"tolol banget."
yeji langsung nendang seungmin yang masih berlutut buat lap sepatunya yang gak sengaja ketumpahan air mineral.
"mata lo dipake, goblok." teman yeji yang bernama heejin pun ikut menimpalinya.
hwang hyunjin, saudara kembar dari hwang yeji mendekati seungmin.
"gapapa lo?" tanyanya,
seungmin ngangguk. "gapapa kok."
brak!
"berarti lo harus kenapa-napa."
hyunjin dorong seungmin sampe nabrak meja kantin, membuat keningnya berdarah.
"miskin miskin," hwall geleng-geleng kepala dengan senyum kirinya sambil menatap seungmin.
felix nyamperin seungmin, lalu membuka seragam laki-laki itu dan dilemparnya secara asal.
sekarang seungmin cuma pake celana sekolah, dan kaus berwarna putihnya.
"eoh!" nancy menatap jijik tangan felix yang baru aja melempar seragam seungmin.
jeno mendekati seungmin, mengendusnya pelan. "bau sampah," katanya.
lantas semua orang kembali mentertawakan seungmin, si murid miskin yang berada disini hanya karena beasiswa.
kalau bukan karena ingin belajar, mungkin seungmin udah mengundurkan diri dari jauh-jauh hari.
"seungmin lemah amat."
dua laki-laki yang dari tadi menonton dari jauh hanya bisa membiarkannya, tanpa memberi bantuan sama sekali.
"kalo dia kuat, ga mungkin ada yang berani bully dia." timpal yang satunya lagi,
"kasian."
"sama. tapi kan si seungminnya juga ga mau ngelawan, buat apa kita peduli sama dia?"
***
milenials squad:
KAMU SEDANG MEMBACA
dead or killed | 00line✓
Fanfiction"Welcome to the death scenario." © Nielllxxx, 2019