update mulu aku:')
Sedih. Satu kata yang bisa mendeskripsikan perasaanku sekarang.
Dengan langkah tertitah, aku menuju ke dalam krematorium. Di sini sepi, sangat amat sepi. Hanya ada aku dan Jaemin yang berada di sini.
Dan saat itu juga, aku sampai di depan guci keramik dengan tulisan Jaemin Rivaldo.
Aku seusaha mungkin untuk tidak menangis. Tapi nyatanya aku malah tidak bisa. Aku sendiri yang membunuh Jaemin, ulah aku sendiri yang membuat Jaemin seperti ini, dan aku bener-bener benci dengan diriku sendiri.
"Papa?"
"Mama?"
"Kak Lucas?"
"Kak Hendery?"
"Dreams?"
"Kak Jaehyun?"
"K- kalian kenapa ada di sini?" tanyaku saat melihat keluargaku, dreams, dan kak Jaehyun yang tengah berdiri di belakangku.
Bukannya membalas pertanyaanku, kak Jaehyun malah jongkok di hadapanku dan menatapku sangat amat sinis.
"Ngapain kamu di sini?! Nggak seharusnya kamu di sini! Pergi sekarang juga, dasar pembunuh!"
Tangisanku pecah. Hatiku sakit saat mendengar ucapan kak Jaehyun. aku tau aku memang salah, tapi aku juga tidak ingin takdir Jaemin seperti begini. Aku juga tidak ingin.... sungguh.
"Papa sama mama kecewa banget sama kamu, Eve. Kenapa kamu nggak berhasil tolongin Jaemin? Kenapa?! Dasar pembunuh!"
Di saat itu juga, mereka menuju ke arahku sambil menunjukku. Mulut papa, mama, kak Lucas, kak Hendery, Dreams, dan kak Jaehyun terus meneriaki dasar pembunuh ke arahku.
Dan yang bisa kulakukan hanyalah menangis.
"Matilah kau sekarang juga!"
"Jangan!"
Aku terbangun.
Bukannya takut, tapi aku malah memeluk kedua lututku sambil menangis deres. Mimpi buruk ini lagi, kenapa belakangan ini aku selalu mimpi kalau Jaemin sudah mati? Apa takdir Jaemin adalah kematian?
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙅𝙖𝙚𝙢𝙞𝙣 𝙍𝙞𝙫𝙖𝙡𝙙𝙤
Fiksi Penggemar[TELAH TERBIT] ft. na jaemin, 罗渽民. [completed] What happened at Moscow Underground? Demi mendapat kekuatannya balik untuk menolong Jaemin, Evelyn mau tidak mau harus bermain sebuah permainan, yaitu petak umpet. Aturan yang perlu diperhatikan: Sembun...