Aku hanya duduk terdiam sambil menggoyangkan kakiku di halte. Aku tidak mengerti, setelah insiden hujan-hujanan sampai sakit, kak Seonghwa tidak membekaliku payung atau apapun. Salahku juga sih tidak pernah sedia payung, karena kak Seonghwa selalu membawa payung di mobilnya.
Aku menghela nafasku. Jongho sedang rapat dengan tim futsalnya sore ini, aku benar-benar sendirian.
Aku mengangkat kepalaku yang tadinya menuduk menjadi menghadap jalanan. Dan aku melihatnya, kau tahu siapa.
Kak Yunho dan kak Jungeun, berdiri bersama di bawah payung yang menaungi mereka. Kak Yunho tampak merangkul erat bahu kak Jungeun sambil tertawa.
Aku ternyum miring. Setelah permintaan maaf dan perlakukan baiknya beberapa hari ini, apa artinya?
Mata kami tanpa sengaja bertemu. Kak Yunho agak terkejut karenanya, ia langsung membawa kak Jungeun masuk melalui gerbang sekolah, melewatiku. Aku tidak berhenti mengarahkan pandanganku pada mereka yang tidak sama sekali menatapku. Mereka seperti menghindari tatapanku, aku tahu itu.
Setelah kak Yunho dan kak Jungeun menghilang ke dalam sekolah, aku kembali menunduk menatap sepatu hitamku yang mulai basah karena air hujan. Aku sedikit menitikkan air mataku. Lagi-lagi kak Seonghwa benar, aku terlalu mudah jatuh cinta, dan itu salah.
Dalam hati aku merutuki kakakku yang tidak segera datang menjemputku. Aku tahu kak Seonghwa sibuk, seharusnya aku lebih pengertian, tetapi kak Yunho dan kak Jungeun membakar emosiku!
"Ra,"
Tanpa menolehkan mukaku saja aku tahu betul suara siapa itu. Suara berat yang selalu menjadi favoritku dan pemilik suara berat yang baru saja melukai hatiku.
Tanpa ku sadari, tanganku meremas kuat ujung tali tasku. Mata dan mulutku juga membentuk emosi marah yang sebenarnya sangat ingin aku sembunyikan.
"Hey,"
Kak Yunho melipat payungnya dan duduk di sebelahku. Aku melirik sekilas pada celana abu-abu panjangnya. Basah, sangat basah, bahkan sepatunya juga.
"Tadi Jungeun kejebak hujan di fotokopian, karena gue juga baru balik dari parkiran, ya udah sekalian," ucap kak Yunho. Ia menjelaskan sendiri tanpa ku minta.
"Oh," jawabku singkat.
Sudahlah kak, lebih baik kau pulang saja. Jangan kembali, jangan lukai hatiku lagi.
Kak Yunho tiba-tiba meraih tangan kananku, "Gue gak ngapa-ngapain sama Jungeun, cuma nganterin ke sekolah doang. Jangan salah paham, kita baru baikan."
"Aku mau pulang," ucapku sambil melepas paksa genggaman kak Yunho.
Kak Yunho tetawa kecil. "Mau naik apa? Abang lo belom jemput,"
"Jalan," jawabku singkat.
Aku bangkit dari kursi dan menatap jalanan yang semakin basah. Aku menikmati aroma hujan, ia membuatku merasa tenang.
"Ayo pulang, sama gue." Kak Yunho ikut berdiri di sebelahku.
Tidakkah kau mengerti perasaanku?? Aku tidak ingin bertemu denganmu, itu saja!
Aku tidak mengindahkan ajakan kak Yunho dan berlari meninggalkan halte. Ya, aku berlari melawan hujan. Persetan dengan aku yang berlarian di jalan raya, tidak ada kendaraan yang berlalu lalang saat hujan lebat seperti ini.
"Ra!" seru kak Yunho.
Aku berlari secepat yang aku bisa meninggalkan kak Yunho. Perasaanku berantakan, aku menangis lagi. Semoga hujan tidak keberatan untuk menghapus air mataku.
Langkahku tiba-tiba berhenti ketika sebuah tangan menggenggam tanganku dan menahan tubuhku untuk tidak berlari lagi. Kak Yunho, ia menarik tanganku dan mendekapku.
"Jangan kayak gini lagi. I always be yours, aku janji," ucap kak Yunho. "Aku gak ada hubungan apa-apa lagi sama Jungeun. Jangan pernah dengerin omongan orang, orang yang aku suka cuma kamu."
tin tin!
Kami agak terkejut dengan suara klakson mobil dan segera menepi ke pinggir jalan. Itu mobil kak Seonghwa.
Kak Seonghwa menurunkan kaca mobilnya dan berteriak, "NGAPAIN UJAN UJANAN LAGI??!"
"Rara pulang sama saya aja, nanti mobil kakak basah!" seru kak Yunho.
Kak Seonghwa menggelengkan kepala. "Cepetan pulang!" serunya, kemudian kembali menutup kaca mobilnya dan berjalan meninggalkan kami.
Dasar kak Seonghwa, padahal aku lebih ingin pulang dengan kakakku!
"Jangan pergi lagi. Aku janji untuk menetap. I'll be the rain and you'll be my rainbow, in which I'll rain to see your beautiful,"
Aku tertawa mendengar perumpamaan kak Yunho yang sangat keju. "And will not appear if you are not there. Let's complete each other," sambungku.
"Ok, pelangikuu,"
Kak Yunho berbicara sambil memajukan bibirnya. Jelek sekali, tapi aku ingin tertawa melihatnya.
"Terserah kakak aja. Ayo pulang, besok aku mau bolos," ucapku.
"Aku juga, ayo bolos bareng,"
a.n
yang merasa cringe cringe ada sepeda, ayo tos sama aku
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Kak Yunho ➖ATEEZ
FanficNamanya kak Yunho. Jika kau berkenalan dengannya, kau akan jatuh cinta. Originally written by Penguanlin, 2019.