Kali ini, malah mengeraskan ketukannya.

Begitu pintu terbuka, aku terperanjat kaget. Tapi, untung saja tubuhku refleks menangkap tubuhnya yang sepoyongan. Aku berdecak kesal. Sudah kuduga, akan ada kisah lagi malam ini setelah iseng aku membuka twitter tadi sebentar.

"Besok kita masih konser loh. Kenapa mabuk-mabukan lagi?" Omelku, sembari membantunya berjalan. Siapa yang tidak kesal coba dengan dia? Besok masih ada konser, terakhir pula, dan dia malah sempat mabuk-mabukan sekarang.

Kubaringkan tubuhnya perlahan di atas sofa kamar. Ia tertawa kecil dan menunjuk-nunjuk langit kamar. Aku menggeleng, lalu berjalan untuk mengambil segelas air putih. Dan sebuah ember kecil di kamar mandi. Untuk berjaga-jaga kalau tiba-tiba dia memuntahkan isi perutnya.

Kuletakkan segelas air putih di atas meja. Dan ember kecil itu kuletakkan di lantai di dekatnya. "Eon, kalau mau muntah, di samping ya. Sudah kusiapkan. Oh ya, air putih ada di atas meja kalau kau haus."

Aku mengambil cemilanku yang tadi kuletakkan di atas meja. Kemudian aku duduk di atas kursi dekat meja makan. Kamar hotel yang diberikan terbilang sangat mewah. Kami diberikan kamar masing-masing dengan fasilitas yang terbilang lengkap. Satu kamar berisi kamar tidur, ruang tv, dan juga ruang makan. Ruang tv dan ruang makan bersatu, sedang kamar tidur terpisah dengan tembok dan satu pintu. Otomatis, aku duduk di ruang makan, dengan memperhatikan Jennie-Eonni yang tertidur di atas sofa ruang tv.

"Kali ini, apalagi sih?" dumelku dengan suara kecil seraya memasukkan kembali tanganku ke dalam bungkusan cemilan. Mengambil beberapa keripik dan memasukkannya ke dalam mulutku.

Drrrttt drrrttt

Sepertinya ponsel Jennie-Eonni bergetar. Aku tahu karena ponselku tidak pernah kubuat dalam mode diam. Sebaliknya, ponsel Jennie-Eonni tidak pernah dibuat dalam mode dering. Fakta itulah, yang membuatku meletakkan kembali cemilanku, dan berjalan ke Jennie-Eonni.

Short Story Of JenSooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang