Budayakan vote sebelum membaca...
Happy Reading...
Rayya membelalak kaget. Sungguh apa dosanya sampai dia harus bertemu cowok nyebelin kayak Farel. Lagi.
"FAREL!! Ayolah banyak manusia di sini kenapa gue harus ketemu dia lagi, lagi, dan lagi." Batin Rayya.
"Lo ngapai ke sini? Ohh.. lo buntuti gue ya!" Gak segan-segan Farel menunjuk muka Rayya.
"Idih! Jijik gue ngikutin lo." Tak terima muka di tunjuk Rayya dengan cepat menepis tangan Farel dari mukanya.
Tak lama datang seorang wanita cantik dari belakang Farel. Rayya kira itu mungkin kakak nya Farel karena terlihat wanita itu muda.
"Malam kak." Rayya mencoba tersenyum walau masih ada sedikit rasa kesal bya kepada Farel.
"Eh-jangan kak tapi tante. Hahaha kau pasti sudah tertipu dengan muka tante ya. Kenalkan tante ibunya Farel, Fanny. Ohya kamu siapa gadis muda?" Yap! Dia bukan kakak Farel melainkan IBUNYA Farel.
Rayya melongo tak percaya dengan penuturan yang keluar dari bibir pink tipis tersebut yang tak lain adalah ibunya Farel. Kulit yang muda telah menghipnotis semua mata.
"Saya Rayya, tante. Maaf saya salah ngira." Rayya menundukkan kepalanya, ia merasa malu.
Fanny yang melihat tingkah Rayya terkekeh. "Gak papa. Sudah biasa ini, mungkin karena tante ibu tiri Farel jadi banyak yang ngira tante kakaknya Farel." Fanny menatap Rayya tak luput senyuman nya masih betah di sana.
Tunggu. Mama tiri? Farel? Lalu kemana mama kandung Farel? Demi buah semangka rasa jeruk Rayya tidak mengerti!
"Tuh lama-lama keburu diambil kancil brownis nya karena keabisan timun." ~Author.
Rayya tersadar tujuan nya ke sini. "Ah.. hampir lupa. Tante, ini bunda aku buatkan kue brownis buat keluarga tante." Rayya memberikan kue brownis ke Fanny.
"Cih.. bilang aja mau caper sama gue." Sahut Farel. Nyebelin.
Tangan Rayya terkepal kuat, sungguh demi opah upin-ipin yang tak mati-mati ingin sekali meninju cowok brengsek di depan nya.
Jika saja tidak ada Fanny mungkin anaknya akan masuk UGD saat ini juga!Rayya menghela napasnya yang berat, mencoba mengontrol amarah nya.
Sabar Rayya, sabar. Gak usah peduli kan cowok ini.
Kamu bisa Rayya! Kamu bisa! SABAR RAYYA !
Rayya memejamkan matanya, mengatur napasnya lalu membuka matanya perlahan dengan senyum merekah.
Rayya saat ini gak lagi mood berkelahi, ingin cepat cepat ke kasur empuk nya dan masuk ke dunia orange.
Sedangkan Farel kaget melihat respons Rayya, tidak sesuai ekspektasi nya yang mengira Rayya bakal marah dan meninju nya.
"Maaf tante.. tapi ini sudah malam, Rayya pulang dulu yah." Pamit Rayya lalu menyalami Fanny.
"Ya udah titip salam sama mama kamu yah.. sama makasih juga buat brownisnya." Pinta Fanny tersenyum.
Rayya mengangguk lalu pergi dari hadapan dua manusia itu.
***
Sesampai di rumah, Rayya tak langsung ke kamar tapi ke ruang keluarga. Semua keluarga ada di sana. Ralat, hanya satu yaitu kepala keluarga.
Rayya duduk di sampingnya Rangga di lantai. Lalu mengambil toples cemilan di tangan Rangga tak peduli abang nya berkoar-koar.
"Sudah di kasih kue nya?" Tanya Anggun masih fokus ke layar TV.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Menyerah
Teen FictionRayya. Seorang gadis berparas cantik. Namun di balik kecantikannya terdapat sebuah megalodon betina yang kapan saja bisa keluar dan mengamuk. Nasib sial menimpa pada Farel seorang the most wanted boy di sekolah SMA HARAPAN BANDUNG dan juga playboy...