Part 1.

296 6 0
                                    

Senin - 17 - 07 - 2017.
04.22WIB.

Tuk,tuk,tuk.

"Non bangun non,sekarang sudah jam 7 lebih" teriak bi ijem dari balik pintu kamar aresha.kini bi ijem tengah menempelkan telinganya pada pintu kamar aresha dengan bibir yang mangap.

"Whattt?jam 7?! Yang bener bi?!hp rara mana?" Aresha langsung berlari dengan sempoyongan dan membuka pintu kamarnya.

Bi ijem kini tengah melihat sosok didepannya dengan raut wajah aresha yang khawatir dan rambut yang acak-acakan.bi ijem yang melihat itu hanya terkekeh kecil karna jebakannya berhasil,aresha kalau tidak dibohongi seperti itu akan lama bangunnya,bahkan orang tua aresha bilang kalo aresha itu ^Anak kebo^.

"Huhuyyy bi ijem berhasil ayey-ayey!!hahaha" ledek bi ijem dengan kedua lengan berjoget tak berarah.

Aresha yang melihat itu hanya terdiam sembari menatap tingkah bi ijem tak percaya "ihhh nyebelin!!tau ah rara mau marah ke bibi!" Kesal aresha dan menutup pintu dengan sangat kencang.

"Jangan marahhh dongg beb,hihihi, maafin bibi non,bibi kan cuma ga mau non kesiangan pas masuk ke cekolah baluu,siapa tau kalo disana non jadi ga jomblo lagi,hehe"lagi-lagi bi ijem menggoda aresha diluar pintu kamarnya.

Aresha yang mendengar itu menggidik tak peduli dan berjalan ke kamar mandi.

05.05. WIB.
Diruang makan 👇.

Aresha kini sedang menuruni beberapa anak tangga dan berjalan ke arah ruang makan sambil menggendong tasnya dipundak sebelah kiri.

"Mamah,papah, selamat pagi cinta-cintaku yang sibuk dengan pekerjaan,hehe" sapa aresha sembari mendudukkan dirinya dimeja makan depan kedua orangtuanya.

"Papah sama mamah kerja juga kan buat menuhin kebutuhan hidup kita sayang" jelas athafariz {ayah aresha} dengan tatapan tulus.

"Yang kerja papah aja,lagian papah kan punya perusahaan sendiri yang udah dikenal di Indonesia hidup kita juga lebih dari kata mewah,mamah diem dirumah aja quality time sama anak bungsunya,hehe" aresha menyengir polos sambil menyantap sarapan paginya itu.

Almeera{mamah aresha} yang mendengar itu langsung menatap aresha yang berada didepannya dengan tatapan penuh kemarahan.
"Denger ya ra,mamah kerja bukan karna mamah ga mau main sama kamu,mamah pengen banget main sama kamu, ngedenger curhatan kamu,tapi kalo keadaannya kaya gini gimana? perusahaan papah lagi menurun karena daya saing lebih ketat,kamu udah gede udah umur 17 tahun malu dong masa umur nambah tua sedangkan pemikiran masih kaya anak kecil"jelas almeera dengan nada yang ditekankan setiap kalimatnya lalu melanjutkan makannya.

Jlebb!!aresha merasa matanya sudah panas dan sebentar lagi akan ada bulir-bulir jatuh ke pipinya,dengan cepat aresha langsung menatap atap langit-langit ruang makan sembari berkedip berkali-kali agar air matanya tak jatuh untuk yang kesekian kalinya, athafariz yang melihat aresha hanya menggeleng kecil karna fikirnya aresha sedang kelilipan.

"Aduhhh kayanya rara harus berangkat sekarang deh mah pah soalnya takut kesiangan ke sekolah baru rara,hihihi" ucap aresha sembari tertawa kecil,kini aresha tengah menyalami dan mencium kening kedua orangtuanya.

"Yaudah rara pergi dulu ya,have a nice day,love you" pamit aresha sambil berjalan ke arah halaman depan rumah yang sudah ada mobil pribadi rumah untuk antar jemput aresha.

HidupkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang