Lima Belas

509 21 4
                                    

Aqil memainkan gitar yang ada di pangkuannya. Ia sudah menjadi mahasiswa sekarang.

“Aqil!!”

Pintu terjeblak ke dalam. Terlihat seorang gadis yang mengenakan pakaian feminim masuk kedalam kamar Aqil. Gadis itu, Kinan hanya bisa menghela napas melihat Aqil yang tidak merespon apapun tentang kedatangannya.

Bletak!

Kinan menjitak keras kepala Aqil. Sedangkan Aqil berteriak keras karena jitakan Kinan yang begitu menyakitkan. Kinan tertawa terbahak hingga terjatuh keatas ranjang Aqil. Namun setelah itu meringis kesakitan, karena kepalanya terantuk ujung tempat tidur Aqil yang terbuat dari kayu jati.

“Kau belum pernah dianiaya cowok kan?” Tanya Aqil dendam.

“Makanya jangan melamun! Cepet! Kita ada kuliah pagi nih!!” Omel Kinan sambil mengusap kepalanya yang sedikit benjol.

“Bukan aku yang harus ikut kuliah pagi! Aku ga ada kelas hari ini!”

“Loh, tapikan kau udah janji mau nganter aku kuliah hari ini!! Liat karena siapa kaki aku jadi kayak gini!” Kinan menunjuk lututnya yang memar. Aqil mendengus dan meraih kunci motornya.

“Aku kan lupa kalau kau ga pandai iceskatting…”

“Tapi aku sudah bilang ga bisa sebelum masuk Aqil!!”

“Mana mungkin aku percaya dengan kata-kata kau? Kau kan sering menipuku!!!”

“Kapan?!”

“Waktu itu!!”

“Iya itu kapan?!”

“Aku lupa?!”

“Kan?! Kau memfitnahku!”

“Siapa yang memfitnahmu?!”

“Mau sampai kapan kalian bertengkar? Aqil, cepat antar Kinan..” Suara Ibu Aqil menghentikan pertengkaran kekanak-kanakkan antara Aqil dan Kinan.

“Tante, Aqil jahat! Masa dia tidak percaya pada sahabatnya sendiri?” Kinan memeluk lengan kanan Ibu Aqil. Wanita itu tertawa pelan melihat anak lelakinya mendengus sebal.

“Mama bela terus tuh anak perempuan mama…” Gerutu Aqil.

“Mama ga bela siapa-siapa kok! Sudah, Aqil antar Kinan. Nanti dia terlambat..”

“Iya iya..” Sungut Aqil berjalan duluan menuju garasi.

“Yeah!! Kinan pergi dulu tante!!” Kinan mencium pipi ibu Aqil senang dan berlari mengejar Aqil. Ibu Aqil hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya.

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang