Jimin & Yoongi

499 66 0
                                    

"Hyung mau makan apa?"

Yoongi menoleh lalu menggeleng pelan. Jimin kembali ke kursinya lalu menatap Yoongi dengan mata yang jeli. Yoongi menatap Jimin bingung.

"Ah hyung harus makan dan minum! Liat tuh bibir hyung pecah-pecah. Terus pipi hyung makin hari, makin tirus" ceramah Jimin, "pasti hyung belum makan hari ini".

Yoongi hanya diam. Tak mau debat dengan Jimin. Tapi tak juga membenarkan perkataan Jimin.

"Kan"

Jimin menghela nafas pelan. Ini bukan sesuatu yang langka. Yoongi selalu seperti ini.

"Gua beliin ya, hyung"

Yoongi menggeleng, "gak usah".

"Gua traktir"

"Dibilangin gak usah"

Jimin menarik nafasnya sabar.

"Hyung"

Jimin menatap Yoongi dengan rasa khawatirnya.

"Hyung kan akhir-akhir ini harus fokus, berarti harus banyak juga makan dan minumnya. Jangan mengorbankan kesehatan cuman buat uang dan prestasi, hyung" ujarnya.

Yoongi berdecak.

"Sekalian beliin kopi kalo gitu"

Kali ini Jimin menggeleng keras.

"Dikira gua gak tau kalo hyung minum kopi terus di studio?"

Yoongi kalah telak.

"Hyung juga harus sehat kalo mau Jimin sehat juga"

Yoongi paling gak suka kalau Jimin mulai banding-bandingin kelemahannya sebagai tameng bantahan Yoongi.

"Terserah"

Akhirnya Jimin tersenyum. Merasa bangga bisa luluhkan tekad Yoongi yang sekuat batu.

"Apa mau Jimin suapin sekalian?" Goda Jimin.

"Najis"

Jimin terkekeh pelan lalu meninggalkan Yoongi ditempat mereka.

Yoongi diajak lagi oleh Jimin ke SMA nya. Karena sang coach yang notabene 'penggemar setia Yoongi' sedang berhalangan mengajar, Yoongi dipercaya untuk mengajar beberapa basic teknik untuk menghadapi tipe-tipe tim yang akan menghadapi tim sekolah Jimin.

Mereka di kantin. Sudah sepi tapi bukan berarti tak ada yang berada disana. Ada beberapa. Sebagian mengenali Yoongi dan sebagiannya lagi membicarakan wajah manis nan tampan Yoongi.

Ada yang kagum dan ada yang menyinyir. Yang kagum karena wajah Yoongi yang memang menawan dan yang menyinyir karena Jimin bersamanya.

"Masih ada ya yang tahan temenan sama Jimin"

"Kayanya gak liat ig storynyaa Jimin deh kemaren"

"Yang foto frontal itu?"

"Iya. Yang sama Seolhyun"

"Gila sih"

"Dua hari yang lalu gua denger dia marah-marahin Seolhyun. Tapi,.??"

"Bullshit doang biar keliatan cool"

"Cowo tebar pesona doang"

"Tahan ya pacarnya"

"Paling cuman status doang diincer"

"Pansos najis"

Yoongi yang mendengarnya, merasakan telinganya memanas. Tak dipungkiri kalau emosinya sedikit tersulut.

"Hyung"

Jimin datang dengan nampan hitam. Diatasnya ada 4 hidangan dan 2 gelas.

"Hari ini, ibu kantin baik ngasih Jimin bonus tteokppoki sama sup rumput laut. Hehe"

Apa yang sekumpulan murid perempuan bicarakan, itu bukan Jimin.

"Hyung makan nasi goreng kimchi nya ya? Harus makan nasi!"

Tidak. Bukan Jimin. Jimin disini didepannya. Sosok Jimin yang sesungguhnya.

"Terserah. Tapi tteokppoki bagi"

Jimin yang tersenyum tipis didepannya ini adalah Jimin yang perhatian, berhati lembut, dan disukai semua orang.

"Nah gitu dong~"

Jimin yang menyebar kebahagiaan kesemua orang disekitarnya bukan kebencian.

Yoongi kembali menyadari bahwa orang yang didepannya bahkan membenci dirinya sendiri.

Tangan Yoongi memegang sendok tapi pikirannya kalut memikirkan perasaan Jimin selama di sekolah.














Mm '-'
-jeye

Route✔ (BTS X GFRIEND)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang