Part 7

73 1 0
                                    

Selasa - 18 - 07 - 2017.
03.55 WIB.

Seperti biasanya bi ijem membangunkan aresha.

Tuk,tuk,tuk.

Bi ijem berteriak dari luar kamar aresha "Non bangun non,sudah otw jam empat".

Aresha menggeliat kecil sedangkan abizard sudah berjalan dengan sempoyongan ke arah pintu untuk membukakan pintu tersebut.

"Alhamdulillah rejeki mah ga kemana,masih subuh sudah melihat pangeran tampan saja" bi ijem menangkup pipinya.

Abizard membentuk jarinya menjadi oke dengan mata setengah tertutup dan kembali menutup pintu, abizard pun berjalan ke arah aresha untuk membangunkannya.

"Woi babi bangun!" Abizard menepuk-nepuk lengan aresha.

Aresha menggeliat kecil dan menarik selimutnya menutupi kepala mungil tersebut.

"kaya babi banget dah!babi kan sukanya males-malesan, sekalian aja ganti nama jadi aresha babi nadheera" abizard duduk di ujung kasur dengan mata yang melihat aresha dengan tatapan mengejek.

"Rara bukan babi!jangan samain rara sama babi!" Aresha kini sudah duduk di tengah kasur dengan rambut yang acak-acakan.

"Loh kalo emang kenyataannya rara cam babi gimana?".

"Serah!" Aresha beranjak dari kasurnya "keluar bang!rara mau mandi,entar abang ngintip terus rara jadi ga suci lagi" ucap rara seraya berjalan ke arah kamar mandi.

"Iya iya sans aja kali,lagian siapa juga yang mau ngintip bodi lo yang kaya tempat cuka gitu?!"abizard berjalan ke arah pintu lalu membukanya dan tak lupa menutupnya kembali, abizard kini sudah berada dimeja makan sembari melamun "(adek gua bisa berubah dalam semalam gitu ya,kan jadinya ga lucu)".

04.55 WIB.

Aresha kini sudah berada di walk in closet,ia berkaca dengan menggunakan seragamnya,rok yang berada sedikit dibawah lutut,baju yang agak kegedean,dan rambut dikuncir cina,tak lupa ia mengenakan kaos kaki seatas mata kaki,juga menggunakan sepatu yang tingginya tepat dimata kaki.

Setelah dirasa keren,ia meninggalkan kamarnya dan kini sudah berada diruang makan,aresha duduk tepat di depan abizard,ia melihat jam tangan yang berada di tangan sebelah kirinya menunjukkan pukul lima lewat sepuluh menit.

Aresha berdecak kesal dengan kepala yang menunduk seraya memakan roti bakar.

"Kenapa sih mukanya bete gitu?ga suka liat gua nginep?"tanya abizard yang sudah menaruh rotinya yang tadi ingin ia suapkan kedalam mulutnya.

"Engga ko,sans aja,jadi orang tuh jangan nethink terus bang cape kalo terus-terusan nethink".

"Ceramah?".

"Mau makan atau mau ngobrol bang?aresha kapan makannya?" Ketus aresha seraya mendelik malas menatap wajah abizard.

"Ga mau punya adik?".

"Hmm".

"Kalau sama Allah rara harus punya adik gimana?".

"Udah ah rara mau berangkat sekolah dulu" aresha tidak menghabiskan rotinya dan langsung mencium punggung tangan abizard lalu mencium kedua pipi abizard.

HidupkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang