4 : kak yunho suka hujan

4.7K 858 166
                                    

"Lo yakin gapapa? Udah ayo gue anterin pulang," tawar Jongho.

Aku menggeleng tegas. "Lo kan kudu ngambil sepatu futsal dulu, Ho. Nanti tokonya keburu tutup," tolakku.

"Sepatu futsal masih bisa diambil besok. Gue chat bang Seonghwa nih biar dia gak usah jemput," kata Jongho.

"Gak usah Jongho sayang, balik sana lo, lo kan harus berkebun dulu,"

"Batu bener sih bangsat. Yaudah kalo gak mau ikut, ketemu bang Mingi sama pacarnya gue mampusin lo,"

Aku tertawa. "Lagian yang suka kak Mingi siapa sih anjir, bukan gue. Udah sana balik lo,"

Jongho pun melajukan motornya meninggalkan sekolah. Aku kembali duduk lemas di depan halte. Langit mulai gelap, tapi kak Seonghwa dan mobilnya belum juga tampak.

"Hshshsh, dingin..." gumamku sambil memeluk diriku saking dinginnya udara sore ini. Sudah pasti akan turun hujan jika seperti ini caranya.

"Rara!"

Aku menolehkan kepalaku dan menemui sosok asing dengan helm dan motor sport. Ini tidak mungkin kak Seonghwa --ah, kak Yunho.

KAK YUNHO??

Kak Yunho menghentikan motornya tepat di depanku dan membuka helmnya. "Udah mau ujan, ayo balik bareng gue," ajak kak Yunho.

"Aku dijemput kakakku, kakak pulang duluan aja," tolakku.

"Bentar lagi ujan, udah ayo sama gue,"

Untuk beberapa saat, aku berpikir. Biasanya kak Seonghwa juga akan langsung pulang jika tidak menemukanku di halte, karena biasanya juga aku akan pulang bersama dengan Jongho, dan jika kak Yunho mengajakku pulang, maka aku sangat bodoh jika menolak tawarannya, kan?

"Lama amat mikirnya, gak gue sesatin kok," kata kak Yunho lagi.

Aku pun mengangguk dan berjalan menuju kak Yunho dan motornya, tapi melihat motor kak Yunho, bagaimana cara aku naik?

"Eung, kak, naiknya gimana?" tanyaku polos.

Kak Yunho menggaruk tengkuknya. "Gimana ya, ya biasa aja. Lo sih mungil banget," ledek kak Yunho.

"Iiiiih kak, serius!"

"Mau gue seriusin nih ceritanya?"

"Kaak ah, ya udah deh aku nungguin kak Seonghwa aja," ucapku dengan bibir cemberut.

Kak Yunho tertawa melihat tingkahku. "Sini, naiknya pegangan gue,"

Aku pun menurut. Dengan tangan bergetar, aku berusaha meraih bahu kak Yunho, tapi laki-laki itu sungguh tinggi sekali.

"Lah, gak sampe juga? Diinjek foot pad-nya sambil pegangan," kata kak Yunho.

Setelah perjuangan dan kesusahan tiada akhir, akhirnya aku bisa duduk di belakang kak Yunho. Astaga, bahunya terlihat lebar sekali.

"Sini pegangan," ucap kak Yunho sambil mengarahkan tanganku pada pinggangnya.

Jantungku kembali bergetar. Aku tidak boleh terlalu dekat dengan kak Yunho, atau dia bisa merasakan degup jantungku yang seperti hampir meledak ini.

"Karena udah mau ujan, gue bakal ngebut, jadi lo pegangan yang bener," ucap kak Yunho.

"I-iya, kak,"

Kak Yunho pun memacu gasnya ala-ala pembalap dan melaju meninggalkan sekolah. Tunggu, apa kak Yunho tahu di mana rumahku?

"Kaak!" panggilku.

"Apa??"

"Emang kakak tau rumahku di mana??"

"Apa?? Gue gak denger??"

Kak Yunho menepikan motornya di salah satu minimarket dan melepas helmnya. Ia menoleh kepadaku. "Tadi bilang apa?"

"Emang kakak tau rumahku?" tanyaku lagi.

Kak Yunho menepuk dahinya. "Oh ya, gue belom nanya ya,"

"Lah, terus kakak mau bawa aku ke mana dong? Kan kakak gak tau rumahku??"

"Ke rumah gue, hehe. Udah insting kali ya langsung balik tanpa mikir," ucap kak Yunho. "Rumah lo di mana?"

Aku menggelengkan kepalaku, "Kakak tau perumahan KQ? Di situ, blok A nomor 8," jawabku.

Kak Yunho mengangguk. Namun, sebelum kami sempat berjalan kembali, hujan turun dengan derasnya. Astaga, udaranya makin dingin saja.

"Yaah, ujan. Nunggu bentar gapapa? Nanti lo sakit kalo nekat," ucap kak Yunho.

Aku hanya mengangguk sambil berusaha menghangatkan diri. Benar kata kak Seonghwa, orang kurus sangat gampang kedinginan.

Kak Yunho tiba-tiba melepaskan hoodie-nya dan memberikannya kepadaku. "Lo kedinginan, kan? Pake," ucap kak Yunho.

Aku menatap kak Yunho. Kak Yunho ini sudah tampan, baik hati, gentleman pula. Sempurna, seperti cowok-cowok yang aku baca di wattpad.

"Pake aja, gue biasa ujan-ujanan,"

"Makasih kak," ucapku.

Aku akhirnya menerima hoodie milik kak Yunho dan memakainya. Hangat sekali, rasanya seperti kak Yunho memelukku, hehe.

"Tau gak, dulu kecil gue suka banget ujan-ujanan, sampe dimarahin mama gara-gara bolak-balik sakit," ucap kak Yunho.

Aku sedikit tertawa. "Haha, sama dong kak. Dulu kak Seonghwa suka banget ngajak aku ujan-ujanan, tapi abis itu pasti dijewer sama mama,"

"Dulu tuh gue gak bakal pulang kalo ujannya belom reda. Bandel banget gue dulu,"

Aku menggigit bibir bawahku. "Kak, ujan-ujanan yuk?"

 "Kak, ujan-ujanan yuk?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

a.n
updatenya suka suka aku ya, hehew

[✔] Kak Yunho ➖ATEEZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang