여섯 ㅡ Pertemuan

501 57 7
                                    


"N-neo..n-nughhu-" belum sempat Jungkook mengatakannya sampai selesai, kesadaran yang dimiliki kian menipis, napasnya pun mulai melemah sampai-sampai darah yang terus mengalir keluar tak lagi dirasakannya. Deruan napas seseorang yang mendekapnya pun tak lagi ia rasakan. Hingga berakhir dirinya ambruk dalam dekapan orang tersebut.

Namja tampan itu menatap lekat Jungkook yang telah tak sadarkan diri dalam dekapannya, seulas senyum muncul pada wajahnya.

.
.
.
.
.

Setelah kejadian di hutan, Jungkook belum juga tersadar membuat namja tampan yang menyelamatkannya menghela napas lelah.

Yap ini sudah masuk hari ketiga setelah kejadian di hutan dan Jungkook belum juga menunjukkan tanda-tanda akan sadar.

Sepertinya luka yang didapatkannya sangat parah bahkan lukanya pun belum diobati dengan benar, pantas saja dirinya belum sadar karena penanganan yang kurang kompeten.

Sudah tiga hari pula namja tampan nan sexy ini menemani Jungkook yang belum sadarkan diri.

Mereka sekarang tengah berada di sebuah rumah yang tak sengaja ditemukan namja tampan setelah kejadian itu dan namja itu memilih untuk beristirahat didalamnya dengan menunggu Jungkook untuk sadarkan diri.

Namun sampai detik ini Jungkook belum juga tersadar. Luka pada leher Jungkook pun belum diobati olehnya, ya mau bagaimana lagi ia tak mengerti cara mengobati seorang manusia jadi ia memilih diam. Awalnya ia akan melakukan cara yang biasanya dilakukan oleh para vampire namun ia urungkan kala mengetahui suatu fakta, bahwa Jungkook adalah seorang manusia.

Karena lelah menunggu akhirnya namja tampan itu melangkah pergi meninggalkan Jungkook yang masih terbaring diatas kasur yang lumayan empuk. Entahlah pergi kemana yang jelas meninggalkan Jungkook sendirian di dalam rumah tersebut.

Menjelang beberapa menit berlalu.

"Eungh..." lenguhan keluar dari bibir pucat nya.

Perlahan mata indah itu terbuka, kemudian direjap-rejapkannya untuk menyesuaikan cahaya yang kian masuk ke retina. Saat sudah terasa jelas, matanya ia pendarkan keseluruh ruangan.

'Yak! Aku dimana? Ini bukanlah kamar ku!! Aish..aa-rgh..'

Jungkook tak menyadari akan luka yang didapatnya hingga tak sengaja lukanya malah bersentuhan dengan hoodie yang ia kenakan membuat rasa sakit kembali menyerangnya. Jungkook mengerang sakit. "Atata shh.."

"Uh..kenapa aku bisa ada disini? Dimana paperbagku? Aish.. apa namja bertopeng itu yang membawa aku kesini? Jin hyung... Chim hyung neo eoddiega? hisk... appo..hiks" keluh Jungkook saat rasa sakitnya kembali menyerang. Ah ia kira dirinya telah berada di surga, uh nyatanya dia entah berada dimana yang pastinya ini tempat sungguh kotor dan berantakan.

"Aish! Leher ku sakit.. Aneh sekali padahal lukaku cukup dalam dan darah yang mengalir pun cukup banyak apalagi tulang-tulang pada bagian leher pun terasa patah tapi kenapa aku masih hidup? Wah daebak.. apa sang dewi masih memberiku kesempatan untuk hidup dan memberi takdir yang lebih menyenangkan? Ah..gomawo jinjja gomapta.." ucap Jungkook dengan nada yang terdengar girang, sembari mengocehkan kata kata yang tidak masuk akal.

Crieet..

Pintu kamar tiba-tiba saja terbuka, mengalihkan semua atensi Jungkook yang tadinya tengah bergembira ria, menjadi mematung kala matanya menangkap seorang namja tampan dengan mata biru kristalnya memasuki kamar dengan tampang datar nan dingin. Matanya begitu menusuk layaknya tengah memantau sang mangsa.

You Come to Bring Destruction - TaeKookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang