다섯 ㅡ Hilangnya Jungkook

576 52 1
                                    


'tolong aku...'

Jungkook pasrah, ia tak sanggup lagi untuk melawan. Tenaganya seakan berlarut habis, napasnya kian tersenggal-senggal. Darah segar mulai keluar dari luka dilehernya merembes mengotori hoodie kebesaran miliknya.

Suara erangan kesakitan memenuhi hutan yang sunyi. Jungkook terus menangis dengan sakit berdenyut dilehernya. Ia menatap lemas orang berjubah didepannya. Dengan sekuat tenaga, Jungkook mencengkram tangan sang berjubah. Ia menangis dengan penyelasan yang mulai menjalar memenuhi hatinya. Ahh, kenapa aku harus merasa bosan dan melanggar perkataan hyung.. ahaha hks, kenapa aku harus mengikuti keinginan bodoh sampai berakhir seperti ini..

"Ahahahhaa...lama tak berjumpa Tuan Muda Jeon. Apa kau merindukanku Jeon Jungkook?" Ucap sang berjubah dengan diiringi tawanya yang mengerikan.

"Akhirnya aku menemukanmu Jeon Jungkook. Lama tak berjumpa Tuan Muda Jeon."

Pikirannya terbang pada mimpi buruk yang dialami sewaktu ia tak sadarkan diri. Tubuh Jungkook semakin bergemetar, wajahnya mulai pucat sekarang.

"K-kau hiks siapa, eoh? A-apa kita pernah bertemu? Hiks.. Aku tak mengenalimu dan darimana hiks kau mengetahui namaku?" Jungkook tak menyadari kala ia mengikuti ucapannya dalam mimpi.

Sang berjubah tertawa dengan sangat lantang membuat Jungkook kembali bergidik ngeri.

Tubuhnya kian melemas, darahnya makin merembes keluar tanpa henti dari leher putih polosnya.

'Apa hiks..ini akhir dalam hidupku? Hiks..hiks..ke-kenapa harus begini?"

"Hahahha... apa kau tak mengingatku sama sekali Tuan Muda Jeon? Aish..kau dasar bocah merepotkan. Seharusnya jiwamu telah mati di mimpimu itu! Aish.. sangat merepotkan sekali hingga aku harus datang menjemputmu kembali." Ujar sang berjubah dengan wajah kesal dan nada yang ikut meninggi.

'Mwo? Mimpi? Apa namja ini masuk kedalam mimpiku? Kapan? Jiwaku mati? Apa maksudnya? Argh..aku benar-benar tak mengerti' pikir Jungkook frustasi.

"Mimpiku?" Gumam Jungkook yang sepertinya terdengar oleh namja berjubah itu. Seringaian kembali muncul di wajah mengerikannya.

"Geure.. aku adalah orang yang datang pada mimpimu semalam. Apa kau mengingatnya? Aku datang untuk membunuhmu, Jeon." Sahutnya dengan suara lantangnya.

"K-kau..o-orang yang aada dalam mimpiku? Kau yang membunuhku? J-jinjjayo?" Tanya Jungkook takut-takut. Dan hanya dijawab dengan satu anggukan oleh namja berjubah itu.

"Tapi..kenapa hiks..? Aku punya salah apa hingga kau hiks..ingin membunuhku? Arrgghh..he-hentikkan ini s-sakithh.." jerit Jungkook merasa sakit yang kian menjalar kesekujur tubuhnya. Bahkan sekarang ia tak merasakan lagi kaki yang menyentuh tanah seakan kaki itu telah berubah menjadi jelly.

"Hahahha...apa kau lupa apa yang ku ucapkan dalam mimpimu itu? Kau tau aku sungguh muak melihatmu. Jadi ka-"

Perkataannya terhenti disaat kedua matanya menangkap bayangan hitam melewatinya hingga memisahkan antara Jungkook dengannya.

Jungkook terjatuh lunglai. Tangannya memegang leher yang masih mengeluarkan darah. Ia menghirup napas tak beraturan, menetralkan kembali napasnya yang sempat tersenggal karena acara tercekik oleh tangan namja itu.

Terdengar sang berjubah itu menggeram murka, dirinya kembali berjalan kearah Jungkook berada, tetapi belum juga sampai seseorang datang dan menahan tangan sang berjubah kemudian dilemparnya pada bebatuan dengan keras hingga darah keluar dari dahinya.

Jungkook terpaku, seseorang didepannya telah mengambil alih semua atensi Jungkook.

Bayang-bayang mimpi buruknya semalam kembali menerjang pikirannya. Ia tak suka akan hal itu, membuatnya menjadi makin lemah namun matanya tak lepas dari seseorang didepannya.

You Come to Bring Destruction - TaeKookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang