아홉 ㅡ Red Flag

108 19 2
                                    


Taehyung melangkahkan kakinya menuju lantai atas. Matanya tidak lepas dari sebuah ruangan yang tertutup rapat. Seakan ia sangat mengenal dengan baik bagian dalam rumah ini, kakinya melangkah perlahan menuju ruangan tersebut.

Dibukalah pintu yang tertutup rapat itu. Kakinya seketika terdiam. Matanya menatap lurus ke depan sana. Senyuman kecil terpatri sempurna.

Ia terkekeh lirih, sebuah kenangan lama mendadak muncul dalam benaknya. Senyuman manis seorang anak kecil, begitu pula senyuman cantik dari seorang wanita muncul begitu saja dalam benak Taehyung.

Taehyung melangkah cepat masuk ke dalam, ia berdiri tepat di tepi jendela. Matanya menelisik keluar bangunan lewat jendela tersebut. Kemudian beralih menelisik seisi ruangan hingga terhenti pada bingkai foto yang tergeletak di atas nakas.

Bingkai itu berisi tiga orang pria yang baru saja di temui olehnya. Matanya tertuju pada pria bergigi kelinci. Seulas senyum kembali terpatri pada wajah dingin Taehyung.

"Apakah kau benar anaknya, Jeon?"

Sebuah pertanyaan terlontar tiba-tiba, ia terdiam seraya terus memandangi bingkai tersebut.

"Eughh.."

Taehyung mengalihkan pandangan saat telinganya mendengar sebuah erangan kecil dari lantai bawah.

Saat hendak melangkah otaknya tiba-tiba merespon pada sebuah ikatan yang terhubung secara mendadak. Dipejamkan matanya perlahan, sebuah bayangan bangunan tempat Taehyung tinggal muncul begitu saja. Matanya kembali terbuka. Ia menghela napas berat. Sebuah pesan dari ayahnya. Tanda bahwa dirinya harus segera kembali ke Castle nya.

Dengan langkah cepat ia keluar dari ruangan dan melihat dari sisi tangga. Taehyung kemudian melompat kebawah, menghampiri Yoongi dan Namjoon. Ia menarik keduanya menuju luar rumah.

"Aku harus segera kembali. Seseorang memanggilku." Ucap Taehyung pada keduanya.

"Aku ikut." Sahut Yoongi dengan cepat.

Taehyung melirik mata tajam Yoongi dengan lembut. Kemudian melirik Namjoon yang hanya terdiam tidak jauh darinya.

"Kalian bisa menyusul ku setelah mengurus ketiga manusia itu. Mereka tidak seharusnya berada di sini. Kejadian sebelumnya pasti akan terulang lagi. Aku tidak tahan dengan darah mereka." Jelas Taehyung dengan serius. Matanya menatap dalam pada keduanya.

Sengatan kecil di otaknya kembali muncul membuat Taehyung sedikit meringis pelan. Ia menggelengkan kepalanya sekali.

"Hapuslah ingatan mereka dan suruh untuk segera pergi dari hutan ini."

Setelah mengatakan hal tersebut. Taehyung langsung menghilang dari hadapan Yoongi dan Namjoon dengan cara ber-teleport.

Namjoon menghela napas. Ia menatap Yoongi yang hanya terdiam dengan wajah masam.

"Bocah itu, belum menjadi raja sudah doyan memerintah."

"Seperti itulah dia." Balas Yoongi tak kalah dingin.

Namjoon hanya terkekeh, kemudian keduanya pun masuk kembali ke dalam.

.
.
.

"Eughh.."

Terdengar erangan dari mulut mungil Jungkook.

Jimin dan Seokjin yang sudah lama menunggu karena tidak mendapat respon atau gerakan apapun dari Jungkook pun menatap dengan penuh cemas. Keduanya duduk berdekatan sembari memegang tangan Jungkook. Seakan mereka tengah menyalurkan kehidupan kepada Jungkook yang masih dalam keadaan tak sadarkan diri.

Mata indah yang selalu menatap polos pun mulai terbuka perlahan. Kedua mata itu mengerjap. Saat kesadarannya penuh mata bulat milik Jungkook pun terbuka lebar. Ia mendudukkan dirinya dengan tergesa.

You Come to Bring Destruction - TaeKookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang