04 - start

2.1K 497 90
                                    

lia - jeno •

"sebenernya kita disuruh ngapain sih, jen?"

sekarang mereka semu berpencar, mengitari sekolah sesuai dengan pasangannya masing-masing.

niat mereka untuk kabur gagal, karena gerbang sekolah tiba-tiba gak bisa dibuka.

lia dan jeno saat ini berada diujung koridor, alias depan perpustakaan. semua pasangan harus menemui tugasnya masing-masing dari sang moderator yang sama sekali tidak mereka diketahui wujudnya.

"gue juga ga paham," jeno terus mengendap-endap sambil melirik ke semua penjuru, jaga-jaga takut ada yang mencurigakan.

"awww!" lia meringis saat kepalanya ada terkena sesuatu.

jeno kaget, dan langsung mengusap kepala lia. siapa sangka momen kecil itu bisa membuat suasana menjadi canggung untuk mereka berdua.

"botol pelastik."

jeno mengambil botol pelastik yang mengenai kepala lia.

"dua kertas?"

lia mengernyit, sedangkan jeno mengambil dua kertas yang masih dalam keadaan tergulung itu.

"maksudnya pilih salah satu kali ya?" tanya jeno.

lia ngangguk, "bisa jadi."

jeno dan lia pun mengambil kertasnya masing-masing, lalu membacanya dalam hati.


"kill your partner."

"masuk ke dalam perpus, datangi rak buku matematika, dan temukan senjatamu."

"hsssttt..."


lia terbelalak setelah membaca tulisan dalam kertas itu,



"kill your partner."

"masuk ke dalam perpus, datangi rak buku bahasa Indonesia, dan temukan senjatamu."

"hsssttt..."




"j,jen?" panggil lia

dengan buru-buru jeno menoleh, lalu tersenyum seperti tidak terjadi hal apapun.

"isinya apa?" tanya jeno,

lia tersenyum canggung. "cuma peringatan, katanya gue harus hati-hati."

"kalo lu?"

"katanya gue bakal dibunuh sama seseorang," gumam jeno, berbohong.



***

• siyeon - hwall •

siyeon berdecak karena merasa kesulitan menaiki anak tangga di sekolahnya, sedangkan hwall yang ga peduli terus jalan tanpa melirik pada siyeon.

"ck! bentar, hwall."

hwall menghela nafas panjang, "lagian ngapain sih lo pake high heels?"

"gue kira permainannya bakal mewah, ada pesta-pesta tertentu yang buat gue harus dandan cantik!"

ctek.

lampu tiba-tiba padam, membuat hwall dan siyeon merasa kesulitan.

"hwall.." gumam siyeon, meraba-raba keberadaan hwall.

hwall pun melakukan hal yang sama, tapi karena jarak mereka lumayan jauh, keduanya belum saling sentuh satu sama lain.



"AAAAAAAAAAAAA."





"siyeon?"

terdengar lemparan botol dari dekat siyeon, membuat hwall merasa khawatir akan keadaan gadianitu.

hwall berjongkok, tangannya meraba-raba lantai untuk mencari kaki siyeon.

"botol?" gumamnya saat merasa menyentuh sebuah botol.

hwall ambil botol itu, tapi sedetik kemudian tangannya seperti menyentuh cairan yang lumayan kental.

ctek.

"s,siyeon..."

lampu kembali nyala, betapa kagetnya hwall saat melihat darah siyeon mengalir begitu banyak didepannya.

sedangkan gadis itu sudah tergeletak dalam keadaan lidah yang menjulur, dan robekan besar pada bagian lehernya.




"kill your partner."

"masuk ke kelas x ips dua, dan temukan senjatamu."

"hsssttt..."


hwall membuka kertas satunya lagi,



"kill your partner."

"masuk ke kelas x ips satu, dan temukan senjatamu."

"hsssttt..."




otak hwall mencoba memikirkan semua kalimat-kalimat itu, sampai tiba-tiba pikirannya terlintas sesuatu.

"siyeon bakal bunuh gue,"

hwall melirik sekilas pada tubuh siyeon,

"hsssttt???"

hwall mengangguk sendiri, "gue ga perlu bunuh orang, karena siyeon udah mati karena kesalahannya sendiri."

"gue cuma perlu jaga diri."

dead or killed | 00line✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang