06 - selingkuh

2K 450 156
                                    

jangan lupa vomment :'))

***

hari kedua.

jam menunjukkan pukul 05.00, tapi mereka semua belum juga bisa tidur dengan tenang. semuanya berkumpul dalam ruangan anak konglomerat, menunggu sang fajar datang dengan harapan akan ada peluang untuk pergi di pagi hari.

namun ada yang janggal,

eric dan nancy belum juga kembali.

"mereka kemana sih?!" kesal felix

jaemin melirik felix, "tunggu sampe jam enam aja, seenggaknya sampe terang. nanti kita cari mereka bareng-bareng."

mata shuhua sedikit sembab karena menangisi eric, saat ini otaknya sedang di isi dengan segala pikiran buruk.

"pak satpam gak ke sekolah apa?" tanya haechan.

kim berdecak. "kan lagi libur, siapa juga yang mau kerja saat hari libur."

"emang dasarnya kita aja yang tolol, makanya mau mau aja disuruh dateng ke sekolah." sahut hyunjin.

"pasti ada dalang dibalik semua ini." ucap baejin tiba-tiba,

mereka semua ngangguk, setuju sama ucapan baejin.

"tapi siapa?" tanya heejin

"justru itu, diantara kita semua ga ada yang tau." jeno menjawabnya kesal, diam-diam dia masih kesal sama hwall karena ga bisa menjaga siyeon.

padahal baru aja jeno mau balas perasaan siyeon, tapi ternyata perempuan itu udah lebih dulu meninggalkannya.

"hape juga tiba-tiba ga ada sinyal, aneh banget gak sih?" yeji menggerutu kesal.

mereka semua terdiam merenungi kejadian-kejadian yang menimpah hidupnya, demi tuhan rasanya muak sekali.

belum lagi tangan hwall yang masih bau anyir karena darah siyeon, dia ga mau ke toilet karena takut katanya.

***

"dimana sih?"

felix, shuhua, jeno dan lia menelusuri ruang tiap ruang untuk mencari keberadaan nancy dan eric.

sedangkan sisanya menuju lapangan sekolah untuk mencari jalan keluar.

"jen!"

mereka semua kaget saat liat jasad siyeon yang masih tergeletak didekat tangga, darahnya belum terlalu kering, sedangkan tubuhnya sudah dikerubungi lalat.

shuhua meringis sedih, sedangkan jeno menatap nanar pada jasad siyeon.

"oh God.." gumam felix.

"ini gak layak banget, gimana kalo kita urusin jasadnya siyeon dulu?" saran jeno.

shuhua mengangguk, "iya, gue juga ga tega liat siyeon begini."

"mau gimana, sha?" tanya felix.

"kita ga punya apa-apa buat beresin jasadnya siyeon. mending kita cari eric sama nancy dulu, setelah itu baru urusin siyeon."

mereka semua ngangguk, kecuali jeno. tapi jeno juga ga bisa apa-apa, dia pun tetap mengikuti teman-temannya untuk mencari eric dan nancy.

mata lia membulat saat melihat eric dan nancy yang sedang tertidur disalah satu kelas.

"itu mereka bukan?"

mata felix dan shuhua nyalang menjadi tajam, kemudian mereka bergegas masuk ke dalam kelas tersebut.

terlihat nancy dan eric yang masih pulas tidur berduaan, dengan posisi saling berpelukan.

"ERIC!" teriak shuhua,

kedua orang tersebut pun bangun, kedua mata mereka nyaris copot saat melihat felix dan shuhua didepannya.

"a,aku... enggak felix, ini gak kayak yang kamu liat." nancy berdiri dan hendak menghampiri felix.

felix menatapnya tajam, kemudian matanya tertuju pada eric.

diam-diam felix mengambil senjatanya dari sang moderator, 'pistol' yang dia simpan didalam kantung celananya.

"sabar bro, gue sama dia cuma-"

"bacot, anjing!"


dorrr!

felix menembak eric tepat dimata kanannya, semua orang disitu berteriak histeris saat mata eric pecah karena peluru felix.

darah eric muncrat ke wajah felix, tapi felix gak mau ambil pusing. dia pun berbalik, kembali pada teman-temannya.

"felix, lo gila?!" jeno memakinya, seperti tidak tau lagi harus berkata apa.

shuhua nangis, lalu dengan cepat merampas pistol felix.



dorrr!


dia menembak nancy tepat dibagian jantungnya.

nancy jatuh tergeletak, tapi matanya belum tertutup menatap sendu pada semua temannya.

"felix, maafin aku...." gumamnya,

felix sedih, tapi dia juga gak bisa berbuat apa-apa. sedangkan tangan shuhua bergetar karena baru saja membunuh orang, tangisnya pecah memandang tubuh nancy.

setelah itu, nancy mengembuskan nafas terakhirnya didepan felix, dan juga teman-temannya yang lain.

badan lia bergetar hebat menyaksikan itu semua, tiba-tiba aja dia ngebayangin kalo suatu saat nanti, dia juga akan mati dibunuh oleh salah satu temannya.

felix memeluk shuhua, "gapapa, mereka emang pantes dapetin balasan yang setimpal."

dead or killed | 00line✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang