02-Dia tersenyum?

349 16 0
                                    

Klo ada typo tolong benerin dong.

Budayakan vote sebelum membaca :*

Happy reading...

Aaaaaaarrrgggghhhhh...

Suara yang cempreng khas suara cabe cabean sedang bergemuruh di penjuru sekolah SMA HARAPAN BANDUNG.

Bahkan sampai sekolah tetangga.

"Itu ada apa sih?" Tanya cewek berambut panjang sepunggung tersebut.

"Entah?" Jawab cewek disampingnya berambut lurus sebahu hanya bisa mengangkat bahunya.

"Dari mana ya?"

"Kayaknya di lapangan basket deh."

"Kita kesana aja yuk."

"Hayuk."

***

Kedua cewek tersebut sudah sampai di lapangan basket. Berjalan di koridor aja nyaringnya minta ampun.

Kedua cewek itu menerobos puluhan cabe cabean itu. Bernapas saja sudah susah saat berada di tengah tengah manusia laknat tersebut.

Hawa panas, pengap, bau keringat telah menjadi satu di lapangan basket itu.

Kedua cewek tersebut akhirnya bisa berdiri di barisan paling depan setelah bersusah payah.

"ASTAGA RAY!!! ITU FAREL!!! YA AMPUN GANTENG NYA!!!!!" Teriak Bella yang berada di sampingnya cewek berambut sepunggung tersebut.

"Apaan sih, Bel. Gak usah teriak teriak gitu juga kali."

"Orangnya juga jelek gitu. Ganteng? Dari mana? Kalo dilihat dari sedotan buntu sih emang iya." Sambung cewek itu.

"RAYYA!!!" Bella memukul tangan Rayya. Sedangkan yang dipukul hanya meringis kesakitan.

"LO BUTA APA KATARAK SIH?!! COWOK GANTENG KAYAK GITU LO BILANG JELEK!! DIA ITU FAREL, RAY. FAREL!! SEORANG THE MOST WANTED BOY DI SINI!" Sambung Bella yang nada bicaranya naik satu oktaf.

"Lama lama Gue budeg dengar ocehan Lo." Rayya mengusap telinganya yang tadi berdengung akibat teriakan Bella.

"Bodo amat."

Rayya ingin pergi dari sana namun tangan dicekal oleh Bella dan menyuruh untuk menemani dia mau gak mau dia harus menemani Bella. Untung sahabat kalo gak udah Gue giling Lo. Batin Rayya.

***

Permainan basket itu sudah berjalan sekitar 20 menit. Rayya sudah menguap sedangkan yang lainnya terlihat belum bosan mereka masih berjumlah sama saat ia dan Bella datang tidak ada satu pun yang beranjak dari sini.

Jangan heran mengapa mereka belum masuk ke kelas karena sekarang adalah free day karena semua guru sedang rapat rahasia di luar sekolah yang membuat semua siswa bisa bebas melakukan apa pun tanpa di tegur.

"Bel.., kita ke kelas yo. Gue capek dari tadi cuma ngeliati bola mantul aja. Ayo Bel." Rayya menggoyangkan tangan Bella yang lagi asyik fokus meliat permainan basket tersebut. Ralat, lagi liati muka Farel.

"Apaan sih, Ray. Lagi asyik juga." Jawab Bella tanpa menoleh ke Rayya. Sadis.

Rayya hanya mendengus kasar.

"BELLA!!! AYO KE KELAS! GAK FAEDAH TAU LAH LIATIN MUKA FAREL YANG KAYAK LUTUNG GITU!!" Rayya tanpa sadar telah berteriak kepada Bella.

Ya. Rayya akan marah jika kemarahannya sudah nyampe di level satu yaitu berteriak. Dia tidak peduli jika di hadapannya sahabat, bunda, ayah, teman, guru, maupun kepsek jika ia benar benar marah ia akan berteriak.

Aku MenyerahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang