Di Lapangan

590 83 9
                                    

Ps. Mau kasih rate, tapi nanti takutnya ada yg bingung sama alur depannya :". Ratenya aman di scene 1. Scene 2 hati-hati ya ;").


Ruang teater masih direnovasi dan Jimin masih disini. Satu lapangan dengan para cheerleaders.

Jimin berusaha unruk tidak fokus ke lapangan sebelah kiri. Tapi Seolhyun selalu menarik perhatiannya. Kaki jenjangnya dan senyum cerahnya.

No. Step back!.

Jimin menggeleng pelan lalu mencoba fokus berlatih lagi.

Kondisi tim saat ini sedang dikejar waktu. Waktu turnamen sebentar lagi datang dan Mereka harus fokus pada strategi pertandingan. Mengingat bahwa lawan tim mereka adalah lawan yang sama dengan strategi lebih pintar dari mereka. Tahun lalu kalah karena strategi yang terlalu mengambil resiko. Sekarang coach harus memutar kepalanya memikirkan strategi yang cocok untuk para pemainnya.

Jimin termasuk andalan dalam tim. Tapi postur tubuhnya kadang membuatnya terkepung dan tak bisa bergerak leluasa karena kalah tinggi. Jimin difokuskan untuk melompat tinggi untuk melihat anggota timnya dan shooting jauh. Itu adalah salah satu cara yang dipakai coach untuk Jimin.

Jimin pelari cepat. Bisa saja ia menyelinap. Tapi strategi ini beresiko cedera ketika tiba-tiba lawan tim menghalanginya. Jimin menggeleng lagi. Memikirkan strategi yang tepat.

Kakinya berlari. Tangannya mendriblle bola lalu melompati tinggi rekan timnya yang tinggi dan melakukan shooting jauh. Lalu bola masuk dengan mudahnya.

Coach bertepuk tangan diduduknya.

"Bagus, Jimin! Tingkatkan terus dan pertahankan!"

Ternyata bukan Coach saja yang bertepuk tangan. Tapi coach cheerleaders dan anak didiknya pun juga.

"WAAAH JIMIN KEREENNN!"

"AAAA PARK JIMIN!"

Seolhyun disana tersenyum lebar sambil bertepuk tangan lalu berseru,

"SEMANGAT UNTUK TURNAMENNYA, JIMIN!"

Setelahnya Jimin mendengar seruan dari anggota timnya.

"CIEEE JIMIN DINOTIS"

"SELINGKUH AJA JIM ITU LO DINOTIS NENG BOHAI"

"JIMIN MENANG BANYAK"

"SI KETUA BOHAY ATAU SI KETUA TEPOS?"

Jimin melempar handuk kecilnya kearah anggotanya.

"DIEM ANJING"

Anggota tim dan coach hanya tertawa dengan reaksi Jimin. Reaksi Jimin ketika digoda seperti itu memang terlihat lucu dengan wajah merah karena amarahnya.

Sedangkan Seolhyun diserbang hanya hanya tertawa dengan senyum manisnya.

"Gilaa Seolhyun gak ada obat" celetuk salah satu anggota tim.

"Heh iceran Jimin dia" senggol sebelahnya.

Yang disebelahnya memukul dahi kecil temannya.

"Jimin udah punya Yuju, bego"

"Wah Jimin udah punya pacar?" Ujar coach. Jimin hanya melirik sekilas sambil mengambil kembali handuk kecilnya.

"Udah, coach. Anak PKPR. Jadi sibuknya di UKS" celetuk yang lain.

"Wah enak dong modusnya kalo Jimin cedera wkwk" ucap coach sambil tertawa.

"Emang"

"Menang banyak dia"

"Temennya Eunha, gebetanya Seolhyun, pacarnya Yuju"

"Bagi-bagi cecan dong, Jim"

"Bohai kaya Seolhyun gak?" Tanya coach sambil merangkul akrab Jimin.

Route✔ (BTS X GFRIEND)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang