harapan

48 5 0
                                        

''Saya terima nikahnya wanita tersebut dengan mas kawin seperangkat alat sholat di bayar tunai''ucap Arif dengan satu tarikan nafas dan fasih tanpa salah sekata pun.
Semua orang yang melihat dan mendengar,mengucap kata ''SAH!!''
''Alhamdulillah.,''ucap Arif seraya mengucapkan syukur yang tak terhingga.

Ia melihat wanita yang cantik dengan balutan pakaian akad bewarana putih bersih dengan khimar panjang,yang langsung mencium punggung tangan Arif dengan penuh hikmat.
Setelah itu tangan Arif memegang ubun ubun wanita tersebut dan ia langsung mengucap doa.

Sungguh impian Arif sudah tercapai dan ia melihat mama dan papanya berjalan ke arah Arif.

Arif mendengar bunyi yang tak asing di telinganya.

''Kriiiinggggggggg.,kriinnnggggggg.,kringggggg''
Mendengar suara itu Arif langsung bangun dan terkejut.Ia sadar bahwa ini adalah sebuah mimpi saja.

''Siall.,ku kira aku dah nikah!!''
Gerutu Arif yang lanjut berjalan menuju kamar mandi.

Selesai mandi ia mengambil pakaian yang berada di lemari dan ia kenakan pakaian itu di badannya.
''Gimana ya rasanya jika aku menikah dengan wanita itu?''gumam Arif .
''Tapi mau di taruh mana Chika nanti?''gumam Arif lagi dan ia tampak bingung.

Sambil memikirkan hal itu ia berjalan menuju ruang makan.tapi di sana udah kosong, tak ada satu orang pun yang lagi makan.
Ia mengambil henphone dari saku celana dan menghidupkan-nya.

10.00 wib.
''Pantes gak ada orang!'' Ucap Arif dengan memukul jidatnya dengan keras.

Tak mengambil pusing Arif menghampiri mobilnya dan ia menjalankan mibil tersebut menuju kantor milik papanya.
25 menit perjalanan,ia sudah sampai di kantor milik ayahnya.dia di sambut baik oleh karyawan kantor.
''Pagi pak Arif''ucap salah satu pegawai kantor.
''Pagi''jawab Arif dengan senyum.

Ia berjalan menuju lift dan menekan tombol panah ke arah atas.Pintu lift terbuka dan ia pun masuk ke dalamnya. Di pencetnya tombol berangka 20 dan lift pun naik.
Pintu lift sudah terbuka dan ia keluar dari lift.
Ia berjalan menuju ruangan yang tak asing bagi dirinya,yaitu ruangan CEO.

Di bukanya pintu tersebut,ia melihat papanya yang lagi mengecek data data kantor.
''Assalammualaikum''ucap Arif.
Papa Tomo pun langsung menoleh ke arah sumber suara dan di lihatnya Arif yang lagi berjalan menuju ke kursi kerjanya.
''Waalaikumsalam''ucap pak tomo dengan senyuman.

Arif pun duduk di kursi depan papanya dan tak lupa ia mencium punggung tangan papanya.

''Kebetulan Rif kamu ke sini.Ada yang ingin papa sampaikan''ucap pak tomo dengan nada serius.
''Mau ngomongin apa pa?''jawab Arif dengan kebingungan.
''Jadi gini Rif,gak mungkin papa akan duduk di sini terus dan kamu satu satunya anak papa yang papa harapkan untuk menggantikan papa di sini.''ucap pak tomo.
''Maksud papa?''jawab Arif yang masih bingung dengan perkataan papanya.
''Setelah wisuda besok kamu akan menggantikan papa di sini''ucap pak tomo dengan senyum.
''Apa! Setelah wisuda?''jawab Arif dengan wajah menegang dan kaget.
''Iya Rif.,kamu pasti bisa''ucap pak tomo dengan penuh harapan.
''Hmm insyaallah pa,Arif akan berusaha''ucap Arif dengan membalas senyum dari papanya.

Setelah lama berbincang bincang.Arif pun pamit kepada papanya dan keluar dari kantor.
Ia pulang ke rumah untuk mempersiapkan mental dengan matang matang sebelum menggantikan posisi papanya.

__________________________________
Maaf ya man teman kalo ceritanya pendek pendek heheh..
Bentar lagi ada fersi Elin..
Di tunggu ya..

Pada kepo enggak dengan wajah Arief dan Elin?

ARIEF (Halalkan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang