열 ㅡ Future Card

82 15 2
                                    

Dari balik tubuh Jimin, serigala yang lebih besar menindihkan kakinya tepat di punggung Jimin membuatnya terjatuh ke tanah hingga kepalanya tidak sengaja terbentur batu kecil. Jimin meringis sakit.

Mata Jimin menatap dengan jelas Seokjin dan Jungkook yang sudah semakin dekat dengan pintu hutan. Seuntas senyum kecil terpatri di bibirnya. Hingga mata Jimin tertutup dengan rapat karena pusing yang mendadak datang pada kepalanya dan sesak di dadanya semakin menghujam kesadarannya.

Samar-samar terdengar auman keras dari serigala yang menindih Jimin. Disusul dengan auman serigala yang lainnya.

Jimin sudah pingsan di bawah kaki serigala besar tersebut.

Terdengar jeritan di dekat pintu hutan. Semua serigala menoleh dengan tatapan mengerikan. Dua orang yang tadi berlari kini tengah berdiri mematung dengan mata membola. Mata keduanya menatap tepat ke arah Jimin yang sudah tak sadarkan diri.

"H - hyung.." terdengar panggilan kecil yang gemetar pun lolos.

"Jungkook, dengarkan aku.. larilah keluar hutan. Jangan menoleh ke belakang."

Bisik Seokjin sembari melepaskan genggaman tangannya. Jungkook menggelengkan kepala cepat. Tangannya kembali meraih lengan Seokjin.

"Aku takut.. kaki ku berat." Ujar Jungkook dengan perasaan takut yang semakin mendominasi.

"Kau pasti bisa. Hyung berlari di belakangmu Kook."

"Tapi.."

"Tidak ada bantahan Jungkook. Lihatlah di depan sana. Aku tidak ingin kau mati disini. Cepatlah lari." Seokjin pun mendorong tubuh Jungkook.

Tangannya mengambil sebuah kayu yang berada tak jauh darinya.

Jungkook yang terdorong pun mulai berlari menjauh diiringi dengan isakan tangis. Kakinya terasa sangat berat. Dadanya berdenyut sakit.

Namun, keduanya sama sekali tidak memperhatikan bahaya apa yang sedang menunggu. Jungkook dan Seokjin terpisah lumayan jauh. Seokjin berusaha mencegah serigala mendekat.

Saat matanya melirik sekilas pada Jungkook yang sudah berlari sendiri, dadanya terasa lega hingga siluit kuning dari balik pohon besar dekat pintu hutan mengalihkan penuh perhatian Seokjin. Napasnya tercekat. Seokjin langsung berlari sekuat tenaga menghampiri Jungkook. Diikuti beberapa serigala di belakangnya.

"JUNGKOOK!!" Teriak Seokjin keras.

Padahal beberapa langkah lagi sampai di pintu hutan. Jungkook menoleh ke belakang karena teriakan tersebut, ia menatap Seokjin yang tengah berlari ke arahnya. Senyum manis yang selalu di tampakkan itu muncul di bilah bibirnya dibarengi air mata yang bergerak menuruni pipi gembilnya.

"JANGAN MENOLEH!!! CEPAT BERLARI KELUAR HUTAN!!" Perintah Seokjin sambil berteriak keras. Jungkook malah menghentikan larinya seakan tengah menunggu Seokjin untuk sampai padanya.

Hingga sosok yang tadi memperhatikan dari balik pohon itu muncul tepat di samping Jungkook. Seringai mengerikan terpatri di wajah datarnya. "Yo!" Tangannya bergerak dengan cepat memukul tengkuk Jungkook, membuat Jungkook langsung tumbang seketika.

Seokjin berhenti berlari. Kakinya mendadak lemas. Matanya menatap Jungkook yang sudah tergeletak di tanah. Samar-samar dari balik badannya terdengar sebuah langkah kaki mendekat. Seokjin memejamkan matanya. Nampak sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Seokjin tersenyum kecil, dapat ia rasakan sesuatu yang berat menimpa kepalanya. Membuat tubuhnya terjatuh ke tanah, matanya masih terpejam erat. Kepalanya mendadak pusing, hidungnya mencium bau darah entahlah ini darahnya atau bukan. Pikirannya sudah kosong. Perlahan ia membuka mata, pandangannya buram. Namun dengan samar ia melihat tubuh Jungkook di angkat oleh seseorang lantas menghilang dari jangkauan mata nya. Begitu pula suara auman yang mengerikan terdengar mulai menjauh, langkah yang memburu pun semakin menghilang dari pendengarannya.

You Come to Bring Destruction - TaeKookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang